Hai semua.
Gue mo ngucapin terima kasih buat yang udah vote and coment di sini. Terimakasih jg yang udah read, kalian bikin gue tambah semangat buat nulis. Gue harap kalian masih setia buat nungguin bidadari kita menggapai kebahagiaan yang real.Pokoknya itu aja, yg mau gue sampein. Selanjutnya, mari kita menikmati chap ini dg khidmat. Check it out!!
Tak
Jaejoong menaruh gelas wine nya dengan keras ke meja. Pesta sudah selesai 3 jam lalu, dan sekarang sudah jam 2 pagi (fine. Gue gak terlalu paham pembagian waktu di korea. Jd selanjutnya gue bakal pake waktu yg kyak di indo ajah. Okey? Okey in aja). Entah sudah botol ke berapa yang Jaejoong tenggak sejak tadi. Yang pasti kini dirinya benar benar mabuk. Matanya sudah tak fokus, kepalanya juga sudah tidak setegak tadi.
"Hidup ini lucu sekali, " gumam Jaejoong menertawakan hidupnya sendiri.
" Sepertinya kau tidak sudi di pihakku sekali saja, " gumamnya lagi, kali ini ia tujukan kepada sang pencipta.
Jaejoong terkekeh miris. Hatinya benar benar lelah. Jujur saja, ia tak suka berada di sini. Rumah ini memberikan sedikit kehangatan di hatinya, namun Jaejoong tak merasakan apapun. Semuanya terasa hampa.
Jihyo. Nama wanita itu kembali terngiang di benak Jaejoong. Wanita dari masa lalu yang sejak setahun belakang tak pernah lagi bisa ia lihat wajahnya. Perbedaan umur 5 tahun tak ayal bisa membuat mereka tak jatuh cinta. Sejak awal, Jaejoong tahu akan resiko yang kan ia hadapi nanti. Song Il Gok bukanlah pria yang akan dengan senang hati menyerahkan putrinya hanya karena cinta. Pria tua itu terlalu terobsesi dengan uang dan jabatan.
Saat itu Jaejoong bukanlah siapa siapa. Ia hanyalah siswa SHS yang baru memasuki dunia entertainment korea selatan. Walau namanya melambung tinggi keangkasa dengan sekian prestasi dan bisnis yang mampu ia raih, tak semata mata ayah dari Jihyo itu rela merestui hubungan mereka. Jaejoong tahu itu. Memang siapa yang akan setuju jika anak gadisnya berpacaran dengan orang yang lebih muda dan tidak jelas asal usulnya? Ia dicap sebagai anak yatim piatu yang mendapat anugrah karena dirawat oleh keluarga Kim.
Semua yang Jaejoong miliki tidak bisa menjamin Jihyo bahagia, itu yang dikatakan Il Gok saat mereka meminta restu padanya. Sebagai pebisnis muda, Jaejoong memang bisa dikatakan sukses besar. Tapi dia tak memiliki pengaruh apapun di dunia bisnis maupun di pemerintahan.
Dan kini pria tua itu menjodohkan Jihyo dengan Yunho. Keluarga Jung jelas mempunyai banyak pengaruh, bahkan di dunia gelap sekalipun. Tak banyak yang tahu kalau kakek Jung adalah pemimpin mafia terkuat dan terbesar di asia. Bahkan para cucunya sekalipun, kecuali Jaejoong.
Kenapa begitu? Jaejoong pun baru mengetahuinya kemarin malam.
Flashback on
Jaejoong berjalan gontai memasuki mansion Jung. Pikirannya berkelana entah kemana. Yang pasti kini Jaejoong benar benar lelah. Hatinya yang lelah. Junsu baru menelponya bahwa pesta telah usai, itulah mengapa Jaejoong kembali setelah puas mengelilingi kawasan mansion seorang diri sehabis kabur dari pesta tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL ME, PLEASE
FanfictionFanfiction Hanya satu hal yang Jaejoong pahami, hiduplah, untuk menyaksikan kematian mereka satu persatu. Tokoh bukan milik gue yah, gue cuma pinjem. Sebagai tanda 7 tahun gue ngefans ama DBSK/TVXK/JYJ. So, not like don't coment. Tapi jangan lupa...