Hai semua!!
Wkwkwk, sekian lama g up ada yg udah kangen kah? Sorry banget ya, author nya lg sibuk. Tau kan gmn jd anak klas 3 sma. Tiap hari ada aja acaranya. Ngurusin tryout lah, ulangan lah, usbn, un, belum lg buat tes ptn nya.2 minggu kmaren gw br aja nylesein usbn, ini un dari tgl 1 april, tgl 28 april tes ptn. Doain biar lancar ya, dan semoga bisa masuk ke univ dan prodi yg gw inginkan. Dan jg buat kalian yg masih sekolah, jan lupa buat blajar yg rajin. 😀
Ps : ada adegan kekerasan di bawah, bagi yg g suka silahkan out atau skip aja. 😅
--------
Zrash!!
Ugh...Seunghyun menutup mata erat menahan rasa sakit yang kembali menyerang tubuhnya. Entah seperti apa rupanya saat ini, yang ia inginkan hanyalah agar semua ini cepat berakhir. Dia tidak tahu sudah berapa lama di sini, siang atau malam, dia pun tak peduli. Seunghyun hanya tahu kalau beberapa kali ia pingsan. Dibangunkan oleh siraman air es yang membuat luka di tubuhnya semakin ngilu.
"Hentikan.... Jaebal.... Jaejoong-ah. Mianhe, jeongmal mianhe.... "
Seunghyun merintih sakit sambil terus memohon. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia memohon seperti ini. Tapi siapa peduli. Yang terpenting agar semua ini berakhir. Rasanya sakit. Sangat sakit. Sayangnya, berapa kali pun ia memohon, namja yang dulunya begitu manis itu tak mendengar. Lebih tepatnya menolak mendengar.
Kali ini, tubuhnya disayat-sayat. Tangan, kaki, punggung, wajah, semuanya tak luput dari luka. Mata Seunghyun terkulai kala melihat wajah ceria seorang Jung Jaejoong yang dengan semangat mengukir tubuhnya dengan belati kecilnya. Satu kali ia memohon, satu tusukan ia dapat. Terus seperti itu sejak beberapa waktu lalu. Saat ia tak sadarkan diri dan mulai mendapat ketenangan, Jaejoong akan menyuntikan sesuatu pada tubuhnya dan membuat ia terjaga beberapa jam.
Seunghyun kira, saat Jaejoong beranjak pergi, setidaknya ia bisa beristirahat dengan tenang sebentar. Nyatanya, siksaan itu dilanjutkan oleh anak buah Jaejoong. Dan siksaan ini bukan hanya membuat tubuhnya yang kesakitan, hatinya, harga dirinya sebagai seorang pria juga dilecehkan. Entak sudah berapa kali mereka memerkosanya. Kadang satu persatu, kadang juga bersamaan.
Kali ini, Jaejoong datang dengan wajah yang lebih ceria dari biasanya. Dia memerintahkan anak buahnya mengikat Seunghyun secara terlentang di tembok. Seunghyun yang sudah pasrah dan tak memiliki tenaga hanya diam tak melawan.
"Nah, Hyunie-hyung. Aku memiliki hadiah spesial untukmu, " ucap Jaejoong ceria seperti biasa.
Seunghyun merasakan sesuatu yang tak beres. Hatinya berdenyut tak tenang. Ada perasaan kacau di hatinya.
"Jae..."
"Bawa dia masuk, " perintah Jaejoong pada anak buahnya.
Beberapa saat kemudian, dua pria berbadan kekar memasuki ruangan. Keduanya mencekal seorang gadis cantik yang terlihat ketakutan. Rambut pendeknya kusut, begitu juga dengan wajah cantik nya yang terlihat pucat pasi.
"Al... Allen? "
Seunghyun mulanya heran mengapa gadis cantik yang merangkap menjadi adiknya berada disini. Bukankah seharusnya ia berada di Austria untuk konser piano nya? Tapi, ketika mengingat Jaejoong, pikiran buruk mulai merayapi otaknya.
"Apa-apaan ini, Jae?! Kenapa kau membawa adikku kemari?! Apa mau mu sebenarnya?! " Seunghyun emosi. Meski hubungannya dengan sang adik tak terlalu rukun, ia tetaplah seorang kakak yang tak ingin adiknya terluka.
"J, kumohon. Aku tak akan mengulangi nya lagi... Aku janji akan mengganti kerugian organisasi secepatnya. Kumohon jangan seperti ini, kau mencintaiku kan? Iya, kan? Maafkan aku, J. Kumohon jangan hukum aku... " Choi Allen terus berusaha melepaskan diri untuk mendekati Jaejoong. Sayang tenaganya tak cukup kuat untuk lepas dari salah dua pasukan kepercayaan pemimpin CJ itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL ME, PLEASE
FanfictionFanfiction Hanya satu hal yang Jaejoong pahami, hiduplah, untuk menyaksikan kematian mereka satu persatu. Tokoh bukan milik gue yah, gue cuma pinjem. Sebagai tanda 7 tahun gue ngefans ama DBSK/TVXK/JYJ. So, not like don't coment. Tapi jangan lupa...