Tell me why?

52 10 0
                                    

"Maaf jika rasaku terlalu menggebu, aku memang tak tahu malu, perihal rasamu pun aku tak tahu."
°♡°

Pagi ini ku lihat matahari tersipu malu oleh karena itu dia bersembunyi di balik awan. Cahayanya tidak seangkuh kemarin dan aku hanya berharap hari ini tidak hujan karena aku lupa membawa payung.

Hari ini aku naik bus untuk sampai kesekolah, tentu saja aku tidak lupa membawa senjata pamungkasku untuk mengisi kekosongan diantara hingar-bingar penumpang yaitu novel namun seketika seseorang menepuk pundakku.

"Pagi Clar"

"Pagi"

Ternyata orang itu adalah vito. Sungguh awal hari yang membahagiakan disapa olehnya.

"Boleh aku duduk di sini?" Tanyanya sembari menunjuk bangku kosong di sampingku.

"Boleh kok" jawabku.

Seketika dia duduk di sampingku.

"Vit motor kamu kemana? Tumben ga naik motor" tanyaku heran.

"Motornya masuk bengkel" katanya.

"Ohh pantes" tanggapku.

Setelah pembicaraan yang singat kami hanya diam membisu. Seolah tidak ada yang mau mencari topik obrolan. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Vit Lucy itu sahabat kamu dari kecil?" Tanyaku.

"Iya Sa. Menurut kamu dia orangnya kaya gimana?" Tanyanya.

"Orangnyaa... hem... ceria" kataku.

"Tapi sebenernya dia ga seceria itu soalnya dia punya beban berat yang dia pikul sendirian tapi hebatnya dia bisa nyembunyiin semuanya lewat senyumannya" ucap Vito.

Setelah beberapa lama tak terasa sudah sampai sekolah. Akhirnya aku dan Vito turun dari bus dan berjalan menuju kelas.

Sesampainya di kelas aku terkejut dengan kedatangan Lucy karena dia dikelilingi oleh banyak laki-laki. Seketika Lucy melihat ke arah kami (mungkin tepatnya ke arah Vito) lalu menghampiri Vito.

"Hallo Vit aku bawain bekel nih buat kamu" kata Lucy.

"Ga usah repot-repot Lucy aku jadi ga enak" ucap Vito.

"Ga repot ko" katanya.

"Makasih Lucy" ucap Vito.

"Sama-sama aku duluan ke kelas ya Vito" kata Lucy.

"Okee" jawab Vito.

Sebenernya aku iri liat Lucy tapi aku harus berpikir positif karena Lucy sahabatnya Vito.

***

"Sa kamu di suruh Bu Rina ngumpulin tugas bahasa Indonesia paling terlambat jam satu siang" Ucap Arsya teman sekelasku.

Serentak aku dan Alina terkerjut akan kabar yang di beritahu oleh Arsya.

"Yakin Sya jam satu siang? Sekarang kan jam 12 berarti satu jam lagi dong" Ucapku.

if you doTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang