B

7.6K 300 2
                                    

Bel istirahat telah berbunyi dengan riang, membuat para murid berhamburan keluar kelas untuk mencari kebutuhan pokok sehari-hari yang mereka butuhkan. Seperti di kelas 11 ipa 1 yang menyisakan dua orang gadis di dalamnya dengan gestur yang berbeda. Mereka adalah Dara dan Syahnaz.

Dara yang sedari tadi resah hanya bisa terdiam pasrah di bangkunya, berbeda dengan Syahnaz yang matanya berbinar saat di beri bekal milik Dara dan otomatis ia menyantapnya dengan senang hati.

"Emm, dar. Bunda lo emang paling juara banget si kalo masak, gue penasaran bumbunya apa ya. Gue pengen belajar biar bisa masakin Dava nanti" ucap Syahnaz sambil berhayal.

Sedikit pun Dara tak ingin menanggapi ocehan Syahnaz yang menurutnya tidak penting itu dan ia hanya terus terdiam.

"Kalo gue sama si Dava jadian, nasibnya bakalan kaya lo gak ya dar? gak tenang sampe ngasi bekel sendiri ke orang lain, keringetan terus tangannya juga memetaran kaya orang di kejar setan" cibir Syahnaz yang langsung mendapatkan cubitan panas dari Dara.

"Sakit dar-"

"Heh, lo cewek yang waktu itu di foto sama Dava kan. Pake pelet apa lo sampe Dava bisa rangkul lo kaya kemaren!" seru seorang gadis berambut kemerahan yang baru masuk ke kelas nya bersama teman-temannya.

"Bener banget tuh, gue aja yang jadi fansnya Dava dari SMP gak pernah tuh sedikit pun dia lirik gue" tambah gadis berambut pendek yang mendapat toyoran dari seorang gadis berkuncir kuda si sebelahnya.

"Curhat aja lo" ketusnya lalu memandang Dara dengan tatapan tak suka "gak usah ngerasa sok cantik lo, mata empat aja bangga dan sekali lagi kita bertiga liat lo dapet keberuntungan kaya kemarin. Jangan harap lo bisa betah sekolah di sini!" ancam gadis berkuncir kuda.

Dara hanya menganguk tak berani memandang pada ke tiga gadis yang berada di hadapannya karna ia hanya ingin mencari aman, terlebih mereka adalah kakak kelas nya dan mereka juga adalah admin pendiri grup Dava My Love.

"Bagus kalo lo gak bertingkah dan gue harap lo gak pernah coba buat deketin dia sebelum salah satu dari kita dapetin dia duluan!" ujarnya lalu ketiganya pun pergi dari hadapan Dara.

Kini Dara bisa baru bisa menghembuskan nafasnya lega, berbeda dengan Syahnaz yang masih terpaku dengan tangan kanan yang akan menyendok.

"Nas, Syahnaz" panggil Dara seraya mengguncang tubuh Syahnaz.

Syahnaz terperanjat hingga menjantukan sendok yang di pegangnya ke lantai "ihh, Dara. Kenapa si lo ngagetin gue!" serunya.

"Kamu kenapa?" tanya Dara heran.

Syahnaz berkerut kening "lah, kenapa apa nya dar. Gue baik-baik aja kok" jawabnya.

Tak lama bel masuk pun berbunyi, menghentikan intraksi kedua remaja tersebut beserta masuknya para murid beserta guru yang akan mengajar di kelas tersebut.

👑👑👑

MyWife: Jangan lupa makan siang ya son😙

iya bee, kamu juga jangan lupa makan ya😊💏
temen-temen aku mau dateng ke apartermen, kamu pulang mau kerumah bunda dulu atau gimana?

MyWife: Ke rumah bunda son, nanti kamu jemput aku ya di sana

Oke sayang, malem jangan tidur duluan ya. Tunggu aku babe😘

MyWife: Iya son💓

Senyum Dava mengembang saat membaca serta membalas beberapa pesan dari sang pujaan hati, membuat beberapa temannya penasaran dan sedikit mengintip pada layar ponselnya.

"Ciee, chatan sama siapa si? seru bener" goda Handi saat aksinya di ketahui oleh Dava.

"Kepo lo, mangkannya cari dambaan hati biar bisa ketawa-ketawa sambil baca chat!" jawab Dava sedikit menyindir Handi yang bersetatus Jomblo.

Handi pun menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal "sebenernya gue punya dambaan hati yang gue incer. Tapi gak tau kenapa gue kaya gak punya keberanian buat ungkapin perasaan gue ke dia" jelas Handi.

"Sabar sob, mangkannya percaya diri dong jadi laki. Kaya gue" sombongnya "btw, siapa cewek yang lo maksud?"

"Malu gue bilangnya. Dia memang bukan cewek dari deretan anak hitz, malah dia cenderung gak banyak ngomong dan dia juga masuk dalam deretan 30 gadis nerd di sekolah. Tapi yang bikin gue suka sama dia it-"

"Stop, intinya siapa?" potong Dava yang muak akan ocehan Handi yang pastinya akan lama dan berputar-putar.

"Dara" jawabnya.

"Dara yang mana? Yoshita Dara? Mariandara apa Firli Oktarandara?"

"Bukan yang itu, tapi Adara Qeliza Shilva" jelasnya.

Dava terdiam sejenak saat mendengarnya "kenapa?"

"Suka gsk perlu alasam kan va, lagian dia menarik banget si buat gue. Tapi diem-diem ya gue males di cengin anak-anak" kata Handi.

Tak lama dua pria pun ikut bergabung di tengah-tengah Dava dan Handi, mengusir suasana diam diantara keduanya.

"Yailah cuy, diem-diem bae. Kylie Janner nya mana? Pesen kopi napa!" seru Vino.

"Iya nih, padahal si ganteng yang kembaran Zayn Malik udah dateng!" tambah Reygan yang mendapat toyoran dari ke tiganya "apa salah gue mas? kenyataan kali kalo muka gue ini tamvan dan banyak yang naksir juga" tambahnya penuh percaya diri.

"Apaan lu, ngerasa ganteng tapi sama Myta aja di tolak sampe dua kali" cibir Vino.

Ke empatnya pun hanyut dalam canda tawa yang selalu mereka lakukan jika bersama sambil menyesap rorok dan kopi yang menemani mereka di warung Kylie Jenner tempat biasa mereka berkumpul saat malas berada di dalam kelas.

Hingga ke empatnya tidak tahu waktu kalo bel pulang sudah tiba.

Ponsel yang berada di saku Dava pun bergetar, ia memandang beberapa detik nama yang tertera di sana, lalu berpamitan pada ke tiganya untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Son, kamu cabut lagi ya?" todong seorang gadis di sebrang sana.

"Eh, kamu ko tau si bee. Aku bt pelajaran bu Ida, jadi nongkorong di warung Kylie Janner" jujurnya.

"Ih, kamu kenapa si gak pernah nurut sama aku. Pastinya kalo udah nongkrong di sana kamu ngerokok dan itu gak baik buat kamu son" oceh gadisnya.

Senyum Dava seketika mengembang atas perhatian yang selalu ia dapatkan dari gadis yang sudah menjadi miliknya.

"Maaf dong bee, aku janji deh gak akan ngulain lagi besok. Oh ya kamu jadinya mau ke rumah bunda apa mama?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Tau ah, aku bt sama kamu. Bye!"  sambungan telfon pun terputus dan kini Dava menggaruk-garukan kepalanya yang tak gatal karena bingung.

Alamat kalo udah ngambek gini tidur gak ada yang peluk. batinnya.

Dan setelah itu Dava bergabung kembali pada ke empatnya temannya, lalu pergi untuk mengambil tas mereka yang masih tertinggal di dalam kelasnya, barulah mereka berempat melajukan kendaraannya masing-masing menuju apartemen Dava untuk menghabiskan waktu di sana.

👑👑👑

Bogor, 22 Mei 2018 to 21 Agustus 2023

BackStreet [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang