Pagi ini bianca dan thyas anak mereka sudah bisa pulang ke rumah, dan mau tidak mau sebagai seorang ayah sekaligus suami_terlepas dari masalah rumah tangga mereka_ Alif harus mengantarkan anak serta wanita yang masih sah menjadi istrinya itu pulang, sengaja ia mengosongkan jadwal hari ini dan berangkat mungkin nanti agak siangan sedikit guna mengantarkan mereka
Sedari tadi saat mereka di mobil menuju pulang tidak ada yabg berbicara hanya suara thyas sesekali yang agak rewel mungkin dia merasa tidak nyaman dengan posisinya atau entah lha intinya bayi yang baru berumur kurang lebih seminggu itu agak rewel, hingga tiba lha mereka di rumah, di rumah pun sama mereka sama sama diam bianca yang masih takut takut untuk berbicara dengan Alif, dia hanya takut jika dia bicara lagi salah salah mulutnya bisa keceplosan dan malah memperparah sikonya, sedangkan Alif ia masih malas berbicara dengan bianca, tentu saja karena dia masih sangat kecewa dengan istrinya itu
"Aku harus pergi ke rumah sakit bi... masih ada beberapa pasien yang udah terlanjur buat janji sama aku" pamit Alif setelah bianca duduk di atas ranjangnya tentunya dengan masih mengendong anaknya sedangkan Alif meletakkan tas yang berisi pakaian ke lantai,
yap... dari mereka datang sampai mereka sekarang di sini Alif lha yang membawa tas bianca sendiri kenapa? Sebab bik tuti pembantunya itu sedang meminta izin katanya adeknya di kampung sedang sakut jadi lha beliau pergi untuk mengurus adiknya itu untuk sementara, sedangkan mang asep hm... enah lha sepertinya pria paruh baya itu sedang pergi membeli sesuatu, alif tidak mempermasalahkannya sebab bagi Alif jika hanya perkerjaan kecil seperti ini pasti lha ia bisa tanpa di bantu, oh ya bik tuti dan mang asep sudah beberapa bulan ini kini menetap di rumah Alif, Alif sengaja menyuruh mereka untuk tetap menetap di rumahnya sebab ia berpikir bahwa sekarang ia kan sudah menempati rumah ini di tambah sekarang dia sudah memiliki istri pasti lha dia membutuhkan para pekerja rumahnya itu untuk stay di sini 24 jam
"Iya kak" ucap bianca pelan ia tau Alif sebenarnya enggan untuk pamit dengan dirinya sebab tentu saja Alif masih sangat sakit hati dengan penghianatan yang dia lakukan, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur dan sudah terjadi
Ting tong....
Di saat alif ungin melangkahkak kakinya menjauh dari kamar mereka berdua tiba tiba bel rumah berbunyi, buru buru bianca meletakkan thyas di box bayinya yang baru kemarin Alif belikan dan di letakkan di dalam kamar mereka, entah sejak kapan bayi canti itu tertidur di dalam gendongan Bianca
"Ah... bi... enggak usah biar aku aja yang buka pintunya" ujar Alif menghentikan langkah bianca yang baru saja berjalan 2 langkah menjauh dari box bayi thyas
"Hm.... enggak kak... aku juga penasaran, aku juga pengen liat siapa tamunya, aku cuman mau liat aja siapa yang datang pagi pagi gini ke rumah kita" baru saja Alif membuka mulutnya tiba tiba mang Asep dari luar mengetuk ngetuk pintu kamar mereka
"Ada apa mang?" Tanya Alif ketika mereka berdua keluar dari kamar
"Di ruang tamu ada perempuan masih muda tuan, saya enggak tau siapa namanya, tapi saya udah nyuruh dia buat duduk di ruang tamu kok tuan nyonya"
"Oh ya udah kalau gitu, makasih yah... mang asep" ucap Alif bainca hnya tersenyum kecil
"Iya tuan, kalau begitu saya teh... ke belakang dulu atuh saya tadi belum selesai nyirem bungganya" pamit Mang asep dengan logat sundanya, yang langsung mendapatkan anggukan oleh bianca dan Alif
Mereka berdua turun berjalan saling bersisian menuruni tangga untuk menemui tamu mereka yang kata mang asep seorang wanita
"Oh hay bi" sapa gadis itu yang ternyata Azura, yang hanya di balas senyum kecil oleh bianca
"Lo mau ngapain di sini pagi pagi?" Tanya bianca datar
"Hem... gue ke sini mau nengokin elo katanya elo udah sembuh dan udah bisa pulang dari rumah sakit jadi gue punya inisiatif buat ngejenguk lo di rumah lo"
"Gue udah sembuh dan baik baik aja, udah kan mending sekarang lo pulang aja deh" kata buanca mengusir halus Azura, Azura yang mengerti dari awal perkenalan bianca tidak menyukainya pun hanya tersenyum kaku
"Bi... kami enggak boleh kayak gitu, Azura dateng ke sini jauh jauh cuman mau lihat kondisi kamu doank masa iya dia baru dateng udah langsung kamu usir suruh pulang" bisik Alif di telinga bianca, walaupun masih di dengar oleh Azura, bianca hanya memincingkan mata tidak menanggapi omongan Alif
"Makasih yah zura kamu udah mau dateng jauh jauh dari rumah sakit ke sini buat nengokin istri aku" kata Alif menyampaikan rasa terimakasihnya sambil tersenyum
"Iya enggak papa kok lif, gue juga kebetulan enggak padat padat amat kok hari ini"
"oh ya udah kalo gitu mending sekarang kita duduk dulu yuk" ajak Alif mempersilahkan, selanjutnya mereka duduk di sofa yang berada di ruang tamu alif yang duduk bersisian dengan bianca dan Azura yang berada di hadapan mereka berdua
"Hm.... lif boleh gue ngomong berdua sama lo?" Ajak Azura, Alif mengerutkan alis heran, kenapa wajah Azura yang tadi biasa aja sekarang malah berubah seperti orang yang memiliki masalah dan sedikit gelisa
"Lo mau ngomong apa sama kak Alif?" Tanya bianca datar
"Hm.... ada sesuatu yang pengen gue sampein sama alif dan ini bener bener cuman boleh Alif doangk yang tau" kata Azura tanpa maksud menyindir
Walau pun dengan perasaan malas dan sedikit tidak rela karena meninggalkan Alif berduaan dengan wanita lain akhirnya mau tidak mau bianca lergi dari situ " ya udah kak, kalau gitu aku pergi ke kamar dulu, mau rebahan sebentar" pamit bianca, yang langsung mendapat anggukan Alif
Setelah memastikan bianca naik ke tangga dan pergi jauh, Alif tidak menutupi sama sekali rasa kepo nya yang sudah segunung itu kepada Azura
"Ada apa, Azura?" Tanya Alif kepo
Azura menghela nafas berat kemudian menjawa "sebenernya gue ke sini bukan cuman mau nengokin istri lo yang baru aja sembuh tapi ada hal lain yang pengen gue bahas sama lo"
"Apa yang mau lo bahas?" Tanya Alif bosa dengan omongan Azura yang berbelit belit
"Gini lif pertama tama gue mau tanya dulu sama elo, tapi sebelumnya gue minta maaf dulu sama elo karena mungkin gue udah terlalu jauh ikut campur masalah prevesi lo, gue cuman mau tanya apa bener lo sama bianca tu sekarang lagi ada masalah?" Tanya Azura sedikit tidak enak menyampaikan maksud dan tujuannya kemari
"Ya Gue sama bianca emang lagi ada masalah emangnya kenapa?"
"Kalo gue boleh tau masalah lo sama bianca itu apa sih?" Tanya Azura lebih menditail
Alif menghela nafas kasar kemudian menjawab "dulu gue percaya banget sama bianca, dan ternyata di ngehianatin gue, intinya dia ada maen di belakang gue" kata Alif berat
"Maksud lo bianca selingkuh?" Tanya Azura meyakinkan
Alif mengagguk "gue emang belum dapet pastinya tapi itu kesimpulan yang gue buat sendiri, tapi bianca sampe sekarang masih ngelak kalo dia itu selingkuh, dia cuman bilang kalo dia deket sama cowok itu dan nggak punya hubungan apa-apa"
Azura menghela nafas lega "ya udah kalo misalnya gitu sekarang gue saranin lo buat nyelesein masalah ini baik-baik, sekarang lo berdua udah punya anak lo berdua enggak boleh egois cuma mikirin perasaan lo berdua, pikirin juga anak kalin" kata Azura dalam hatinya ia menahan sakit ketika mengucapkan itu, tidak bisa Azura pungkiri cintanya yang sedari dulu untuk Alif sampai sekarang masih ada dan bahkan semakin kuat, apa lagi di tambah sekarang dia sudah berada di indonesia dan pastinya sering bertemu Alif membuatnya bertambah tersisksa dengan perasaan cinta bertepuk sebelah tangan ini
"Lagi lif kalo gue boleh saranin sebaiknya lo baikan aja sama bianca gue saranin begini, biar kelak lo enggak nyesel kalo seandainya rumah tangga lo ancur cuman gara gara masalah ini, udah lo lupain aja masalah itu, gue rasa itu semua enggak masalah kok, asalkan bianca mau berbah, dan gue yakin bianca pasti mau berubah demi rumah tangga dia sama elo" saran Azura, Alif hanya mengagguk tampak menimbang omongan Azura
"Hm... btw.... gimana sekarang sama kondisi lo, apa penyakit lo masih sering kambuh sampe sekarang?"
**********
Tbc......
Sumpah demi apa aku enggak nyadar lo aku keasikan ngetik sampe liat angka word tau tau udah 1300 aja
Votmen jangan lupa😎😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Brother [#1 The Story] {Bianca Alif} (Complide)
Fiksi UmumThe Story series: 1. Bianca story ✔ 2. Casandra story 3. Flora story Baginya "jika memang kamu mencintainya (Alif) kita tidak harus menikah, katanya pernikahan itu menyatukan dua hati yang mencintai, lantas mengapa di luar sana masih banyak orang ya...