"Dava!!"
"Dava!!"
"Ayo Dava"
"Go, go, go! kamu pasti bisa. Kita pendukung mu akan selalu menunggu" sorak gadis dengan yel-yelnya di deretan bangku penonton yang membuat suasana menjadi bising hingga membuat para penonton lainnya tak konsen melihat sparing sepak bola antara Garuda Angkasa dan Bakti Sentosa.
"Berisik dong woy" seru seorang pria yang merasa sangat terganggu.
"Suka-suka kita lah, kalo lo terganggu pergi sana deh, gak usah nonton dan gak usah komen" jawab salah seorang gadis yang berada tepat di sebelahnya.
"Pada egois lo semua jadi cewek, cuma sparong juga pada nora lo pada begituan" sindir pria tersebut.
"Bodo amat, mau egois, mau norak, emang kita semua pikirin. Iya gak guys?" jawabnya seraya meminta persetunuan dari temen-temannya yang langsung mengangguk, tak ingin menambah keributan pria itu pun memilih keluar dari tribun penonton dan para gadis pun kembali dengan kegiatan mendukungnya.
Suara melengking khas suporter Dava My Love begitu orang menyebutnya, terdengar begitu kencang dan riuh di lapangan Bakti Sentosa. Meski pertandingan yang begitu sengit ini hanyalah pertandingan persahabatan semata, namun para pemain merasa bahwa ini pertandingan sungguhan karna dua sekolah ini selalu menjadi lawan jika ada kompetisi sepak bola dan keduanya pun selalu bertemu di final.
Skor poin masi nemunjukan angka telur di menit ke 66 ini, menunjukan ketat nya persaingan diantara kedua tim ann di kala menit-menit menjelang akhir para pemain Garuda Angkasa pun sudah kewalahan atas permainan yang pemain Bakti Sentosa berikan.
Melihat kondisi melemah seorang pria bernomor punggung 7 bertuliskan Dava mengejutkan secara tiba-tiba. Ia mencetak gol dengan tendangan jarak jauh yang selalu di sebut para fansnya si Naga Kupu. Entah mereka mendapatkan ide itu dari mana, yang jelas arena lapangan pun semangkin riuh karena aksinya.
Satu hal yang selalu Dava lakukan setelah mencetak gol, yaitu memberi kiss bye pada suporter setianya yang membuat para gadis itu menggila karena ulahnya. Meski ia terkesan narsis.
"Ya tuhan, kenapa Dava ganteng banget!" puji seorang gadis di bangku paling atas penonton.
"Biasa aja naz" celetuk gadis berkacamata di sebelahnya yang membuat gadis di sekitarannya melongo.
"Emang biasa, not my type" seru gadis berkacamata.
"Ya ampun dar, kayanya lo mesti gue anter ke optik deh. Minus lo gak nambah kan ya?" Seru gadis yang di sebut Naz dengan nama panggil Syahnaz.
"Enak aja, kacamat aku baru tau" kata gadis yang di sebut Dar dengan nama panggil Dara.
Gadis yang di sebut Naz pun mengarahkan wajahnya pada Dava yang masi berada di lapangan "Liat tuh, sama kamu, Dava ganteng banget kan!" Kata Syahnaz.
Dara mencoba melepaskan dirinya, namun Syahnaz menahan nya "liat baik-baik Dara, noh tu laki kaya pangeran berkuda putih kan yang mau jemput pujaan hatinya ya, terus tadi lo liat gak pas dia kasih kiss bye. Sumpah itu sexy cuttie banget!" ocehnya tetap mengarahkan pada satu pembicaraan, yaitu Dava.
"Terserah kamu aja naz" ucap Dara dengan nada malasnya.
Pertandingan gabungan pun telah usai dan kini para suporter berhamburan sesuka mereka. Ada yang pergi menuju parkiran karena sudah lewat dari jam pulang, ada yang pergi menuju lapangan untuk sekedar berfoto dengan pemain ataupun hanya melihatnya dari dekat.
Jangan di tanyakan para fans Dava My Love kemana. Mereka sudah berbondong-bondong pergi menghampiri Dava yang sedang duduk manis sambil meneguk air mineral nya.
"Kita pul-"
"Lapangan dulu ya" ajak Syahnaz tanpa membiarkan Dara untuk menolak, ia harus menerim ajakan nya yang langsung menarik pergelangan Dara menuju lapangan.
"Ya ampun dar, liat deh makin deket makin ganteng kan si Dava itu" puji Syahnaz lagi.
Dara pun tak bergeming, ia hanya diam dan mengamati satu-persatu gadis yang sudah berbaris untuk meminta foto dengan Dava. Tanpa ia sadari kini Dara pun sudah masuk dalam antrian yang lumayan panjang itu bersama Syahnaz.
Sedikit demi sedikit antrian berjalan dan tak terasa kini adalah bagian Syahnaz yang berfoto dengan Dava dan Syahnaz pun tak akan menyia-nyiakan, ia menyerahkan ponselnya pada Dara yang menjadi juru kamera Syahnaz. Mesempatan ini tak akan Syahnaz siasiakan, karna sejak dulu ia menyukai Dava dan pose ala-ala memeluk seperti penggemar Dava lainnya pun ia lakukan.
"Udah dar?" tanya Syahnaz lalu mengambil polselnya dari tangan Dara dan mendorong Dara ke depan "Sekarang giliran lo yang foto" katanya.
"Ih naz, aku gak mau!" Seru Dara yang di perhatikan oleh Dava.
"Sekali Dar, ayo agak deketan dong fotonya, biar keliatannya nggak kaya musuhan" ujar Syahnaz tanpa peduli akan sahabatnya Dara yang tak ingin berfoto.
Dara merasa canggung di sebelah Dava dan ia tak berniat untuk merubah posisinya, tetapi seketika mata Dara melotot menatap tangan Dava yang baru saja merangkulnya.
Cekrek..
Jadilah foto candid Dara yang menatap lengan Dava dengan kaget berbeda dengan Dava yang berpose dengan dua jari seraya tersenyum manis.
Cekrek..
Dan foto kedua pun telah di ambil saat Dara menatap Dava dan begitu pun sebalik nya.
Tatapan Dava yang teduh dan terkesan penuh kasih saysng tersirat dan sontak kejadian itu menjadi hal yang begitu fenomenal bagi para fans Dava My Love. Mereka yang sudah lama mendambakan rangkulan mesra plus senyum mengembang Dava pun tak pernah mereka dapat dan seketika Dara si cewek berkacamata yang hanya memiliki satu teman mendapatkannya.
Tidak adil. Batin para fans Dava.
Dara tersadar dalam realitanya, menatap para gadis sekitar yang menatap nya tajam lantas ia langsung melepaskan dirinya lalu pergi secepat mungkin.
"Makasih ya" ucap Syahnaz yang mendapat anggukan kecil dan senyum jaim dari Dava.
Syahnaz pun langsung mengejar Dara dan akhirnya mereka bertemu kembali di gerbang sekolah.
"Cepet banget si lari lo!" Seru Syahnaz dalam keadaan terengah-engah.
"Aku takut" ujar Dara.
"Takut kenapa?" tanya Syahnaz.
"Di bully, tadi kamu merhatiin gak muka-muka sangar fansnya Dava, mereka pada melototin aku tau!" Jelas Dara.
"Wah, iya tah? kalo gini caranya lo bakal dapet masalah besar si dar, tau sendiri kan kalo fans nya Dava itu paling mendambakan apa yang lo dapet. Eh, tadi lo di rangkul sama dapet senyum lebar. Kok gak tau kenapa gue juga jadi iri ya" oceh Syahnaz semangkin memperkeruh hawa ketakutan Dara.
"Taxi!" teriak Dara sontak mendapat cekalan dari Syahnaz.
"Mau ngapain?"
"Pulang!" jawabnya.
"Oke, gue ikut!!" rengek Syahnaz dan keduanya pun masuk kedalam taxi yang baru saja berhenti.
👑👑👑
Bogor, 22 Mei 2018 to 21 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
BackStreet [OnGoing]
Подростковая литератураBalveer Dava Gistama. Siapa yang tak mengenalnya? Semua orang pasti tahu nama pria tampan berkaus tim futsal dengan nomor 7. Ia adalah ketua tim futsal di sekolahnya, selalu di grumuti gadis-gadis cantik yang memiliki golongan Dava My Love, tukang p...