19

113 7 0
                                    

     Usia hubungan Kanya dan Sammuel sudah menginjak 2 bulan lamanya. Sampai saat ini keduanya masih sama-sama berbahagia, tidak ada masalah terlalu besar untuk mereka hadapi selama 2 bulan ini.

Mereka masih menyembunyikan hubungannya dari orang-orang, walaupun orang-orang itu tahu jika hubungan keduanya bukanlah sebatas teman. Bagaimana tidak ? Terlihat jelas mereka selalu pulang-pergi bersama, dan kadang kala pergi ke kantin sekolah bersama selama 2 bulan belakangan ini. Namun orang-orang itu belum berani untuk menyimpulkan apakah Kanya sungguh-sungguh berpacaran dengan Sammuel atau tidak, tentu saja ini karena berita Kanya yang belum pernah berpacaran sebelumnya.
Kedua remaja itu masih bungkam akan hubungannya, mereka nyaman berbuhungan seperti ini tanpa orang-orang ketahui.

Gadis berambut panjang itu sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya. Fisika. Mata pelajaran itu bukan suatu hal yang baik untuk kanya, pasalnya ia sangat lemah dalam menghitung. Jika dibandingkan dengan menghafal, Kanya lebih baik menghafal daripada menghitung.

Saat ia sedang berkutat dengan rumus-rumus yang kurang dimengerti ponsel nya tiba-tiba bergetar menunjukan pesan masuk disana. Gadis itu pun meraih ponselnya yang berada diatas kasur, membuka pesan itu lalu membacanya baik-baik.

Sammuel : Ka, besok aku gak bisa masuk sekolah. Jadi maaf, kamu besok dianterin abang aja ya.
Pesan itu datang dari Sam, yang ngatakan bahwa laki-laki itu tidak bisa masuk sekolah besok. Kanya penasaran apa yang terjadi pada kekasihnya itu, kenapa ia tidak bisa sekolah ? Lalu gadis itu pun mengetikan balasan untuk laki-laki itu.

Me : Iya besok aku diantar abang. Kamu kenapa ?

Sammuel : Aku lagi nggak enak badan, kayaknya mau flu, maag aku juga kambuh lagi.

Me : Ya udah kamu istirahat aja. Jangan lupa minum obat, jangan telat makan, udah tahu kamu punya maag masih aja malas kalau disuruh makan. Bilang juga sama wali kelas kamu  nggak bisa masuk, supaya nggak di alpa-in di absen. Besok sehabis pulang sekolah aku ke rumah.

Sammuel : Iya, nanti aku minum obat ya. Sekarang kamu kerjain pr kamu, jangan lupa.

Me : Iya, ini juga lagi dikerjain. Sekarang kamu tidur ya. Good night sayang💓💓 cepet sembuh😙

Sammuel : Good night too💜

Setelah pesan itu terbaca, gadis itu pun melanjutkan kembali mengerjakan pr nya, mencoba mencari jawaban yang paling tepat.

Selesainya mengerjakan pr, ia turun ke lantai satu untuk mengambil air minum di dapur, dan saat akan masuk ke dapur gadis itu melihat kakak nya yang sedang menonton tv di ruang keluarga sendirian dengan snack yang berceceran.

"Yaampun bang, berantakan banget." Ucap gadis itu, menghampiri kakaknya.

"Biarin, nanti abang bersihin." Sahut laki-laki itu.

Kanya duduk disofa, bersebelahan dengan kakaknya yang sedang asyik nonton.
"Bang, besok anterin Kanya ya ?" Pintanya.

"Kenapa emang ? Biasanya juga sama si bebep." Balas Rakha, mengejek.

"Ih apaan bebep-bebep ? Sam lagi sakit bang, jadi nggak bisa masuk." Jelas Kanya.

"Sakit ? Sakit apa dia ? Kamu gak jenguk ?" Tanya Rakha bertubi-tubi.

"Maag nya kambuh lagi, kayaknya mau flu juga bang. Besok Kanya jenguk." Jawab gadis itu.

"Oh."

"Gitu banget deh bang. Jadi besok mau kan anterin Kanya ?." Ucapnya.

"Iya iya, besok abang anterin. Asal jangan susah aja kalau dibangunin." Sahut kakaknya.

"Iya bang, sekarang kan aku bangunnya suka pagi."

"Iya, kalau dijembut si Sam." Timpal Rakha.

"Bang ih itu snack ampe naik ke sofa gitu, emangnya abang awur-awurin itu snack nya ?" Gerutu Kanya.

"Udah ah berisik, naik sana. Udah malam, tidur." Usir kakaknya.

"Iya-iya." Ucap gadis itu berlalu meninggalkan Rakha dari sana.

***

Pagi ini Kanya tidak terlalu bersemangat untuk bangun pagi, sudah tentu karena Sam tidak akan bersamanya hari ini. Ia pun malas-malasan untuk bangun, sampai Rakha harus turun tangan untuk membangunkan adiknya itu.
"Buruan bangun, katanya mau dianterin abang. Udah siang nih." Gerutu Rakha, menyingkab selimut yang menutupi tubuh adiknya.

"Abang, dingin tahu nggak." Sahut gadis itu setengah sadar.

"Udah cepat bangun. Kamu ya, mentang-mentang Sam nggak sekolah jadi malas-malasan lagi." Ucap kakaknya itu.

"Iya bang, iya. Nih udah bangun." Ucap Kanya, membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Buruan mandi."

"Iya bang. Ya udah sana keluar, nanti Kanya turun buat sarapan 20 menit lagi ya." Ucapnya.

"Kelamaan." Balas Rakha.

"15 deh."

"Oke, abang tunggu. Kalo telat abang tinggal ya." Ancam kakaknya.

"Iya iya."

10 menit sudah berlalu, gadis itu sudah rapi dengan pakaian yang ia kenakan. Seragam yang rapi tanpa setitik noda menempel disana, rambutnya yang panjang tergerai indah, membuat siapa pun yang melihat akan terpesona. Ia pun mengambil tas-nya dengan terburu-buru lalu melesat dengan kecepatan penuh menuruni tangga untuk sarapan bersama kakaknya.

"Lihat bang, Kanya udah rapi kan." Ucap gadis itu saat sampai di ruang makan.

"Telat satu menit." Sahut kakaknya.

"Ih malahan kurang dari satu menit kali bang." Balas Kanya.

"Iya. Udah cepat makan, nanti telat." Ucap Rakha.

"Eh bang, bunda sama ayah kapan pulang ?" Tanya Kanya setelah menelan makanannya.

"Katanya besok." Jawab laki-laki berkacamata itu.

Ya, Satya dan Ratna sedang tidak ada dirumah. Sudah tiga hari keduanya meninggalkan rumah, mereka sedang pergi keluar kota untuk menghadiri beberapa undangan dari rekan bisnis Satya. Mereka juga berniat mengunjungi orang tua Ratna yang berada di Solo karena tempatnya tidak terlalu jauh dari lokasi pertemuan Satya dengan rekan bisnisnya.

"Oh gitu. Ayah sama bunda ke rumah kakek juga kan bang ?" Tanya gadis itu.

"Iya." Jawab Rakha singkat.

"Kalau tahu mau ke rumah kakek pasti Kanya ikut."

"Udah, abisin makanannya." Ucap Rakha setelah meminum air putihnya.

"Iya bang."

***

Hmmm
Sam sakit nih, Kanya jadi nggak semangat. Gimana dong ?

Kalo gitu sampai disini dulu ya Kanya chapter 19 nya. Insyaallah lusa aku up lagi chapter 20
Aku juga nanti mau kasih visual Sam dan Kanya, pasti sama yang lainnya juga

Jangan lupa vote and comment
Luv luv 💜💜

Kanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang