DUA PULUH LIMA

46 3 0
                                    

Hari sudah menunjukan jam 12.00 wib. Sye dan temannya baru benar-benar tertidur setelah adzan subuh. Beberapa sisa makanan dan minuman berantakan di ruang tv tempat mereka berpesta, sedangkan mereka bertiga tertidur di kamar sye.

Sye terbangun dari tidur karena mendapat telepon masuk dari mama nya. Cukup susah sye untuk fokus pada pembicaraan di telepon karena mengantuk nya yang masih terasa berat.
Setelah sang mama selesai berkomat-kamit dan sye hanya mengiyakan, telepon dimatikan dan sye kembali tertidur. Baru saja 15 menit menikmati lanjutan tidur yang tertunda sye mendapat telepon dari galang.

"Siang sye" sapa galang dari balik telepon tersebut.

"Hmm, iya lang siang" balas sye dengan suara yang tentu tidak terdengar jelas.

"Bangun dong udah siang ini "

"Iya duh ngantuk banget aku"

"Hahaha kemaren tidur jam berapa?"

"Selesai adzan subuh, dan sholat aku langsung tepar lang" sye membalikan badan dan terduduk, memperhatikan Feli dan ratna yang masih terlelap dan melihat sekitar kamar yang sudah tidak terlihat seperti kamar.

Sye merenggangkan badannya dan bangkit dari kasur menuju dapur mencari air mineral.

"Aku mau pergi beli oleh-oleh dulu"

"Sama siapa?"

"Chika"

"Oh sepupu yang kamu bicarakan itu?" Sye meneguk secangkir air dan terduduk di sofa ruang tv.

"Iya, sekalian mau ajakin jalan-jalan kota Jakarta hahaha" galang terdengar lebih senang dari hari sebelumnya saat mendengar suaranya yang sangat bersemangat.

"Yaudah hati-hati dijalan aja ya nanti kabarin aku lagi"

"Kamu jangan lupa makan sye"

"Iya lang kamu juga"

Pembicaraan mereka berakhir. Sye menutup telepon nya dan kembali berdiri melihat rumahnya yang sangat berantakan. Jika diingatkan kembali, sepertinya mereka sangat menikmati tahun baru sehingga tak sadar sudah memberantakan rumah sye.

Sye kembali menuju kamar untuk membangunkan feli dan ratna. Tentu saja membangunkan mereka berdua tidak semudah itu, apalagi membangunkan feli. Mungkin sye dan feli harus berantem dulu agar bisa membuat feli bangun sepenuhnya, atau menarik paksa tubuh feli menuju kamar mandi dan menyiramkan muka nya dengan air agar dia tidak kembali menujur kasur dan memeluk guling.

"Woi feli, ratna bangun woi bantuin gue beresin rumah abis itu kita cari makan keluar "

Sye mengangkat tubuh feli dan ratna, mereka hanya terbangun sesaat lalu membalikan badan, bertukar posisi dan kembali tidur. Sye tidak kehabisan cara untuk membangunkan mereka, sye menghidupkan speaker dan memutar musik keras agar mereka terbangun, lalu mengangkat bantal, guling, dan selimut, dan yang terakhir mengangkat tubuh mereka duduk di sofa.

***

"Gue ga habis pikir deh, kenapa ya udah mau uas tapi tugas masih aja di kasih segini banyaknya. Ga nanggung langsung dapet 6 tugas dan dikumpulkan dalam minggu ini dong!"

Ratna terlihat kesal dengan kabar dari teman kelas soal tugas yang diberikan oleh guru tiada hentinya, satu minggu lagi mereka akan uas dan itu membuat mereka tidak bisa sedikit bernafas untuk belajar.

"Namanya juga biar guru mau kita jadi anak rajin" jawab feli sambil mengikat rambutnya asal dan bersiap-siap untuk pergi.

Mendengar jawaban feli membuat sye dan ratna tertawa keras, entah apa yang salah dari perkataan feli tadi tetapi itu membuat feli pun juga ikut tertawa.

"Rajin sih rajin, tapi ga gini juga kali fel" dengan tertawa yang masih terdengar ada sye membalas perkataan feli, dan membuat feli menggelengkan kepala seakan mengejek sye.

Setelah merapihkan rumah seperti semula, dan mandi lalu mereka bersiap-siap untuk pergi keluar bersama. Awalnya sye hanya membawa mereka pergi mencari makan di dekat rumahnya, tapi feli masih ingin bermain bersama dan akhirnya mereka memutuskan pergi menuju salah satu mall di kota padang. Rencana yang akan mereka lakukan hari ini cukup banyak, setelah makan mereka akan pergi menonton dan pergi karaokean bersama. Karaoke dan menonton adalah hal yang selalu wajib mereka lakukan bersama, karena mereka sama-sama menyukai hal tersebut, mereka juga tak kunjung bosan jika disuruh melakukan hal itu secara rutin asal bersama feli sye dan ratna selalu lengkap.

Untuk pertama kali sye memiliki sahabat dan mengenal apa itu persahabatan. Sye teramat menyayangi feli sebagai teman yang sudah lama dia kenali bahkan sudah dianggap sebagai saudara sendiri untuknya, ratna yang baru dikenal awal SMA juga bisa membuat sye nyaman dengan tingkah konyol nya dan blak-blakan saat berbicara.

Baginya, persahabatan adalah emas dalam hidup hingga akhir. Tiada yang akan lebih ada untuk mengisi hari-hari membosankan nya jika tidak ada sahabat yang menemani. Ditambah, sye adalah tipe seorang penyayang, entah itu disebut sebagai sifat buruk, atau suatu kelebihan. Tapi jika sye sudah menyayangi orang tersebut, maka dia akan selalu menyayangi sampai akhir. Terkecuali jika ada yang melukai nya dan mengkhianati jiwanya.

Seperti sinta.

Setelah mempunyai pengalaman buruk yang teramat buruk untuk di ingat kembali, sye tidak ingin terjadi hal itu untuk kedua kalinya. Dia menjadi lebih 'pemilih' dalam menemukan teman baru. Bukannya dia menjadi orang yang anti sosial atau hanya ingin berteman secara luar, sye tetap ramah dengan semua orang, tetapi untuk membawa seseorang masuk kedalam cakupan nya mungkin Terdengar lebih hati-hati.

***

Selama perjalanan mereka bertiga tak habis mengobrol, entah apa yang mereka bicarakan, dari menggosipkan kakak kelas, teman kelas hingga menebak-nebak orang sekitar jalanan apa yang dipikirkan mereka.
Setelah cukup lama dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, dan mencari tempat makan yang nyaman dan enak, tentu saja mereka tahu dimana.

"Fel" sye memanggil feli tiba-tiba.

Feli menoleh kepada sye dan mengangguk tanya "iya sye?"

"Jangan tinggalin gue ya fel" entah kenapa rasanya, ingin sekali sye berkata seperti itu kepada feli sekarang juga, karena entah kapan lagi waktu untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepada sahabatnya itu.

Feli yang merasa paham dengan apa maksud sye pun tersenyum dan memeluk sye.

"Never, never and never. Dont worry, i Will be your bestie as always"

Lalu sye juga berkata seperti itu kepada ratna yang baru menjadi sahabat untuk sye.

"Ga akan sye, walaupun gue masih kenal baru ini sama lo, gue yakin lo adalah temen terbaik buat gue" ratna memandang sye penuh arti dan juga memeluk sye.

Sye tersenyum lega.

Akhirnya pesanan mereka pun datang, mereka menikmati makanan tersebut dengan canda gurau ala-ala perempuan remaja Seakan-akan pembicaraan mereka tiada tamatnya dan lupa dengan waktu.

Persahabatan sye sungguh indah, walaupun dulu dia selalu gagal dalam berteman, tapi semuanya bisa dilalui sye dengan tabah dan akhirnya menemukan sahabat sejatinya, feli dan ratna.

Entah apa yang akan terjadi suatu hari nanti dalam menguji persahabatan nya, semoga sye bisa lebih terlatih dalam menemukan jalan keluar nya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IM SORRY I DID IT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang