24

95 6 0
                                    

     "Aku mau kamu disini, Sam. Aku mau kita sama-sama lagi." Ucap gadis berambut panjang itu.

Percakapan itu terus berputar di kepala Sammuel sejak kemarin malam. Ia tidak habis pikir. Naya bisa kembali muncul di depannya, hadir kembali setelah sekian lama pergi. Meminta kesempatan untuk yang kesekian kalinya.

Flash back on
     Laki-laki itu duduk dikursi tepi kolam yang berada samping rumahnya, dengan segelas susu dan camilan ia meluruskan kakinya yang terasa begitu pegal. Sesekali ia melirik ke arah ponsel yang ia letakan di meja tepat disampinya, seperti biasa itu adalah ulah dari 3 temannya yang riuh mengajak nongkrong setelah beberapa hari disibukkan oleh tugas-tugas sekolah.

     Hari ini begitu melelahkan baginya, memutar otak untuk mendapatkan jawaban yang benar saat pak Daus tiba-tiba mengadakan ulangan mendadak, beliau bilang lupa memberi tahu dan sudah terlanjur membuat soal. Murid-murid menolak dengan kompak, namun apa daya guru laki-laki berkumis tipis itu tetap memaksa mengadakan ulangan.

     Sam sangat kesal oleh ketiga temannya, yang tidak bisa berhenti mengganggunya dengan suara deringan ponsel. Ia pun mengambil benda pipih itu, membuka salah satu aplikasi yang menunjukkan beberapa pesan telah masuk ke ponselnya. Ia terperanjat mendapati salah satu pesan yang ada disana. Sam membaca baik-baik pesan itu, melihat foto profil yang terpajang disana dan memang benar itu adalah mantan kekasihnya, Naya.
"Aku mau ketemu kamu, di cafe cocoa hari ini jam 7. Aku tunggu 😊Naya." Begitu isi pesan dari Naya. Setelah sekian lama  pergi dari kehidupan Sammuel, kini ia datang kembali meminta bertemu. 

Disinilah Sammuel, di caffe cocoa menunggu gadis yang pernah menyakitinya dulu. Ia sebenarnya malas untuk datang, namun setelah laki-laki itu membaca pesan Naya, gadis itu terus mengirimi pesan pada Sam. Memohon agar Sam bisa datang untuk menemuinya. Dengan terpaksa Sam pun mengatakan iya, karena ia juga harus memperingatkan Naya untuk tidak mengganggunya lagi.

     Sam datang lebih dulu dari Naya, ia menunggu sekitar 10 menit sampai gadis itu datang. Sam tidak mengucapkan apapun, ia diam tanpa minat untuk bicara.
"Aku senang kamu bisa datang, makasih." Ucap gadis itu mulai bicara.

"Ada apa ?" Sam langsung bertanya dengan nada dingin.

"Kamu gak berubah ya, masih dingin kayak dulu." Ucap gadis itu terkekeh.

Sam hanya diam.
"Aku dapat nomor kamu dari Koko dan Koko juga bilang kamu ada dikota ini. Aku tanya alamat kamu, tapi dia  bilang nggak tahu. Koko cuma ngasih tahu sekolah kamu yang baru, dan aku cari tahu alamat kamu dari sekolah kamu itu." Jelas Naya.

"Oh." Jawab Sam singkat.

"Aku udah putus sama Ardan. Dia selingkuh sama teman ku sendiri." Ucap Naya.

"Mungkin ini balasan buat aku, karena dulu aku pernah berbuat hal yang sama kayak Ardan saat aku bareng kamu." Lanjutnya.

"Udah lah, gak usah dibahas." Balas Sammuel malas.

"Kamu mau maafin aku kan ?" Tanya Naya.

"Aku udah maafin kamu dari dulu." Jawab Sammuel.

"Aku tahu kamu berhati besar. Kamu memang laki-laki yang baik." Ucap Naya sambil tersenyum.

Sam diam tidak menanggapi.
"Aku mau kamu disini, Sam. Aku mau kita sama-sama lagi." Ucap gadis berambut panjang itu.

"Nay, aku gak bisa kasih kamu kesempatan lagi." Jawab Sam pelan.

"Aku janji gak bakal ulangi lagi Sam, aku akan benar-benar jaga kepercayaan kamu. Aku minta kesempatan sekali lagi Sam." Ucap gadis itu.

"Kamu udah gak bisa lagi dapetin itu Nay, dulu juga kamu bilang begitu. Tapi kenyataannya kamu lakuin hal yang sama, kamu kembali lagi sama selingkuhan kamu, sama si Ardan itu. Kamu minta kesempatan ketiga Nay ? Aku udah cukup terluka sebanyak dua kali karena kamu. Aku gak mau terluka lagi untuk yang ketiga kalinya." Ucap Sam dengan penuh amarah. Bisa bisanya Naya mengajak untuk kembali bersama.

"Aku sakit Sam, aku kena kanker." Ucap gadis itu emosional.

"Nay, kamu ingat alasan kamu dulu ? Dulu kamu bilang kalau kamu mau fokus belajar. Dan ternyata itu cuma kebohongan yang bikin aku benar-benar menyesal udah mempercayai kamu lagi. Terus sekarang kamu bikin alasan konyol yang benar-benar gak bisa aku percayai. Ngaco kamu, Nay." Balas Sammuel menggebu-gebu.

"Kali ini aku serius Sam, aku gak bohong." Ucap Naya meyakinkan.

"Aku gak bisa, sekarang aku punya seseorang yang harus aku jaga perasaanya." Jawab Sam penuh penekanan.

"Aku rasa kita udah cukup sampai disini. Jangan ganggu aku lagi." Ucap Sammuel meninggalkan tempat itu.

Naya hanya diam di tempatnya, ia mengerti maksud ucapan Sam. Laki-laki itu sudah mempunyai kekasih dan ia tidak punya alasan untuk merusak hubungan keduanya. Sudah cukup dirinya melukai laki-laki itu, walaupun sebenarnya hatinya tereiris mendengar kata-kata Sammuel yang begitu menusuk.

Flash back off

Sam kembali dari lamunannya saat Risti memanggilnya dari ruang tamu.
"Sam, mama pulang nih. Cepat turun." Teriak wanita paruh baya itu.

Sam beranjak dari tempat duduknya, kembali masuk ke dalam rumah.
"Kok keluarnya dari pintu samping sih ?" Ucap Risti heran.

"Sam lagi duduk dekat kolam ma." Jawab putra semata wayangnya itu.

"Oh gitu. Lihat nih mama bawa oleh-oleh buat kamu." Sambung Risti.

"Suruh bibi aja yang bukain ma, Sam capek banget hari ini. Sam ke kamar dulu ya, mama jangan lupa makan." Ucap laki-laki itu berlalu dari sana.

Bi Inah keluar dari dapur dan menghampiri Risti yang sedang duduk di kursi ruang keluarga.
"Sam kenapa, bi ?" Tanya Risti pada wanita yang sedang membereskan kotak-kotak dihadapannya.

"Nggak tahu bu, dari kemarin malam juga begitu. Saya juga tanya ada apa, den Sam gak mau jawab bu." Jawab asisten rumah tangganya itu.

"Ya udah kalo gitu biarin aja, nanti biar saya yang ngomong." Ucap Risti meninggalkan ruang keluarga.

***

Hai Hai Hai semuanya🐥👋
Apa kabar ? Aku balik lagi bawa Kanya chapter 24
Jangan lupa vote ya😚😊
Maaf karena up dari chapter ke chapter suka lama, soalnya males menguasai hehe😄

Happy Reading💕

Kanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang