"Son sayang, bangun. Ini udah siang" suara lembut seorang gadis mengintrupsi seraya mengguncang-guncang tubuh seorang pria yang masih terlelap dengan tenang di sebelahnya.
Dengan kesabaran ekstra gadis itu terus membangunkan pria di sebalahnya, berikut dengan mengguncang-guncang tubuh pria itu sedari tadi. Namun bagi pria itu suara gadis nya yang sangat lembut itu justru terdengar seperti nyanyian pengantar tidur dengan guncangan kecil sekan sedang menepuk tuk mengeloni dirinya.
"Bagun dong son, ini udah jam enam pagi tau. Kamu gak mau kan telat lagi berangkat ke sekolah nya!" seru gadis itu.
"Aku mau berangkat agak siangan bee" jawab pria itu dengan mata tertutup rapat lalu mengganti posisi tidurnya, memunggungi sang gadis.
Gadis itu tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala, tak ingin kalah dengan pria yang telah mempersunting nya satu bulan lalu gadis itu pun memiliki seribu akal tuk membangunkan suaminya. Ia pun membaringkan diri ke kasur, sengaja memeluk suaminya dari belakang dengan memapas jarak diantara mereka. Niat awal gadis itu dengan membaringkan diri ke kasur bukan semata-mata untuk kembali tidur bersama, melainkan untuk menggelitiki perut pria itu karna bagian tersebut lah yang menjadi titik terlemah suaminya. Dan kurang dari sati menit suaminya pun menyerah lalu memutar badan nya menjadi berhadapan, menatap istri mungilnya itu dan tak lama kemudian ia menindihi tubuh mungil istrinya itu.
"Mau ngapain kam—" ucapan gadis itu terhenti saat suaminya menciumi wajah nya di setiap incinya, tanpa terkecuali dan sepossesif mungkin.
"Udah dong son, kamu belum mandi. Bau" seru sang gadis.
"Gak apa aku bau, yang penting udah dapetin kamu" ucapnya enteng lalu menggelitik istrinya hingga ia memohon agar aksinya di hentikan "satu sama sayang, makannya jangan suka jailin aku di titik gak berdaya, toh kita itu sama sayang!" serunya menoel pipi istrinya yang merajuk
"Lagian kamu si gak bangun-bangun. Gak ingat kalo sekarang ada pelajaran pak Heru. Nanti kalo kena hukuman kan aku lagi yang repot son!" seru gadis itu dengan wajah sebal nya.
"Jadi kamu gak ikhlas bantuin aku?"
"Ikhlas ko son, tapi jangan di setiap pelajarannya juga aku harus bantuin kamu terus. Btw, aku pengen bangun dong. Nanti seragam aku kusut kan gak enak diliat nya" ujar gadis itu lalu mengganti topik seperti biasa agar tak ingin memperpanjang pembicaraan mereka.
Pria itu langsung menutup mata istrinya "siapa yang liat? Gak boleh, ini istri aku!" Katanya.
"Son!!" Seru gadis itu merajuk.
Pria itu pun bangkit dari kasur, menatap istrinya yang lagi-lagi mengerucutkan wajahnya.
"Ah gak seru pagi-pagi dah ngambekan" kata pria itu dengan manja bak anak kecil.
Gadis otu bangkit lalu membenarkan pakaiannya di depan cermin.
"Jangan gini dong sayang" kata pria itu, memeluk tubuh gadis nya dari belakang seraya meletakan dagunya di bahu sang istri.
"Mandi sana gih" usir gadis nya.
"Tapi di maafin gak?"
"Mandi dulu son!"
"Ih, di maafin gak?"
"Iya"
"Nah gitu dong, baru ini sayang aku" katanya lalu mencium pipi gadis itu.
"I love you" kata pria itu.
"More" balas nya lalu mereka berciuman.
Gadis itu melepaskan ciuman mereka terlebih dahulu "mandi, aku pergi duluan ya" katanya seraya berpamitan.
"Yah, gak mau bareng?" Tawar pria itu.
Gadis itu menggelengkan kepala, mecium punggung tangan suaminya lalu mengambil tas dan melambaikan tangan sebelum keluar dari kamar mereka.
"Hati-hati" hanya ucapan itu yang bisa pria itu lontarkan karna sang istri menginginkan mereka menutupi hubungan antara keduanya.
👑👑👑
Jeng... jeng... jeng... Jengg..
Haloha guys, ketemu lagi ya sama aku di cerita yang berbeda. Semoga kalian suka ya sama cerita ini.Salam Hangat,
JigzzBogor, 22 Mei 2018 to 20 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
BackStreet [OnGoing]
Teen FictionBalveer Dava Gistama. Siapa yang tak mengenalnya? Semua orang pasti tahu nama pria tampan berkaus tim futsal dengan nomor 7. Ia adalah ketua tim futsal di sekolahnya, selalu di grumuti gadis-gadis cantik yang memiliki golongan Dava My Love, tukang p...