ENAM BELAS

32 19 0
                                    

Sendainya pada saat itu aku tidak begitu bodoh mengabaikannya dalam keadaan seperti itu, seandainya saat itu aku bisa lebih berani dalam bertindak dan menghilangkan rasa malu juga gengsi ini, mungkin saja kamu tidak akan merasakan hal yang begitu menyakitkan yang aku buat.
Seharusnya aku bisa menyadari lebih cepat selangkah dan berlari kearahmu. Sekali lagi, mungkin saja aku tidak akan menyesal dalan keadaan seperti ini.
Seharusnya aku meluangkan waktuku untukmu, memberikan kamu semangat dariku, dan makan siang bersama kamu.
Maafkan aku galang..
Seandainya saja kamu tidak mengenal aku bahkan mencintaiku, mungkin saja kamu tidak akan mendapatkan kesakitan dari cinta yang ku punya.

-sye, 25th

***

"Sye!"
Feli berlari menuju sye yang sedang berjalan masuk ke gerbang sekolah. Sye tidak mendengar panggilan feli karena dia sedang memakai headset biasa yang dia pakai.

"Woii!"
Sye sontak kaget dan menoleh kepada feli yang mengagetkannya dari belakang.
"Feli"
"Masih pagi udah pake headset aja lu"
"Yaiyalah justru karena ini masih pagi bagusnya diawali dengan musik yang bikin mood gue jadi lebih bagus"

Feli memanyunkan bibirnya lalu dia mengabaikan pembicaraan tersebut dah memainkan ponselnya.

Semester 2 telah usai, sye dan feli bisa lega dan menikmati meetclass disekolahnya sebelum menerima rafor dan naik kelas.

Sedangkan galang dan marco telah menyelesaikan masa sekolahnya dengan ujian sekolah dan nasional, sekarang mereka hanya fokus memilih jurusan kuliah dan universitas yang ingin mereka tuju. Marco memutuskan untuk mengikuti tes polisi, sedangkan galang tetap dengan mimpi nya masuk jurusan sastra atau multimedia.

Sye adalah anggota osis yang cukup berpengaruh dengan posisinya, dia menjadi sekretaris I dan bagian koordinator bagian acara. Kesibukan sye membuatnya cukup repot dan lupa dengan lingkungan, termasuk Galang.

Sye sedang membuatkan schedule acara untuk perlombaan olahraga antar kelas dalam rangka meetclass yang rutin diadakan di seluruh sekolah.  Sye dan beberapa anggota bagian acara lainnya sibuk mencatat kelas yang mengikuti acara perlombaan basket yang akan diadakan hari ini.
Kelas 12 juga masih bisa mengikuti acara tersebut dan membuat kapasitas pertandingan basket semakin banyak.

Perempuan sibuk ini mengabaikan beberapa panggilan telepon dan pesan dari ponsel nya yang bernada dering getar dan hanya terletak indah di meja komputer, semua notif yang menghiasi ponselnya itu adalah dari galang.

Setelah selesai menyusun beberapa papan urutan kelas yang akan bertanding, sye membawa papan tersebut ke lapangan lalu menyerahkan kepada anggota lain disana.

Sye terduduk lelah di bangku penonton, dia bahkan lupa apakah dia sudah makan atau sudah minum hari ini. Kesibukan nya memang membuat dirinya tak terperhatikan. Sye menyukai kesibukan. Baginya, kesibukan itu adalah suatu hal dimana dia bisa melupakan beberapa masalah yang membuat diri dia sedih dan merasa frustasi.
Terkadang dia selalu ingin menyibukkan dirinya jika dilandasi masalah. 
Semua itu memang bagus, tetapi dengan kesibukan nya itu membuatnya lupa dengan sekitar bahkan dirinya sendiri.

Sye memeriksa ponsel nya yang sejak tadi tidak dia sentuh sedikit pun. Hanya menaruh, dan menyimpan saja.

Beberapa panggilan tak terjawab dan pesan yang kebanyakan isinya dari galang. Dia membuka pesan tersebut satu persatu. Senyumnya terukir dari sudut bibirnya membaca pesan dari galang.

Sye dimana?

Kamu sibuk osis kah? Semangat lah ya

Hey aku juga ikut pertandingan basket hari ini. Kamu kan yang ngurus itu? Tonton aku ya jangan hanya berdiam diri di dalam ruang osis itu !

IM SORRY I DID IT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang