Sunset at Lake Palace Eps 11

156 8 0
                                        

3hari kemudian, Shakti dan Mrunal ijin untuk menjenguk keadaan ibu mereka. Shika pun mengijinkan asalkan sore hari mereka harus sudah kembali
Keduanya pergi kepasar dan mencari toilet umum untuk mengganti pakaian mereka
"Shak kau tak ingin pulang dulu? Pak Karan pasti khawatir"
"Aku akan kabari mereka saja, sekarang kita jenguk dulu keadaan nenekmu sambil kita bahas yang kemarin kau dengar"
"Baiklah ayo... e Shak" Mrunal menghentikan langkah
"Ada apa?"
"Eee sebenarnya aku merasa lapar"
"Lapar? Jadi dari semalam kau benar-benar tidak makan?"
Mrunal hanya menggeleng
"Aduh kau ini, bagaimana jika kau sakit
Ya sudah kita cari makan dulu, kau mau makan apa?"
"Em terserah" mereka pun mencari penjual makanan
"Shak itu sepertinya penjual samosa, aku akan makan itu dulu saja, yang penting perutku terisi" Kata Mrunal
"Oke, ayo kesana"
Mereka duduk sambil menikmati samosa, Shakti merasa seseorang memperhatikan mereka. Ia pun tau itu adalah Radhu, tiba-tiba saja Shakti memiliki sebuah ide
"Mrunal, aku punya ide" kata Shakti sambil melingkarkan tangan dipundak Mrunal
"Ide apa?"
"Bagaimana kalau kita pura-pura memiliki hubungan spesial?!'"
"Uhuk uhuk" Mrunal tersedak dan Shakti segera mengambilkannya air minum, ia melirik ke arah Radhu yang masih memperhatikan mereka dari kejauhan
"Dengan cara ini kita bisa tau apakah memang radhu amnesia atau hanya berpura-pura"
"Tapi Shak...."
"Ku mohon Mrunallll" Shakti menggenggam erat tangan Mrunal
'bagaimana aku bisa berpura-pura menjadi kekasih dari orang yang aku cinta?' batin Mrunal
"Hei, kau setuju atau tidak?"
'disisi lain dia juga membantuku, jadi aku akan membantunya juga'
"Mrunal?" Shabir menjentikan jarinya didepan wajah Mrunal
"Ha eh iya aku setuju"
"Terima kasih" Shakti memeluk Mrunal
"Shak, lepaskan, ini pasar!"
Shakti pun mengawasi jika Radhu masih disana, saat merasa Radhu sudah tidak ditempat yang tadi, Shakti pun melepaskan pelukannya
"Maaf yaar" ucap Shakti
-0-
Setelah turun dari bajaj, Mrunal langsung lari kerumah meninggalkan Shakti yang masih membayar bajaj
"Nenek, aku pulang"
"Nenek" Mrunal mencari nenek tapi tak menemukannya dimanapun.
Ia lalu ke rumah bibinya
"Sejal, dimana ibumu?"
"Kak Mrunal, kau sudah pulang?"
"Iya Sejal, katakan dimana ibu?"
"Tadi ayah dan ibu mengantar nenek ke rumah sakit"
"Apa???? Rumah sakit???"
"Iya kak, kata ibu nenek akan ke kamar mandi saat ibu membuatkan sarapan, tapi nenek merasa pusing dan akhirnya jatuh"
"Nenekkkk" kaki Mrunal terasa lemas
"Kak...." Sejal, adik sepupunya yang berusia 15tahun, mencoba menjaganya agar tetap berdiri
"Aku baik-baik saja Sejal, kalau begitu aku akan kerumah sakit, kau hati-hati di rumah" Mrunal pun kembali kerumah neneknya
"Shakti, kita harus ke rumah sakit"
"Rumah sakit?"
"Iya nenek disana, ayo Shakti"
"Ii iya baiklah, ayo" Mereka berlari menuju shuttle taksi terdekat
Mrunal langsung mencari ruangan nenek dirawat, disana ia melihat Shabir juga paman dan bibinya
Mengetahui kedatangan Mrunal, Shabir langsung berdiri
"Darimana saja kau?!"
"Ka kakak, aku aku..."
"Kau menitipkan nenek pada bibi dan bertindak seperti jagoan?!"
"Kak, bukan seperti itu"
"Lalu apa? Kau pergi ke rumah itu dan menyamar tanpa memberitahuku?! Apa yang kau pikirkan?!! Kau kira aku akan bangga? Aku senang karena kau berani?!" Shabir terus menginterogasi Mrunal
"Dan kau Shakti! Kau mendukungnya untuk hal yang salah? Sahabat macam apa kau ini?!!"
"Kak cukup!! Kakak jangan memarahi kami saja, kakak kemana saat aku akan meminta bantuan?! Kenapa nomormu tidak aktif?!!! Lalu sekarang kakak menyalahkanku atas keadaan nenek?! Aku tak menyangka kakak sangat egois!"
"Dengar! Aku bukan egois! Kau tentu tau itu!"
"Aku tau! Kau pasti sibuk dengan Kak Sriti kan?!!!"
"Jaga bicaramu, kau ini tidak mengerti!"
"Shabir, Mrunal! Kenapa kalian bertengkar!!!" Tegur paman Roshan
Shabir dan Mrunal hanya saling diam
"Saat ini nenek membutuhkan kalian. Bukan perdebatan kalian! Aku tau semua yang kalian lakukan itu demi kebaikan, ini hanya masalah komunikasi bukan??! Sekarang kalian minta maaf satu sama lain!"
Shabir dan Mrunal saling menatap, tetapi Shabir sadar jika ia adalah seorang kakak yang harus bisa mengalah untuk adiknya, ia pun mendekati Mrunal dan memeluknya
"Maafkan aku, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu"
"Aku juga minta maaf kak, tapi kau harus yakin bahwa yang kulakukan pasti berhasil"
Jawab Mrunal
Sementara Shakti diam-diam pergi dari tempat tersebut
-0-
SUNSET at LAKE PALACE
Part 21

SUNSET at LAKE PALACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang