Selain ngomong kangen, apa ada kata lain yang bisa digunakan sebagai ungkapan rindu? Jika ada, kata itu yang akan Damon pinjam hari ini.
Terhitung sejak tiga setengah tahun yang lalu Damon pergi meninggalkan Indonesia demi mengenyam ilmu di negeri yang mempunyai julukan Paman Sam, hari ini Damon telah kembali. Ia berhasil membuktikan pada keluarga Salvazze jika usaha yang dilakukan tidak pernah sia-sia.
Damon berhasil meraih predikat cumlaude dengan nilai yang memuaskan.
Ia berniat memberi kejutan kepada seluruh keluarga dengan kedatangannya yang tiba-tiba, terutama Ian. Ian adalah salah satu manusia di bumi ini yang paling Damon rindukan, meskipun usia mereka terpaut cukup jauh, namun entah mengapa Damon dan Ian memiliki wajah yang sangat mirip seolah mereka memang terlahir sebagai saudara kembar.
Sering terjadi bukan?
"Atas nama Damon Salvazze?" ucap Damon memastikan bahwa supir yang menjemputnya adalah orang yang tepat. Supir itu mengangguk lalu mempersilahkan Damon masuk ke dalam mobil terlebih dahulu.
Selama di perjalanan, Damon tidak berhenti untuk kagum melihat banyak sekali perubahan yang terjadi di Indonesia.
Ting..tong...
"Surprise!" seru Damon saat melihat ekspresi keterkejutan dari seluruh keluarganya, terlebih lagi Ian.
"Gila! kapan dateng lo." Ian benar-benar tidak percaya dengan kehadiran sang kakak. Bagaimana tidak, Damon mengatakan akan pulang saat ulang tahun Ibu-lebih tepatnya satu minggu yang akan datang. Lalu secara tiba-tiba pria menyebalkan itu muncul dihadapan seluruh anggota keluarga.
"Tadi siang," balas Damon dengan santai. Laki-laki berusia dua puluh tiga tahun itu dengan santai menerobos masuk dan duduk di sofa, lalu menyilangkan kaki di atas meja.
"Dan baru pulang kerumah pukul delapan malam? Seriouslly? KEMANA AJA GILA!"
Damon tersenyum masam menatap adiknya. Itulah Ian, adik yang selalu merasa khawatir dengan semua tindakan Damon, lebih tepatnya kekacauan yang Damon ciptakan.
Damon memang jenius, tetapi ia lebih sering bertindak diluar akal sehat demi mewujudkan kesenangannya. "You know lah, gue udah tiga tahun ada di luar negeri, dan saat gue balik ke kota tempat gue lahir, jelas gue mau cari kesenangan."
"Kesenangan buat lo, penderitaan buat gue." Ian menyindir.
"Terus kenapa lo selalu memperbaiki semua kekacauan gue?" Damon membalas tak kalah sengit, "gak ada yang nyuruh juga kan?!"
"Karena bagaimanapun sifat yang lo miliki, gue masih bisa melihat kebaikan diri lo, dan gue akan selalu ada buat lo."
"Eek!" Setelah mengecup pipi ibunya, Demon lebih memilih mengabaikan omelan Ian lalu menuju ke kamar yang tidak pernah ia sentuh sejak tiga setengah tahun yang lalu.
"Damon!" seru Ian.
Pria itu menghembuskan nafas dengan kasar. Jika adiknya itu berani memberikan ceramah lagi pada Damon, sudah dipastikan rencana kabur dari rumah adalah jalan ninja terbaik yang akan dilakukan Damon.
"Mau ikut party?" tawar Ian.
"Really?"
"Come on, kita berangkat sekarang." Damon tersenyum kemenangan mendengar tawaran sang adik, ia bahkan tidak mempedulikan barang-barangnya yang masih tergeletak di ruang tamu dan lebih memilih langsung menarik adiknya menuju mobil milik Ian.
👑 Damon 👑
HOLAAAA DAMON BALIK LAGIIII DENGAN BANYAK REVISI DARI MULAI TYPO DAN PENGGUNAAN BAHASA LEBIH BAIK SEDIKIT DARIPADA DULU😂😂😂
BTW, I Love you Damon mau aku ubah judul jadi Damon aja😂 dulu kan jaman masih awal banget...
Setuju gak? Pliss komen🤭😂😩 Aku bingung sejujurnya😬
Follow juga @ceritafanni di instagram yawww!!!
Start Publish : 21 Mei 2018
Reborn publish : 13 Januari 2021Udah mau 3 tahun😂😂😂 kebangetan anakku terlantar selama ini😩😈Jangan lupa buat Like, Komen dan Saranin di teman-teman kalian ya😌. Akan di Update setiap Senin malam😝.
Salam, Fanni😚
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Damon!
Teen FictionDamon itu pria menyebalkan, pengganggu, dan sedikit Gila. Elena benci Damon. pertemuannya dengan Elena pada saat ulangtahun Caroline juga tanpa unsur kesengajaan. Damon adalah kakak dari Rian Salvazze, cowok yang paling Elena sukai sejak awal masuk...