8

9.6K 716 41
                                    

Tepat pukul 15.00,Andra melajukan montor Ninja hitamnya menuju rumah gadis, ya dia akan menjemput gadis untuk berangkat bersamanya ke perkemahan.

Andra sendiri juga bingung kenapa dia tadi siang menerima permintaan gadis untuk berangkat bersama. Mungkin karena kasihan.

Montor Ninja hitam itu pun memasuki sebuah perumahan dan berhenti tepat didepan sebuah rumah, yang lumayan besar tapi terlihat sederhana.

Andra turun dari montornya dan hendak mengetuk pintu tapi sebelum ia mengetuk pintu, pintunya sudah terlebih dahulu terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan memakai kaos lengan panjang putih dan celana jeans biru tua dengan menggendong tas yang lumayan besar dipunggung mungilnya. 

Mata mereka berdua sempat bertemu,tetapi itu tidak bertahan lama karena Andra memutuskan kontak mata terlebih dahulu.

Gadis terkejut ternyata Andra sudah berada didepan pintu rumahnya.

Susana menjadi sangat canggung, dengan keberanian yang gadis punya ia memberanikan untuk bersuara memecah suasana yang sangat tidak mengenakan ini.

"Eh.. A Andra Lo beneran mau nebengin gue? "tanya gadis sambil menunujukkan senyum kikuknya.

Tanpa menanggapi pertanyaan Gadis Andra langsung berbalik menuju montornya.

" Lama, gue tinggal".

"ish iya iya, sabar kek ini lho tas gue berat tau nggak sih, his". Gerutu gadis.

" salah sendiri, tas sama badan besar tas nya". Kata Andra dengan senyum miringnya.

Gadis hanya menekuk wajah karena kesal dengan perkataan Andra.

Montor Ninja hitam Andra pun berjalan menembus jalanan kota Jakarta yang tidak begitu macet kali ini.

Disepanjang perjalanan tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Baik Andra dan Gadis tenggelam dalam pikirannya masing-masing.Hanya terdengar suara deru montor Andra dan kendaraan lainnya yang berlalu lalang disekitar mereka.

                                    ...

Lima belas menit kemudian montor Ninja hitam Andra memasuki pakiran sekolahan yang sudah banyak kendaraan yang terparkir disana. Bis yang akan membawa mereka ke puncak sudah terlihat siap. Mungkin sebagian peserta kemah sudah datang, karena lumayan banyak orang yang berlalu lalang.

Andra merasa ada yang aneh dengan Gadis, kenapa dia gak turun padahal montornya udah berhenti dua menit yang lalu.

"turun."kata Andra yang berhasil membangunkan Gadis dari lamunannya.

"Eh udah sampai ya? "kata Gadis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Andra tidak menjawab pertanyaan Gadis dan lebih memilih masuk kedalam sekolahannya dan menuju lampangan dimana para murid berkumpul sebelum berangkat.

Gadis terus mengumpat dalam hati, atas sikap Andra yang seenak jidatnya meninggalkan Gadis, dan berjalan duluan menuju kedalam sekolahan.

Gadis sedikit berlari mengejar Andra. Dan sekarang dia berhasil berada disebelah Andra dan berjalan beriringan dengannya.

Terkadang Gadis bingung dengan sifat Andra, kadang dia cuek dingin kayak es, tapi kadang dia juga lembut buktinya dia pernah mengatakan kalau Gadis itu cantik waktu dikelas waktu itu.

Setelah sampai dilampangan tempat kemah diadakan Andra langsung pergi entah kemana tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Gadis.

Saat gadis masih memandang punggung Andra yang mulai menghilang Dina datang dengan suara toanya.

"Wooyy!!!! "kaget Dina.

"Anjir lo ngagetin gue aja, udah kayak jalangkung aja lo"gerutu Gadis.

"Yee, sowot amat.. Eh btw tadi gue lihat lo datang bareng Andra ya..??! "tanya Dina dengan senyumannya yang menggoda.

Pertanyaan Dina tadi hanya dibalas dengan gumaman oleh Gadis.

"Cie.. Yang berangkat bareng.. Hemm! "goda Dina.

"Ih apaan sih, cuman berangakat bareng doang,lo sampai heboh.. Kayak gue berangkat sama bapak Presiden aja"

"Eh sekarang ya, setahu gue Andra itu orangnya dingin dan paling anti dengan yang namanya cewek, tapi sekarang tiba-tiba lo datang bareng Andra. Itu sebuah keajaiban dunia. "jelas Dina dengan semangat 45.

Gadis hanya memutar bola matanya malas. "Huft lebay deh lo din, "

Setelah itu Gadis meninggalkan Dina begitu saja,yang lansung disusul Dina sambil menggerutu sebal atas sikap Gadis.

                                   🍂

Ketika semua sudah siap, peserta beserta panitia perkemahan pun berangkat menuju bumi perkemahan yang ada dipuncak. Disetiap perjalanan yang dilewati, hanya terlihat hutan lebat disekeliling kanan dan kiri. Karena sudah mendekati area perkemahan.

Semua terlihat sibuk dengan urusan masing masing. Begitu juga dengan Gadis, ia melihat pemandangan luar melewati jendela kaca bus. Sedangkan Dina mungkin sudah berkeliling dunia lewat mimpinya.

Sepanjang perjalanan, ada saja mereka yang tak terlihat sedang melakukan aktivitasnya, apalagi ini diarea hutan dan sebentar lagi malam akan tiba.

Gadis, melihat mereka semua. Melihat mereka yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa manusia. Ia istimewa, sejak kecil Gadis sudah terbiasa melihat bahkan terkadang berkomunikasi dengan mereka. Ia juga tidak mengerti kenapa dia diberikan keistimewaan oleh tuhan agar bisa melihat mereka. Dulu ketika kecil ia fikir ia bermain dengan teman temannya dalam artian manusia. Namun terkadang ketika ia berbicara dan bermain orang lain yang melihat ia, hanya berbicara sendiri.

Gadis juga remaja seperti biasa,ia bukanlah gadis yang selalu berani menghadapi semua. Ia juga bisa merasakan takut jika mereka yang tak terlihat memiliki wajah amat seram dengan Aura yang sangat negative. Menjadi seseorang yang dapat melihat sesuatu yang hanya dapat dilihat oleh sebagian atau mungkin sedikit orang,tidaklah mudah dan menyenangkan.

Kalian bisa membayangkan jika disetiap malam, ketika rasa lelah dan kantuk datang, ketika semua orang sudah dapat terlelap dalam buaian mimpi. Namun kalian sulit untuk menutup mata karena kalian akan mendengarkan suara tangisan pilu , jeritan meminta pertolongan, geraman penuh kemarahan, atau bahkan tawa yang menusuk gendang telinga yang dihasilkan oleh mereka yang tak terlihat.

Pernah sewaktu umur 5 tahun,ketika malam datang dan kegelapan yang mendominasi. Gadis kecil sudah bersiap untuk tidur dikamarnya, namun tiba tiba ia mendengar suara tangisan yang sarat akan kesedihan. Suara itu berasal dari bawah kolong tempat tidurnya. Gadis kecil yang sewaktu itu sangat penasaran dan belum sepenuhnya mengerti tentang apa itu hantu, mencoba untuk mengintip kekolong tempat tidurnya. Dan betapa terkejutnya ia melihat seorang wanita yang amat buruk rupa, wajah yang penuh darah, mata merah menyala dan mulut yang robet hingga ke telinga, wanita yang semula menangis menjadi tertawa dengan kerasnya. Tawa yang mengerikan bagi siapa pun yang mendengarnya. Gadis kecil pun menangis ketakutan dan semenjak itu hingga kini Gadis tidak mau menggunakan ranjang tidur, ia hanya tidur dengan bed cover tanpa sebuah ranjang. Jadi ketika malam tiba dan kalian hendak memejamkan mata, cobalah untuk melihat kekolong tempat tidur kalian, mungkin ada mereka yang menunggumu untuk melihatnya dengan wajah yang mungkin akan membuat kalian berfikir dua kali untuk memulai memejamkan mata.

***















Gimana menurut kalian kawan? Semoga kalian suka dengan cerita pertamaku ini.

Ini sudah part ke delapan, makasih yang udah mau baca.

Jangan lupa Like dan komennya ya..
Aq tunggu 😊😊

Cool Boy vs Girl Indigo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang