Bab 15|curiga

5.6K 164 0
                                    

Sudah seminggu lebih ini Bianca selalu di teror dengan Derel yang terus terusan mengungkapkan cintanya lewat pesan singkat, bianca memang tidak pernah lagi mengangkat panggilan yang datang dari Derel namun pria bajingan itu selalu saja mengirimi dia pesan singkat

Hal ini tak pelak menimbulkan kecurigaan bagi alif pasalnya setiap kali ada telpon masuk bianca selalu merejeknya dan mengatakan hanya orang iseng

"Bi... kayak nya hari ini aku bakalan lembur deh kamu di rumah aja yahhh" kata alif menghentikan acara sarapan paginya sejenak

Bianca hanya mengagguk menanggapi ucapan alif, sebenarnya ucapan alif tadi tidak sepenuhnya benar semua, dia memang hari ini memeliki jadwal yang cukup padat namun tak sampai membuat dia lembur hari ini dia mempunyai rencana untuk menyelidiki apa yang sebenarnya sedari kemarin yang bianca sembunyikan darinya mengapa setiap ada telpon masuk dari nomor yang sama tidak pernah ia anggat

"Hm... kak kalo enggak salah sekitar 3 atau 4 hari lagi aku ada chek up buat kandungan aku kamu mau nemenin aku enggak" ucap bianca memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa menit tadi

Dalam hati kecil aluf merasa curiga dengan sikap istrinya hari ini tidak biasanya bianca meminta ia untuk menemani dirinya chek up kehamilan dulu biasanya jika alif menawarkan diri untuk mengantarkan chek up bianca, bianca selalu menolak tapi kali ini see bianca sendiri yang memintanya

"Bisa aku pasti bakalan kosongin waktu aku buat memenin kamu chek up kehamilan"

Bianca hanya menggak, baru saja ia ingin memulai acara sarapannya yang sempat tettunda tadi panggilan telfone tiba tiba datang dari nomor yang sebenarnya bianca tau nomor itu dari siapa namun nomornya tidak ia save

0853****11 calling

Bianca mengabaikan panggilan telpon itu namun telpon itu seolah olah tidak akan mau berhenti jika tidak bianca anggkat sekarang juga, akhirnya bianca menjafi kesal sendiri karena telpon itu tidak berhenti berdering ia pun langsung merejek panggilan telepon itu

Alif yang memeperhatikan bianca seperti kesal karena karena ulah sang penelpon yang sepertinya tidak mau berhenti menelponnya akhirnya angkat suara

"Bi... mending sekarang kamu angkat aja telponya barang kali aja penting"

"Udah ah kak males angkatnya dari nomor enggak dikenal paling paling juga salah sambung atau orang iseng"

"Angkat aja bi... itu kayak nya penting deh kalo misalkan orang iseng atau salah sambung kan enggak munhkin ampe nelpon kamu berkali kalo gitu

Bianca menghela napas kasar kemudian pergi ke arah toilet

"Ya udah kalo gitu aku angkat dulu teleponnya"

Alif hanya mengguk kemudian kembali memperhatikan roti yang berada di atas piringnya

"Hallo lo ngapain sih nelpon gue mulu" bentak bianca kasar ketika sudah sampai ke toilet

"Aku kangen bi sama kamu"

"Apaan sih lo ngaco, lo yahh, gue kan udah bilang dari kemarin buat enggak usah dekettin gue lagi budek lo yah"

"Bi aku tuh sayang sama kamu, kamu kangen sama kamu aku pengen ketemu sama kamu"

"Dan gue enggak sama sekali kangen sama elo dan engak mau ketemu sama elo lagi ngerti"

"Aku enggak peduli pokoknya nanti sore aku tunggu kamu di frome night, kalo kamu sampe enggak dateng aku bakal pastiin aku sendiri yang akan cari tau alamat rumah kamu dan ngedatengin kamu di rumah kamu, kamu inget yah bi... aku Derel Jeraldi Martinez kalo cuman nyari alamat kamu aja bagi aku itu bukan hal yang susah"

Bianca nampak berpikir sejenak jika seperti ini ancaman Derel bisa bahaya ini jika sampai pekerja di rumah ini tau bahwa ada seorang pria datang ke rumah ini tanpa ada alif di rumah bisa bisa mereka melapor kepada alif tidak ada pilihan lain selain menuruti kemauan pria gila ini

"Ok nanti sore gue bakal nemuin lo di kafe frome night" sesudah itu bianca langsung buru buru mematikan teleponnya dan tanpa binca sadari sebenarnya sedari tadi alif ada di balik pintu toilet mendengarkan percakapan bianc dengan pria yang tidak dikenalnya itu

Frome night alif mencatat baik baik cafe yang akan menjadi tempat pertemuan bianca dengan pria itu setelah memastikan bianca sepertinya akan segera keluar dari dalam toilet buru buru ia pergi ke meja makan dan menormalkan napasnya seperti tidak tetjadi sesuatu

Bianca kembali dari toilet dan langsung mendudukkan dirinya di kursi meja makan

"Dari siapa bi?" Tanya aluf pura pura tidak tau

"Oh... itu dari temen aku"

"Oh tuh kan apa aku bilang itu pasti telpon penting bener kan orang yang nelpon itu bukan orang iseng atau salah sambung aja" tukas alif bianca hanya berdehem menanggapinya

"Trus kok kalau itu dari temen kamu kenapa kamu harus pergi buat sekedar nerima telpon aja"

Deg jangtung bianca seolah berhenti dengan pertanyaan aluf alasan apa kira kira yang bisa membuat alif tidak mencurigainya, ok pikir pikir bianca harus memutar otak untuk mencari alasan yang tepat

"Itu... itu tadi tadi... a..aku cuman enggak enak aja masa aku nerima telpon di meja makan kesan nya aku kan jadi enggak sopan masa suami enak enak kan makan aku malah asik telponan ama temen aku" kata bianca menyembunyikan kegugupannya walaupun nada gugup masih sangat terdengar pada suaranya

Alif hanya berO ria membalas perkataan bianca kemudian ia mengagkat badannya dari kursi yang sedari tadi ia duduki sambil menenteng tas kerjanya

"Bi... aku berangkat dulu yahh" pamit alif mencium kening bianca

"Iya kak, aku anterin sampe depan yah"

**********

Bersambung......

Votmen jangan lupa

Your Brother [#1 The Story] {Bianca Alif} (Complide)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang