SEBELAS

39 18 0
                                    

Ujian Tengah Semester telah selesai, dan hari ini adalah ujian terakhir sye di semester sekarang. Sye keluar dari ruang ujian dan meregangkan badannya yang sudah terasa pegal dari masa ujian berlangsung.
Sye duduk di tempat duduk samping kelasnya sambil memainkan ponsel menunggu feli selesai dari ujiannya. Cukup lama sye menunggu, rasa bosan pun datang menghampiri dirinya, dia pun akhirnya memutuskan untuk berjalan ke kantin belanja beberapa cemilan dan minuman.
Di kantin sye bertemu dengan arga yang terlihat sedang asyik berkumpul bersama teman-teman nya yang ternyata juga ada tan didalam gerombolan itu.
Sye bersikap cuek dan berjalan seperti biasa, belanja beberapa gorengan dan minuman dingin sambil bercanda dengan ibuk kantinnya.
Dia merasakan bahwa sye seperti ditatap lama dan di gunjingkan. Apa lagi ada arga dan tan disana, membuat sye merasa muak jika dia terlalu lama disana.
Tidak lama pada saat itu dari belakang punggung sye, saat dia berbalik arah bertemu dengan galang yang sudah berdiri tepat di belakangnya. Sye sedikit kaget yang hampir menumpahkan minumannya.

"Dih ngagetin tau" keluh sye kembali membalikan badan ke depan belanjaan.

"Hahaha aku liat kamu jalan kesini di jendela kelasku, ngeliat kamu yang kayak orang lagi kelaperan makanya aku cepat-cepat kelarin ujian dan samperin kamu"

Semenjak pertemuan pertama mereka di gerbang sekolah dulu membuat mereka menjadi lebih akrab, sye merasa nyaman berteman bersama galang yang selalu menghiburnya dengan hal-hal konyolnya itu. Perlahan sye juga sudah mulai mengenal galang dari dalam kepribadiannya, dan galang juga dengan senang hati menceritakan tentang dirinya kepada sye yang menyukai sastra sehingga bahasa dalam pembicaraan seperti formal dan terlalu puitis, dia menyukai olahraga basket, dan menyukai lagu-lagu indie dan raggae.
Dan mereka  dengan tidak sengaja juga sama-sama mempunyai kesukaan yang sama. Seperti sye yang juga menyukai sastra, dan menyukai musik yang bergenre indie.

Saking dekatnya mereka seperti pasangan atau seperti saudara. Sye pun juga sudah menceritakan tentang masalah dia dengan arga yang membuat dia jadi enggan untuk cinta-cintaan lagi. Dan galang, adalah sosok lelaki yang membuat perasaannya yang disaat sesak menceritakan kepedihannya berubah menjadi lega seperti satu beban perlahan-lahan menghilang berkat galang.

"Buk berapa semuanya?" Terdengar suara khas dari arga yang sudah berdiri di samping sye.
Sye menoleh melihat arga yang dibalas tatapannya arga.

"Hai sye" sapa arga seperti memaksakan
"Hai" jawab sye

Lalu arga menyadari dengan kedatangan galang yang juga berdiri disamping sye. Sambil mengangkat alis sebelahnya arga bertanya kepada sye.

"Akhir-akhir ini gua sering ya liat kalian berdua barengan. Kalian jadian?" Pertanyaan arga cukup membuat sye kaget dan ingin menjawabnya tapi keduluan oleh galang.

Galang melihat sebentar kearah sye lalu kembali melihat arga 
"Iya, bentar lagi. Doain aja" galang tersenyum kecut kepada arga. Arga terlihat kikuk.

"Haha iya semoga dah. Sye selamat ya"

Sye melongo dengan jawaban galang, entah kenapa dia pun juga tidak berani membantah seakan bibirnya tertahan untuk tidak berbicara dulu.

Dan akhirnya galang menarik tangan sye keluar dari kantin dan berjalan bersama sye. Setelah lumayan menjauh dari kantin sye mengerutkan keningnya kepada galang yang hanya santai memakan permen karet sambil memainkan ponselnya.

"Kenapa jawabannya harus seperti itu?" Lidah sye terasa gatal tak tahan untuk bertanya kepada galang.

"Emangnya kenapa?" Galang menghentikan kesibukannya dengan ponsel dan menatap mata sye.

"Ya kalau ntar arga percaya gimana?"

"Kamu takut kalo dia menganggap itu benar? Atau kamu emang belum bisa lupain dia?"

IM SORRY I DID IT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang