"Dara, Lo yakin banget gak kenal sama gue?" Seru Syahnaz yang lagi-lagi masih menanyakan hal tersebut kepada Dara.
Dara menggeleng kepala, ia benar-benar tidak mengerti dengan sikap teman-teman baru nya di sekolah ini yang seolah-olah sudah mengenalnya.
"Lo inget dia gak?" Seru Syahnaz menunjuk Ridwan yang notabenenya teman sepertinya tekan Syahnaz yang menjabat sebagai keamanan kelas.
Lagi-lagi Dara menggelengkan kepalanya.
"Kalo dia?" Syahnaz menunjuk pada Firdaus yang kerap kali mencuri pulpen milik Dara dengan alasan meminjam lalu di malam kan dan besoknya lupa alias tidak di kembalikan.
Dara masih saja bergeleng kepala karena di kepalanya memang tak ada kenangan apapun untuk ia ingat, apalagi orang-orang yang berada di dalam kelas itu.
Satu persatu Syahnaz menunjuk orang-orang yang berada di kelas itu tanpa rasa lelah dan tanpa memperdulikan perasaan Dara yang kini mulai kesal.
"Stop it" seru Dara muak dengan ocehan yang terus Syahnaz lakukan tanpa henti hingga membuat Syahnaz terdiam.
"Kalo emang gue inget sama Lo dan yang lainnya gue gak akan begini, stop Lo ngoceh sana sini toh gue gak kenal. Permisi" tuturnya sebelum pergi meninggalkan kelas itu dan membuat seisi kelas terheran-heran dengan perubahan sikapnya.
Dara pergi dari kelasnya menuju kelas dua belas IPA satu yang mana hari ini ia dan kakaknya, Rendra pindah ke sekolah bakti sentosa yang berada di lantai tiga.
Akan tetapi di tengah jalan sebelum ia sampai ke kelas Rendra, Dara merasakan ada sebuah cekakan di pergelangan tangan nya yang membuat Dara secara otomatis menoleh.
Si tukang ngaku-ngaku lagi. Batin Dara jengah dengan wajah malas nya.
Dara menarik pergelangan tangannya agar terlepas dari cekakan pria tersebut, namun beberapa kali ia mencoba lengan pria itu lebih kuat mencekal lengannya.
"Lepas" pinta Dara.
"Dara" tutur pria itu dengan sebelah tangan ingin meraih wajah Dara namun dengan cepat Dara tangkis.
"Apaan sih, lepas gak" seru Dara dengan nada sedikit membentak.
Senyum di wajah pria itu luntur seketika di sertai celakanya yang mengendur secara perlahan lalu terlepas dengan sendirinya.
"Siapa sih Lo gak kenal main tarik-tarik tangan orang aja" omel Dara yang menjadi pusat perhatian karena tidak mengenali sosok yang banyak di idolakan oleh para kaum wanita, siapa lagi kalo bukan Dava.
Dava terdiam beberapa saat sambil terus menatap wajah Dara yang terlihat kesal.
Dara berniat membalik arah karena sosok yang tak ia kenal itu tak bergeming namun saat ia memutar tubuhnya pria itu malah mencekal lengannya kembali yang otomatis membuat Dara memutar tubuhnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BackStreet [OnGoing]
Teen FictionBalveer Dava Gistama. Siapa yang tak mengenalnya? Semua orang pasti tahu nama pria tampan berkaus tim futsal dengan nomor 7. Ia adalah ketua tim futsal di sekolahnya, selalu di grumuti gadis-gadis cantik yang memiliki golongan Dava My Love, tukang p...