Berlalu tanpamu

26 2 8
                                    

bukankah lebih baik cinta datang terlambat dari pada nantinya meninggalkan luka?
°♡°

"Clarisa" ucap Ayah Deprio.

"Iya ayah?" Kataku.

"Maafkan ayah nak" ucapnya.

"Iya ayah, Clarisa ngerti kok"

Ayah memelukku.

"Clarisa ayah mau kasih kamu ini"

"Wah cantik sekali terimakasih ayah" ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah cantik sekali terimakasih ayah" ucapku.

"Sama-sama sayang" ucapnya.

"Eh ada apa nih ngumpul-ngumpul" ucap Bunda.

"Ini bun Ayah kasih aku kalung, lucu deh" ucapku sambil menunjukkannya padanya.

"Iyah cantik persis seperti kamu"

"Yah bunda Clarisa jadi malu"

"Jadi kapan kamu mulai sekolah nak?" Ucap Ayah.

"Besok yah"

"Yakin kamu udah sembuh total?"

"Yakin yah"

"Yasudah kamu sekarang istirahat sayang" ucap Bunda.

"Iya bun"

Malam, ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata ketika perasaanku yang pilu berubah menjadi haru. Aku senang akan kehadiran keluargaku yang kembali harmonis namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa aku melupakan ayahku yang sesungguhnya. Namun aku sangat amat bersyukur atas apa yang sudah terjadi tiap harinya.

***

Tetes demi tetes air hujan membasahi payungku. Hawa dingin mulai kembali menerpa tubuhku dan aku hanya berharap bahwa hujan segera berhenti.

"Tet..." suara klakson terdengar.

Reflek aku menoleh ke arah belakang dan yang terlihat adalah Edgar.

"Mau nunggu sampe firaun dagang di sabuga juga gaakan reda tuh ujan" ucap Edgar sembrono.

"Yehh... ngapain juga firaun dagang di sabuga?"

"Jualan bakso"

"Hahaha"

"Yuk naik" ajaknya.

"Yuk" ucapku.

Di mobil hanya keheningan yang ada oleh karena itu Edgar memutar radio. Terdengar alunan lagu Kodaine - The one.

if you doTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang