13. Jadi Pemimpin? Siapa Takut!

525 36 0
                                    


Seorang pelajar pasti dimasa-masa sekolahnya pernah berhadapan dengan pemilihan ketua kelas, ketua osis, ketua kelompok, ataupun ketua organisasi lainnya. Apakah kalian pernah dipilih untuk menjadi ketua oleh teman-teman kalian? Apa yang akan kalian lakukan ketika itu terjadi? Maju dan mencoba untuk menjadi pemimpin? Atau justru mengatakan bahwa, "Lha kok saya? Saya ga ada bakat dalam memimpin." apakah kalian akan mengatakan hal itu? Hmm sahabat, semoga saja kalian termasuk ke dalam golongan yang pertama, yaitu maju dan mencoba untuk menjadi pemimpin. Sahabat ingin sukses? Pastinya ingin dong, sukses kan impian semua orang. Nah, kalau sahabat ingin sukses ada tipsnya nih, yaitu keluar dari zona nyaman. Kenapa harus keluar dari zona nyaman? Karena kalau kita ga keluar dari zona nyaman maka kita ga akan bisa berkembang. Sukses itu harus bisa melewati banyak proses bukan banyak protes.

Bermimpi, semua orang pasti bisa melakukannya tapi hanya sedikit yang mau memperjuangkannya untuk menjadi nyata. Ingatlah sahabat bahwa di antara impian dan kenyataan ada jalan untuk menghubungkan keduanya, yaitu kerja keras. Kalau cuman bermimpi tanpa berusaha untuk mewujudkannya menjadi kenyataan, maka impian itu akan menjadi sekedar mimpi untuk selamanya. Ilmu itu berawal dari pengalaman, semakin banyak pengalaman maka semakin banyak pula ilmu kita. Nah, apakah sahabat masih ingin menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia apalagi di usia remaja begini? Masa remaja itu masa dimana kita mencari jati diri kita, maka dari itu masa remaja ini harus kita isi waktunya dengan hal-hal positif supaya saat kita sudah dewasa maka kita akan menjadi pribadi yang baik. Saat ini mungkin sahabat masih terlena dan sulit sekali untuk keluar dari zona nyaman karena sudah terlanjur nyaman. Apakah sahabat lupa dengan pepatah yang mengatakan, "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Jika sahabat sudah bersenang-senang duluan, maka sakitnya diakhir, dan sakit yang di akhir itu biasanya bersifat permanen. Cobalah untuk keluar dari zona nyaman, memang rasanya sakit sekali dan banyak rintangan yang harus dilewati. Tapi sakit ini tidak lah permanen, jika sahabat sukses karena kerja keras yang sahabat lakukan maka sahabat akan menikmatinya nanti. Bagaimana? Mau sakit-sakit duluan lalu sukses atau mau santai-santai dulu di dalam zona nyaman, lalu saat sudah dewasa baru deh kesusahan?

Semua manusia terlahir dengan sejuta potensi yang ada pada dirinya, tapi semua itu baru bisa terealisasi jika kamu meyakininya. Nah, sahabat harus yakin dengan diri sendiri. Jangan pernah mengatakan "Tidak" untuk kesempatan yang bisa memberikan pelajaran dan pengalaman untuk bekal masa depan. Sahabat ga punya bakat dalam memimpin? Masa sih? Apa sahabat ga tahu kalau semua manusia itu terlahir sebagai pemimpin. Apakah lupa bahwa Allah telah menciptakan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini? Kamu pasti bisa, bisa menjadi pemimpin. Untuk itu kamu harus yakin pada diri sendiri, harus percaya. Keluarlah dari zona nyaman dan terus melangkah. Apa yang kita lakukan kepada orang lain berawal dari apa yang kita lakukan pada diri kita sendiri. Kalau sahabat ga yakin dengan diri sendiri saat diberi kepercayaan untuk menjadi seorang pemimpin, sama saja sahabat soudzon dengan diri sendiri, sahabat ga percaya pada diri sendiri bahwa sebenarnya sahabat bisa. Tapi dengan mudahnya mengatakan, "Tidak" padahal mencoba saja belum. Kalau dengan diri sendiri saja soudzon, maka jangan heran kalau sahabat nanti suka soudzon dengan orang lain. Karena seperti kata saya tadi, apa yang kita lakukan kepada orang lain berawal dari apa yang kita lakukan pada diri sendiri. Maka dari itu, mulai lah untuk membiasakan diri dengan hal-hal baik, maka sahabat akan melakukan hal baik pula dengan orang lain. Bukan kah dunia akan damai jika semua orang menerapkan perilaku ini?

Lagipula mungkin saja saat ini misalnya sahabat bisa terhindar dan tidak jadi pemimpin karena alasan yang sahabat berikan. Tapi apakah sahabat tidak memikirkan masa depan? Saat ini sahabat bisa lolos, tapi di masa depan sahabat belum tentu bisa lolos. Contoh, Aldi di tunjuk oleh temannya untuk menjadi ketua kelas, namun ia menolak dengan alasan karena tidak memiliki bakat dalam memimpin. Kemudian yang menjadi ketua kelas adalah Aldo. Setelah 20 tahun berlalu, Aldo menjadi pemimpin di sebuah perusahaan dengan mudahnya tanpa keberatan karena sejak di bangku sekolah ia sering menjadi pemimpin jadi pengalaman yang ia miliki sudah cukup banyak. Sedangkan Aldi, ia menyesal karena dulu menolak menjadi ketua oleh teman-temannya karena saat ini ia tidak memiliki pengalaman apapun sehingga ia sangat kesulitan saat bekerja yang memiliki tanggung jawab mengurus orang lain.

Menjadi pemimpin bukan berarti memimpin banyak orang, karena menjadi pemimpin ga harus punya jabatan dan memiliki bawahan untuk dipimpin. Minimal menjadi pemimpin untuk diri sendiri, bagaimana caranya? Kita harus melatih dan mendidik diri kita sendiri untuk membiasakan hal-hal baik seperti disiplin, jujur, dan sifat-sifat terpuji lainnya. Tahukah sahabat bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang bisa memimpin dirinya sendiri dulu dengan baik? Kembali lagi seperti kata saya tadi, apa yang kita lakukan kepada orang lain berawal dari apa yang kita lakukan kepada diri kita sendiri. Masalah bakat, semua bakat itu ada pada diri kita tapi tinggal bagaimana kita bisa mengasah kemampuan kita itu.

Nah, kalau ada yang memilih sahabat untuk menjadi pemimpin maka maju dan lakukan lah sebaik mungkin yang sahabat bisa. Terus melangkah dan keluar lah dari zona nyaman. Jadi mulai sekarang kalau ditunjuk untuk menjadi pemimpin maka katakan, "Jadi pemimpin? Siapa takut!"

Remaja Gaul Ala IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang