"Kak.... kamu udah janji yah sama aku buat engak pergi malem ini dan besok, kalo sampe kamu bener bener pergi aku engak bakal segan segan buat ningalin kamu sekarang juga" kata bianca yang langsung menghentikan pergerakan Alif yang sudah menyentuh handle pintu
Bingung, satu kata yang saat ini dapat mengambarkan perasaan Alif, dia tentu sangat mencintai Bianca namun kondisi Azura saat ini tidak bisa di sepelekan, dia juga harus cepat mengambil langkah sebelum Azura semakin histeris sendirian di kamar Apertemennya
Alif berbalik dan berjalan ke arah bianca, sontak saja bianca merasa senang apa ini tandanya Alif memilih dirinya dan buah hati mereka? Senyum tak luntur dari wajah bayby face miliknya ketika Alif mencengkram pundaknya secara lembut dan begitu hati hati
"Bi... sekali lagi aku minta maaf sama kamu aku bener bener harus pergi sekarang, aku engak punya banyak waktu lagi, aku janji setelah urusan aku selesai aku pasti cerita sama kamu tentang semua yang di alami Azura dan kalau kamu udah tau semuanya aku yakin kamu juga engak bakal tega ngebiarin dia sendiri" kata Alif kemudian mengecup kening bianca dan meningalkan bianca sendiri di kamar mereka bik tati sendiri entah sejak kapan wanita itu pergi dari kamar mereka
Bianca hancur, ketika Alif perlahan lahan hilang dari pandangannya, tak terasa setetes cairan bening yang berasal dari kedua klopak matanya itu jatuh membasahi pipinya
Alif memilih pergi dan menemui Azura apa ini pertanda bahwa dengan kepergian Alif, Alif lebih menyayangi Azura ketimbang dirinya dan anak mereka
Tidak mau terlalu larut dalam kesedihan bianca segera menyingkirkan tetesan air mata itu dari kedua pipinya, dia tidak boleh egois jangan sampai karena permasalahan ini anaknya mengalami sesuatu yang buruk, saat ini kondisi Thyas tengah sakit dan bianca harus segera membawa putrinya itu ke rumah sakit sebelum hal yang tidak tidak terjadi
🌷🍀🍀🌷🌷
Bianca masih berada di dalam kamar serba putih itu, menungui sang putri tercinta, tadi dokter bilang bahwa Thyas hanya demam biasa dan ini wajar bila dialami oleh seorang bayi
Namun sebagai seorang ibu sekaligus orang tua tetap saja dia khawatir dengan kesehatan putrinya
sedangkan alif entah lah pria itu sampai sekarang belum menampakkan dirinya lagi dari terakhir mereka bertemu di rumah dan berakhir pada keributan, padahal tadi bianca sudah mengirimkan alamat rumah sakit kepada Alif
"Sebenernya perasaan kamu sama aku tuh kayak gimana sih kak, apa kamu sayang sama aku? Apa kamu masih cinta sama aku? Aku bingung kak aku bingung sama kamu sebenernya arti aku di mata kamu tuh kayak gimana sih?" Gumam bianca lirih
🌷🍀🍀🌷🌷
"Udah Zura kamu tenang engak akan terjadi apa apa sama kamu laki laki brengsek itu enga ada di sini" kata Alif menenangkan Azura yang kembali histeris karena mendapatkan telepon dari pria itu
"Tapi.... tapi aku takut Lif, aku takut kalau laki laki bejat itu datang ke sini ngebawa aku lagi, aku engak mau, aku engak mau" kata Azura histeris di dada Alif, Alif pun semakin mengeratkan pelukannya guna menenangkan Azura agar tidak kembali histeris lagi dan pada akhirnya mencelakai dirinya sendiri nantinya bila di biarkan
"Udah yah... kamu tenang aja ada aku di sini_" kata Alif yang langsung di potong oleh Azura, "terus gimana sama anak dan istri kamu lif kamu tuh sekarang bukan lagi kayak dulu yang bisa bebas ke mana aja kamu mau, sekarang kamu tuh udah punya istri lif, aku engak enak sama bianca kalau harus terus terusan manggil kamu kalau ada apa apa, aku sadar diri kok lif" kata Azura tiba tiba saja perasaan tidak enak itu muncul ketika dia berpikir bahwa beberapa hari ini di setiap kali dia histrris karena pria brengsek itu dia selalu saja memanggil Alif padahal kan Alif sydah memiliki istri dan anak
"Udah Zura kamu tenang aja, bianca istri aku tuh, istri yang baik jadi, aku yakin pasti saat ini dia maklum dan paham atas kondisi kamu sekarang, yang emang bener bener lagi ngebutuhin aku banget" ujar Alif berusaha menutupi permasalahan yang terjadi antara durinya dan bianca, untuk saat ini Alif tentu saja tidak mungkin jujur kepada Bianca tentang apa yang terjadi dengan Azura, kenapa? Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dia bercerita tentang Azura kepada istrinya itu
"Ya udah sekarang lebih baik kamu tidur aja dulu, kamu tenangin diri kamu ok" suruh Alif yang langsung di anguki oleh Azura kemudian Azura berlalu dan pergi ke kamarnya meningalkan Alif seorang diri di ruang tamu apertemennya yang sudah mirip seperti kapal pecah
Kepala Alif serasa mau pecah memikirkan tentang semua permasalahan yang terjadi tentang rumah tangganya, jangan dipikir sedari tadi Alif tenag tenang saja ketika Bianca mengucapkan kata perpisahan itu, sedari tadi juga Alif memikirkan masalah itu, dia takut, takut jika bianca benar benar akan meningalkannya, takut jika rumah tangga yang ia bangun hancur secara perlahan, takut akan kehilangan keluarga kecilnya yang begitu sangat berarti baginya
Namun mau bagaimana lagi, kondisi Azura yang seperti itu memaksa Alif untuk menyembunyikan semua rasa ketakutannya, jika dia tidak mengeyampingkan rasa takutnya apa jadinya dengan Azura yang setiap kali histeris
Di lihatnya jam tangan yang melekat dengan sempurna di pergelangan tangannya, pukul 1 dini hari itu artinya sudah sekitar bebarap jam dia meningalkan rumah, dan tidak mengetahui tentang kondisi apa pun tentang anaknya yang terakhir ia tau anaknya sakit, tapi dia tidak tau putrinya itu sakit apa
Sekarang Alif benar benar merasa menjadi ayah yang tidak becus, anaknya sakit dan dia tidak ada ketika anaknya sakit, saat ini tidak ada yabg bisa di lakukan Alif selain berdoa kepada tuhan, karena jika dia pergi dari apertemen ini, kemudian Azura kembali histeris siapa yang akan menenangkannya?
Di raihnya ponsel bergambar apel yang setengah di gigit itu, dia harus menanyakan kepada bianca tentang anaknya, tapi ini sudah tengah malam, Alif takut jika dia menelpon bianca sekarang maka dia akan mengaggu wanita itu yang tengah istrihat
Ah lebih baik dia mengirim pesan saja kepada bianca
"Bi.... gimana ama keadaan Thyas? Apa Thyas baik baik aja?"
1 menit
2 menit
Masih belum ada jawaban akhirnya Alif pun mengirim pesan kembali pada bianca
"Kamu udah tidur yahh bi? Ya udah engak papa, aku minta maaf yah atas apa yang terjadi di rumah tadi, aku berharap apa yang kamu omongin ke aku di rumah itu engak bener, dan itu semua hanya ungkapan emosi kamu ke aku, aku... bener bener sayang bi... sama kamu, aku engak mau rumah tangga kita berakhir sampai di sini, aku pengen kamu nemenin aku sampai nanti ajal menjemput kita berdua" tulis Alif kemudian dia mengirim pesan itu ke nomor telpon bianca
1 menit
2 menit
5 menit
Masih belum ada jawaban Alif pun mulai menyerah menunggu balasan SMS dari bianca baru saja ia hendak meletakan kepalanya di kepala sofa tiba tiba pansel bergambar apel yang setengah di gigit itu berbunyi menandakan ada pesan masuk
"Besok aku bakalan kirim ke kamu surat gugatan cerai aku"_bianca
**********
Tbc.....
Maaf up nya suka ngeret mohon di maklumi yahhh
Votemen jangan lupa😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Brother [#1 The Story] {Bianca Alif} (Complide)
Ficción GeneralThe Story series: 1. Bianca story ✔ 2. Casandra story 3. Flora story Baginya "jika memang kamu mencintainya (Alif) kita tidak harus menikah, katanya pernikahan itu menyatukan dua hati yang mencintai, lantas mengapa di luar sana masih banyak orang ya...