G

5K 192 5
                                    

Sudah dua hari ini Dara kembali diam seperti beberapa hari yang lalu dan lagi-lagi sosok Syahnaz lah yang mendapatkan rejeki nomplok karna mendapatkan kotak berisikan bekal milik Dara secara cuma-cuma, tidak seperti biasanya yang harus ia pinta terlebih dahulu.

"Dara, bunda Lo itu masak rahasianya apa si? Kok bisa enak banget ya gak kaya masakan mama gue!" Seru Syahnaz memuji seraya membanding-membandingkan, namun setelah beberapa menit ia bergeming tetap saja ia tak mendengar suara Dara.

Syahnaz mendelik, menatap wajah Dara yang tak mengeluarkan ekspresi apapun. Membuat memorinya mundur seketika saat mengingat perubahan sikap Dara itu di sebabkan oleh acara makan siang kemarin.

"Dara, Lo gak lagi kesurupan kan?" Tanya Syahnaz lagi yang tak kunjung mendapatkan jawaban, hingga ia panik lalu mengeluarkan sebuah benda dari kolong mejanya yang terdalam.

"Hehe, semoga aja Lo gak kesambet lagi dar" seru Syahnaz, meletakan benda berbau menyengat itu di sebelah Dara dengan sebelah tangan memegangi hidung.

"Bau apaan si ini" ujar Dara seraya mengendus-endus aroma tak sedap tersebut.

"Nas, itukan bau-"

"Alhamdulillah, temen gue akhirnya gak kerasukan ya Allah" seru Syahnaz, memotong ucapan Dara dengan riang "emang Lo doang yang paling juara deh kalo urusan ngobatin yang kerasukan!" Menunjuk-nunjuk sebuah benda yang membuat mata Dara melotot sempurna.

"Kamu jorok si!"

"Kalo gue gak gini mungkin Lo bakalan kerasukan terus dan nanti kalo menular ke gue gimana?"

"Terserah kamu aja deh" ujar Dara jengah, memutuskan interaksi nya dengan cara membuang muka dan terdiam kembali.

Ponsel Dara bergetar, menandakan telfon masuk dengan nomer yang sangat asing di ponselnya. Kedua alis Dara bertautan, menatap ponselnya yang tak ingin ia sentuh hingga panggilan pun terputus dan berselang beberapa detik nomor asing itu pun kembali menelfon.

"Angkat napa handphone Lo, emang gak risih apa ngegeter-geter terus. Kaya hati gue yang liat bebep Dava suka ngegeter sendiri" protes Syahnaz seraya berceloteh ria.

Kedua mata Dara memutar, ia betul-betul jengah dengan tingkah sahabatnya ini yang luar biasa ajaib lalu mengambil ponselnya dan menerima panggilan tersebut.

"Halo, siapa ya?" Tanya Dara to the points karna betul-betul malas untuk berbicara.

"Ini orang"

"Iya tau, tapi orangnya siapa?"

"Ya pokoknya aku adalah orang yang sedang menyukai mu"

Lagi-lagi kedua alis Dara bertautan beserta sedikit emosi yang entah dari mana munculnya saat suara berat nan sedikit familiar itu berucap kata 'menyukai' kepadanya, padahal ia belum mengetahui siapa pria pemilik suara tersebut.

"Maaf, mungkin anda salah sambung" ujar Dara memutuskan panggilan tersebut secara sepihak.

"Siapa?" Tanya Syahnaz kepo.

Dara mengangkat kedua bahunya.

"Gue tanya serius, itu siapa?" Kesal Syahnaz dan lagi-lagi Dara tak menjawab.

"Diem aja terus sampe afatar punya buy-"

"Ada Dara?" Sela Yuni mengagetkan Syahnaz yang sedang merutuki sosok yang Yuni cari.

"Ni di sebelah" jawab Syahnaz acuh tak acuh.

"Dar, di cariin orang tuh di luar" beritahu Yuni.

"Siapa?"

"Liat aja, katanya orang nya gak mau di sebut namanya" jelas Yuni lalu pergi meninggalkan meja Dara menuju mejanya.

Di saat dari bangkit dari duduknya, tiba-tiba saja ponselnya pun berdering kembali dan menayangkan nomer seseorang yang telah membuatnya semangkin kesal.

"Ada apaan lagi si!" Serunya kesal, mengambil ponselnya dan menekan tanda terima yang bersiap mengeluarkan amarahnya.

"Jangan marah-marah, gue udah di luar nungguin Lo dari tadi"

"Kamu emang siapa?"

"Ya keluar kelas aja, ntar juga tau. Btw gue lumutan lama-lama nunggu Lo di sini"

Tanpa menjawab dan langsung mematikan sambungan secara sepihak, lalu bergegas pergi menuju pintu depan kelas.

"Surprise" ujar Handi riang, menyodorkan sebuket bunga mawar yang membuat kedua mata Dara terbelalak.

Lagu berjudul soulmate milik Kahitna mengalun dengan merdu saat seorang pria hadir di tengah-tengah Handi dan Dara, membuat murid lain berbondong-bondong menghampiri suara merdu yang pastinya itu milik Dava.

Ketika lagu tersebut usai, mereka pun memberikan tepuk tangan sebagai rasa terimakasih dan entah mengapa semua pandangan pun tertuju pada sosok Dara yang membuatnya gugup.

"Dar, mungkin ini kedengarannya cepet banget buat Lo. Tapi apa boleh buat kalo hati gue udah nyantol sama Lo, emm Lo mau gak jadi cewek gue?" Ungkap Handi, Dara pun terpaku di tempatnya.

Syok adalah satu kata yang kini melanda dirinya, menyebabkan otaknya tak bisa berfikir secara logis.

"Apa?"

"Lo mau kan jadi cewek gue?"

Mata Dara menjalar ke seluruh ruang hingga ia menangkap sebuah kedipan yang berasal dari seseorang yang begitu ia rindukan.

Dengan ragu Dara mengangguk kecil, mata Handi terbelak karna sekian lama ia memendam rasa dan akhirnya di balas juga oleh sang empunya.

Tepuk tangan terdengar begitu gemuruh ketika acara yang menurut para gadis romantis itu akhirnya selesai juga, tetapi dari sekian banyak orang yang menyaksikan acara tersebut hanya saja ada seorang pria yang tak menyukai adegan tersebut.

"Makasih, makasih banget karna Lo—maksudnya kamu udah terima aku jadi pacar kamu" memberikan buket itu pada dara dan langsung merangkul mesra kekasihnya itu, ya walaupun Dara merasa sangat canggung dengan hal ini.

👑👑👑

Bel pulang berbunyi, ponsel milik Dara pun tak henti-hentinya bergetar menampilkan kotak pesan yang begitu banyak masuk kedalam sana.

"Son?" Gumamnya syok saat matanya menatap lebih dari 1000 pesan yang telah di kirim oleh pria nya itu.

SonSyg💖: Congratss ya buat pacar barunya, maafin aku yang selama ini belum bisa bahagiain serta nyakitin hati kamu terus. Semoga aja dengan adanya pacar baru di hidup kamu itu ngebuat aku berfikir bahwa bertapa pentingnya kamu di hidup aku. Ily😘😢


"Love you too" jawab Dara meski tak sempat ia tulis karna Handi datang menghampirinya.

"Kita pulang bareng hari ini, aku gak mau kita pacaran sehari tiba-tiba aja kamu ada yang goda" ujar Handi memerintah dengan gaya posesif nya yang tak memberikan Dara untuk menolaknya.

Hati Dara seperti terkikis entah mengapa ia berniat untuk pulang ke apartemen nya setelah dua hari menginap di rumah bundanya itu untuk menyelesaikan semua masalah yang ada.

👑👑👑

Bogor, 21 Desember 2018

Note: WOYY, JIGZ IS BACK!!!!
Aku makasih banget buat orang-orang yang selama ini nungguin aku, maaf aku hibernasi tak bilang-bilang dan lama pula.

Salam cintah dari aku tsay😘❣️

BackStreet [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang