Bab 39|pertemuan Zahra Bianca

5.2K 187 17
                                    

*WARNING: TYPO BERTEBARAN DI MANA MANA

"Kak bi.... kaka emang enggak ada niatan buat pulang? Kaka emangnya enggak kangen sama kak Alif?" DIAM.  Hanya itu yang bisa Bianca tanggapi dari pertanyaan yang di lontarkan oleh sang adik ipar untuknya dia bingung. Jujur saja dia sungguh sangat merindukan suami tampannya itu tapi dia sudah benar benar sangat kecewa atas sikap labil suaminya apalagi di tambah dengan baby thyas yang hampir setiap malam menangis semenjak berada di sini mungkin saja kan baby thyas menangis selama barada di bandung karena dia merindukan sang ayah tercinta sebab kemarin kemarin saat mereka masih berada di jakarta dan masih tinggal di rumah Alif Thyas terbilang bayi yang cukup anteng dan jarang rewel walaupun sang ayah sering keluar malam dan tidak pulang karena wanita itu tapi biasanya setelah Alif pulang maka dia akan mengajak bermain Thyas walaupun hanya sebentar

"Enggak tau zar, aku bingung" jawab Bianca terdengar murung

"Kak biar gimana pun kakak harus hadapin masalah kakak, kakak enggak bisa kayak gini terus, ada Thyas di antara kalian, jadi kalian harus mikirin Thyas sebelum bertindak apa pun itu, kalau kalian terus kayak gini gimana sama Thyas? Kalian mau jiwa dan masa depan Thyas terganggu akibat dari orang tuanya yang dua duanya belum bisa bersikap dewasa" omel Zahra

Bianca terdiam memikirkan omelan adik iparnya itu yang memang sebenarnya benar namun entah mengapa hati kecil Bianca seolah menolak perkataan Zahra yang mengatakan dia bersikap kurang dewasa, menurut Bianca yang kurang bersikap dewasa di sini bukan lha dia melainkan Alif, Alif yang kurang bersikap dewasa pria itu sudah memiliki anak dan istri namun mengapa dia masih saja mementingkan orang lain ketimbang istrinya sendiri? Namun di sisi lain logikanya pun menolak akan hal itu, jika Alif labil dalam menentukan pilihan, lantas apa kabar dengan dirinya yang lari dari masalah begitu saja, dewasa kha hal seperti itu?

Ah entah lha Bianca pusing memikirkan hal itu, akhirnya Bianca pergi dari ruang tamu itu namun sebelumnya tentu saja dia pamit pada sang adik ipar untuk pergi ke kamarnya dengan alasan ingin melihat sang anak yang tadi tertidur dengan begitu lelap sesudah mengeluarkan setetes demi setetes air berwarna bening yang berasal dari kedua kelopak matanya

Oh ya! Sedikit cerita tantang pertemuan Bianca dengan Zahra, hari itu Zahra memang sedang berada di jakarta dia berencana untuk menemui kakanya dan sang keponakan tercinta yang setelah beberapa minggu lahir namun baru sempat Zahra kunjungi saat hari itu di karenakan kesibukannya sebagai mahasiswi baru yang baru saja mencecapi bagaimana serunya masa masa kuliah itu, di tambah lagi Zahra saat ini bekerja part time di sebuah kedai kopi yang terletak di kota bandung membuat waktunya untuk berkumpul dengan keluarga lumayan tersita

Sebenarnya jika mau Zahra bisa saja tidak perlu repot repot dan bersusah payah bekerja part tine karena jika di pikir kakanya Alif, adalah seorang dokter yang merangkap sebagai pemilik rumah sakit namun Zahra yang pada dasarnya anak mandiri dan tidak mau menyusahkan orang lain pun bersih keras bekerja part time, dari SMP Zahra sudah memiliki cita cita jika suatu hari nanti dia sudah berkuliah dia akan menabung untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan kuliahnya sendiri dan bekerja part time adalah salah satu cara Zahra untuk mengumpulkan uang dengan jerih payahnya sendiri

Yah... tapi tetap saja hal itu tentu saja memiliki sisi positif dan negatif bagi Zahra, positifnya dari situ Zahra bisa belajar mandiri, negatifnya Zahra tidak memiliki cukup waktu untuk keluarganya sendiri apa lagi saat ini Zahra sudah menetap di bandung beda dengan dulu saat Zahra dan Bundanya serta Alif masih tinggal di jakarta yang intensitas pertemuannya hampir setiap hari

Jam baru menunjukan pukul 20:03 dan saat ini Zahra tengah melajukan mabilnya dengan kecepatan yang sedang entah lha rasanya malam ini Zahra ingin bernostalgia seputar dirinya dulu yang sempat di besarkan di kota yang padat akan penduduk ini, toh badannya juga terasa begitu lelah sebab seharian full dia mengendarai mobil untuk bisa sampai ke jakarta jadikan pemandangan kota jakarta di tengah malam sapa tau saja dapat menghilangkan rasa lelahnya

Kedua indra penglihatan Zahra terus bekerja memperhatikan situasi di sekitarnya berusaha merekam setiap aktivitas yang terjadi di sekitarnya

Dan tanpa sengaja kedua netra itu menangkap seseorang yang sepertinya Zahra kenal, perempuan yang menggunakan dress selutut berwarna kuning dengan flath shoes berwarna putih gading itu sedang berada di sebuah halte dangan seorang bayi yang berada di gendongan wanita itu

"Kak Bianca" guamam Zahra memastikan lagi melihat wanita itu secara terperinci agar dia tidak salah mengenali orang, setelah memastikan dia benar benar tidak salah liat atau salah orang, perempuan berambut panjang itu pun segera menepikan mobil berwarna merah miliknya

"Kak Bianca" sapa Zahra

"Zahra lo ngapain di sini?" Tanya Bianca balik terdengar tidak suka dengan kehadiran Zahra di sekitarnya

"Aku dari Bandung kak.... aku ke jakarta tadinya mau nengokin kak Alif, Kak Bianca sama keponakan baru aku" kata Zahra melirik ke arah bayi yang saat ini telah tertidur lelap di dalam gendongan Bianca, Bianca hanya bergumam membalas ucapan Zahra

"Kaka sendiri? Kok malem malem gini ada di luar sih? Enggak baik kak malem malem kayak gini di luar apa lagi kaka kan cewek, di tambah sama keponakan aku kasihan angin malam kan enggak baik buat anak bayi"

"Bukan urusan lo" balas Bianca sewot

Zahra tidak menananggapi ucapan bernada sewot dari Bianca "ya udah kalo gitu kaka aku anterin pulang aja, sekalian aku juga mau nginep di rumah kaka untuk beberapa hari" tawar Zahra

Bianca yang di tawari seperti itu pun gelagapan ingin menolak tapi pasti lha Zahra akan memaksa sebab ini malam hari memang tidak baik jika seorang perempuan berjalan seorang diri di tambah dia tengah membawa seorang bayi pasti akan lebih bahaya, tapi jika dia terima tidak dia masih belum siap untuk bertemu dengan laki laki plin plan itu

"Zar sebenernya aku ada sesuatu yang mau aku ceritain sama kamu"

Zahra mengerutkan alisnya bingung "kaka mau cerita apa? Ya udah kalo gitu kita masuk dulu di dalem mobil kaka ceritanya nanti aja di dalem mobil"

**********

Tbc.....

Maaf kan author yang lama banget upnya, jadi selema ini lama up tuh sebenernya karena 1. mood aku yang lagi enggak baik banget, 2. Karena banyak banget acara keluarga yang ngebuat aku jadi sibuk, 3. Karena drakor yang ngebuat aku enggak tega ningalin per episodnya alhasil aku udah hampir enggak pernah buka wp. Dan tau tau  buka wp udah 2019 aja

Ya udah votmen jangan lupa, aku pengen tau resolusi kalian di tahun ini itu apa aja,, and happy new year buat kita semua....

Komen+vote yang banyak biar sapa tau aku cepet up kalo kalian semua kompak votmen yang banyak

Your Brother [#1 The Story] {Bianca Alif} (Complide)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang