Let It Go

1.4K 120 40
                                    

Yuhuuuu.....!!!!
Ada yg kangen saia? Atau emak jae? Atau babeh? Atau story nya? Wkwkwk
Maapkeun karna baru up lg yah.... Okeh dr pd klamaan, lets go..... Selamat membaca..... 

(^o^)(^_-)^o^:-PB-)

Yunho terpaku di tempatnya berdiri. Sedikitnya ia ragu untuk membalik badan menghadap orang yang ia yakini adalah Jaejoong. Bukan ia takut pada sang adik atas apa yang dilihatnya tadi. Tapi ia khawatir Jaejoong akan bersikap seperti dulu karena melihat nya disini. Yunho tak akan pernah siap kembali menghadapi Jaejoong dengan sikap dinginnya. Egois memang, tapi Yunho ingin keadaan ini terus berlanjut seakan masa kelam itu tak pernah terjadi di masa lalu. Bahwa sejak awal rumah ini begitu hangat tanpa rasa sakit dan air mata. Ia tak ingin melihat kedua orang tuanya kembali bersedih.

“apa yang kau lakukan disini, hyung?” pertanyaan pemuda itu kembali terdengar. Tenang, tanpa ada gejolak emosi.

Menarik nafas dalam-dalam, Yunho berbalik pelan. Kedua mata musang itu menatap lekat pada yang lebih muda. Mencoba mendalami dan menebak isi hati.

“ah...itu...”

“dilihat dari tingkahmu, sepertinya kau melihat apa yang ku lakukan tadi. Iya kan?” dapat Yunho lihat ada seringai kecil di bibir tipis itu.

Yunho kambali terdiam membisu, ragu apa yang akan dia katakan. Begitu pun Jaejoong. Ia cukup penasaran apa jawaban sang kakak. Dalam hati ia menebak-nebak. Takut kah? Benci? Kecewa? Semua tebakan itu membuatnya girang dalam hati. Sebentar lagi, ya, tidak lama lagi.

“Jae, kau membenci kami?”

Kini gilliran Jaejoong yang terdiam bingung ingin menjawab apa. Ini tidak berada dalam angannya. Jaejoong memang sudah bersiap diri untuk menghadapi saat-saat seperti ini. Tapi ia tak menyangka hatinya terasa begitu buruk.

“kenapa kau menanyakan itu?” Jaejoong berhasil menekan suara gemetarnya.

“semua rasa sakitmu selama ini bersumber dari keluarga Jung. Sebagai kakakmu sendiri aku tak pernah melindungimu, aku menyakitimu, bahkan tak pernah memberikan sandaran bagimu ataupun dukungan. Aku...bahkan melecehkanmu.” Kepalanya tertunduk saat mengatakan itu semua.

“lalu?”

“pria itu, Choi Seunghyun, entah apa yang dilakukannyya padamu dimasa lalu, kau membalasnya sedemikian rupa. Perusahaannya kini diambang kebangkrutan, aku yakin itu ada hubungannya denganmu. Apa kau akan melakukan hal yang sama pada kami?”

“kalau aku melakukannya, apa kau akan berubah haluan untuk membenciku?”

“apa?” Yunho tercengan.

Bagaimana mungkin dia bisa? Rasa cinta dan bersalahnya jauh lebih besar. Bagamana mungkin Yunho sanggup membenci Jaejoong.

“apa kau akan menghapus rasa cintamu untukku?”

Mata Yunho terbelalak kaget. Ia tak menyangka Jaejoong akan tahu perasaan aslinya selama ini. Terlepas dari hal itu, ia pun tak tahu apa yang akan ia lakukan jika memang benar Jaejoong akan melakukan hal keji pada keluarga mereka. Apalagi rasa cintanya, entah seperti apa dirinya nanti.

“Joo-jongie...”

Tatapan mata Jaejoong berubah tajam. Sedikitnya Yunho terkejut melihat itu, tapi untungnya ia dengan cepat mengendalikan diri. Matanya melebar saat Jaejoong berjalan mendekat padanya. Pemuda itu berdiri tepat dihadapan Yunho. Menatap dalam mata gelap itu.

“aku mengetahui itu sejak lama. Kau, dan perasaan menjijikan yang kau punya.”

“Jaejoong-ah, aku...”

KILL ME, PLEASE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang