Bab 14|pengakuan

5.6K 176 2
                                    

3 bulan sudah berlalu pasca bianca memutuskan untuk tidak akan pernah lagi ke laur malam apa lagi sampai minum minuman berakhol dan selama itu pula bianca selalu berhasil mengelak pada alif tiap kali alif mengajaknya untuk chek up kehamilan

Banyak sudah alasan yang keluar dari bibir manis bianca contohnya saja ketika beberapa minggu lalu saat alif mengajakanya untuk che up alasan bianca adalah 'kaka mending ke rumah sakit aja aku lagi mager banget nih'

Tapi sebenarnya diam diam bianca selalu menyempatkan diri untuk memeriksakan kondisi kandunganya tanpa sepengetahuan alif biasanya bianca memeriksakan kandungan nya sepulang dari acara shoping shopingnya atau sepulang balanja kebutuhan dapur

Rumah sakit tempatnya memeriksa kandungan pun berbeda dengan rumah sakit tempat alif bekerja

"Kondisi janinnya baik baik saja, cuman saya minta kepada ibu bianca agar tidak minum, minuman berakohol lagi" ucap dokter sambil terus mengerakan alat diatas perut bianca yang namanya entah lah bianca juga tidak tau yang ia tau kondisi janinya baik baik saja

"Saya sudah tidak pernah minum minuman berakohol lagi kok fok kira kira sekitar 3 bulan lalu saya berhenti"

"Baik lah kalau begitu sebaiknya anda sering sering makan makanan bergizi seperti sayur, buah dan ikan, karena itu semua mampu menggantikan asupan gizi yang sempat hilang akibat minuman berakohol yang sempat anda konsumsi"

🌷🍀🍀🌷🌷

"Kamu dari mana bi?" Tanya alif yang tengah duduk di sofa seolah menyambut kedatangan bianca

"Aku abis dari rumah sakit ka! Biasa aku chek up kandungan aku" kata bianca sambil menghampiri alif sang suami yang tengah duduk

"Kamu sendiri kok tumben jam segini udah di rumah biasanya juga kamu di rumah sakit" tanya bianca sambil menduduk kan dirunya di samping alif

"Aki sif malam hari ini bi"

"Bi... pokoknya kapan kapan aku harus temenin kamu chek up kan biar gimana pun aku mau tau juga kondisi anak aku di dalam sini kaya gimana" kata alif sambil mengelus perut bianca yang mulai membuncit

"Iya kak nanti yah, nanti aku pasti bakal ngajak kamu buat temenin aku meriksa kandungan tapi enggak sekarang" ucap alif lembut sambil mengelus tangan alif yang berada di atas perut buncitnya

"Hm... ya sudah kalo gitu aku mau mandi trus siap siap buat berangkat ke rumah sakit" kata alif yang langsung di angguki oleh bianca yang kemudian alif beranjak dari sofa yang tadi ia duduki dan langsung naik ke lantai 2 kamarnya dan bianca

Setelah puas memandangi suaminya yang kian lama kian menjauh dari pandangannya pun, baru saja bianca ingin berdiri tapi handfone nya yang sedari tadi ia gengam berdering menandakan ada telepon masuk

Bianca membuka handfonenya dan melihat siapa kira kira orang yang tengah menelfonnya, betapa kagetnya bianca setelah membaca nama yang tertera di layar handfon nya

"Halo" sapa bianca sambil menempelkan benda pipih itu di telingan kananya

"Halo honey"

"Derel"

"Ya sayang ini aku darel"

"Kenapa kau menelponku?" Tanya bianca berusaha menekan suaranya agar tidak sampai terdengar oleh orang

"Aku kangen sama kamu sayang wajar kan aku nelpon kamu" kata derel dengan nada menggodanya

"Apaan sih darel udah deh enggaj usah kayak gitu" bentak bianca dengan suara tertahannya

"Lho emang nya kanapa salah kalau aku kangen sama kamu? Kan aku cinta sama kamu"

Sumpah demi apapun sekarang bainca benar benar benci dengan derel catat mulai sekarang mulai dari detik ini bianca benar benar membenci sosok iblis itu

Berani beraninya dia dengan lancang mengatakan bahwa dia mencintai bianca apa coba maksudnya, jika boleh jujur bianca sebenarnya tidak mencintai derel sama sekali hubungan nya dengan derel selama ini hanya dia anggak untuk main main balaka tidak lebih

"Kau ini gila yah derel"

"Ya sayang aku gila aku gila kerena cintamu"

"STOP derel oke, sekarang aku mau jujur dengan mu, aku sudah bersuami dan aku minta padamu jauhi aku" kata bianca jujur

Bianca sama sekali tidak peduli lagi sekarang bila derel harus tau tentang statusnya kini masa bodoh ia dicibir nikah mudah lah apa lah terserah

Sedengakan derel yang mendengarkan pernyataan bianca hanya bisa kaget, hal itu kentara pada saat bianca mengatakan statusnya derel terdiam, namun tampaknya derel bukan orang yang patah semangat setelah mengetahui bahwa apa yang ia mau telah dimiliki orang lain, berarti ia harus lebih berjuang lebih keras untuk mendapatkan apa yang dia mau

"Aku enggak peduli kalau pun kamu udah punya suami itu artinya aku harus perjuangin kamu sampai kamu jadi milik aku"

"Shit! Lo gila derel" umpat bianca sambil menutup telponnya dengan kesal

Dan tanpa bianca sadari sedari tadi alif pria yang berstatus suaminya itu mengamati gerak getiknya sedari tadi melalui lantai atas rumahnya

Namun sayang alif sama sekali tidak mendengar apapun percakapan telfon bianca dangan entah siapa lah, namun yang alif tau bianca tengah sangat kesal terhadap lawan bicaranya tadi

Sedangkan du lain tempat derel tangeh merencang rancang rencana untuk merebut bianca dari pria yang berstatus suaminya itu

**********

Bersambung.......

Maaf yahhh baru muncul votmen jangan lupa yahhh

31 mei 2018

Your Brother [#1 The Story] {Bianca Alif} (Complide)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang