Yunho menatap gadis di depannya dengan tatapan tajam. Hatinya seolah terbakar api cemburu yang tak padam juga sejak kemarin sore. Apalagi kenyataan yang ia dengar pagi ini bukanlah hal yang ia inginkan. Benar-benar tidak Yunho inginkan. Adakah yang bisa membuatkan liang lahat untuk Yunho agar bisa mengubur gadis itu?
Choi Allen, wanita berusia 26, wanita sama yang ia lihat bercinta dengan adiknya kemarin. Wanita yang dikenalkan oleh Jaejoong sebagai kekasihnya . Dan ketika itu pula, kebencian Yunho terhadap wanita berpakaian kurang bahan itu semakin memuncak. Apalagi sikapnya pada Jaejoong yang sangat mesra membuat Yunho semakin benci.
Lihatlah sekarang. Wanita itu dengan percaya dirinya menidurkan kepalanya di pangkuan Jaejoong yang tengah bersantai bersamanya di ruang keluarga. Dan parahnya lagi, Jaejoong malah dengan santai membelai rambut blonde wanita sialan itu. Oh God!! Carikan Yunho lubang paling dalam di dunia untuk mengubur makhluk berkelamin wanita itu.
Seakan sejalan dengan kecemburuan yang menusuk hatinya, otak Yunho mulai merangkai rencana konyolnya. Mulai dari berpikir menyeret wanita itu dengan tali tambang yang mengikat lehernya, lalu menggantungnya dia atas pohon maple dan mengayunkanya seakan tubuh Choi Allen adalah gantungan kunci.
Atau mungkin Yunho bisa merebusnya setengah matang lalu memotong kepalanya untuk dilumuri tepung. Setelah itu digoreng krispi untuk dijadikan bola sepak atau basketnya. Aah, membayangkan nya saja Yunho sudah cekikikan sendiri. Apalagi saat membayangkan kepala Choi Allen ia pantulkan di lantai lapangan lalu dilempar menuju ring. Sungguh keindahan dunia yang tiada bandinganya.
"Hyung, neo waeare? " suara Jaejoong menghentikan segala khayalan Yunho dalam sekejap.
Yunho menatap adiknya tanpa berkedip. Wajah tampan, ah tidak, cantik dan manis yang telah menjadi candu baginya terlihat benar-benar memikat. Ouh, Jung Jaejoong, apa yang telah kau lakukan pada hati es Yunho itu hingga membuatnya segila sekarang, eoh?
"Gwaenchana, Joongie-ah, " balasnya lembut.
Shit, bahkan Yunho belum pernah menggunakan nada selembut itu pada orang lain. Yunho mendesah dalam hati. Jadi inikah yang namanya cinta? Batinnya ngilu. Tidak bisakah ia lebih normal sedikit, atau setidaknya, bisakan tuhan lebih normal dalam menciptakan takdir untuknya.
Dalam situasi seperti sekarang ini, entah kenapa Yunho mulai berharap adik kandungnya tertukar dengan Jaejoong dan hilang entah dimana saat dirawat oleh keluarga Kim. Lalu Kim Kangin akan datang menemui ayahnya dan mengatakan seluruh kebenaran yang ada. Dengan begitu dosanya akan sedikit berkurang.
Tapi, dari berita yang ia dengar Kim Kangin sudah mati. Lalu siapa yang bisa membongkar rahasianya? Ah, masih ada Shin Se Kyung, istri Kangin. Benar, Yunho hanya perlu sedikit membuat cerita lalu semuanya selesai. Restu orang tua bisa Yunho pikirkan belakangan. Ia cukup membuat Jaejoong mencintainya saja, lagipula kedua orang tua mereka tidak akan menolak keinginan Jaejoong. Ya, pasti.
"Hyung, kau aneh, " suara Jaejoong Lagi-lagi membuyarkan khayalan Yunho.
Dengan wajah polosnya, Yunho melongos menatap sang adik dengan mulut menganga lebar.
"Hah? Apa?"
Jaejoong dan kekasinya terlihat mengerutkan keningnya heran. Oh shit, pasti wajah Yunho terlihat seperti orang autis. Gerutu Yunho dalam hati.
"Kalau kau merindukan Ji Hyo noona kenapa tak menyusulnya ke Jeju saja dari pada kau seperti pria kurang belaian seperti itu, eoh? " gerutu Jaejoong melipat kedua tangan di depan dada.
"Yeah, Jj benar. You're looks so tragic. Jemputlah istrimu lalu kalian bisa... Yah, emh... Seperti itu..." sambung Allen dengan wajah sok polosnya yang membuat Yunho semakin maresa jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL ME, PLEASE
FanfictionFanfiction Hanya satu hal yang Jaejoong pahami, hiduplah, untuk menyaksikan kematian mereka satu persatu. Tokoh bukan milik gue yah, gue cuma pinjem. Sebagai tanda 7 tahun gue ngefans ama DBSK/TVXK/JYJ. So, not like don't coment. Tapi jangan lupa...