17

1.7K 131 2
                                    


Saat sedang asik mendengarkan lagu, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku. Aku yang tersadar segera melepaskan earphone di telingaku dan melihat siapa yang menepuk pundakku

"Lo harus liat ini." ucapnya

"Apa?"

"Key. Dia cari gara-gara sama Salma. Lo harus melerai mereka berdua. Gue sama Kirey gak bisa nahan Salma. Emosinya udah gak bisa dikontrol." ya. Dia adalah Nayya

"Tapi kenapa gue joy?" tanyaku bingung

"Ini menyangkut lo."

"Tapi ini sebenernya kenapa sih? Jelasin! Gue bingung nih."

"Salma tadi lagi ngerjain tugas. Key tuh kayak nyindir dia gitu. Kata Key, Salma gak laku ampe harus ngejer-ngejer Kennath yang suka sama lo. Key juga ngomong kalo lo murahan. Sebelum kesabaran Salma habis, dia kekelas kita. Katanya kalo soal dia yang dihina, dia masih bisa sabar." jelas Nayya

Tanpa basa-basi, aku langsung menuju kekelas Salma yang menjadi tempat perkelahian mereka itu. Bahkan Nayya pun kutinggalkan ditaman

"Berhenti!" teriakku tapi tak ada respon dari Salma ataupun Caylin

"Sal udah Sal." ucapku menarik Salma menjauh

"Lo kenapa?" tanyaku menatap mata Salma dengan kedua tanganku di bahunya

"Dia ngomong kalo lo itu murahan. Gue gak trima!" ucap Salma

"Udah gapapa. Yang penting, yang diomongin sama Key itu gak bener kan?" tanyaku

"Tapi gue gak bisa terima Jeng!!" ucap Salma melepaskan kedua tanganku

"Maju lo!!!" ucap Salma menunjuk Caylin. Dia benar-benar seperti orang yang kesetanan

Cayline maju dan langsung mendorong Salma. Emosi Salma benar-benar tak dapat dikontrol lagi. Dia menampar pipi Caylin

"Salma udah!!!" teriakku membuat seisi kelas hening

"Lo gak perlu segitunya sama Key." ucapku dengan nada lembut

"Dia ngatain lo murahan Ajeeng. Gue gak suka!" bantah Salma

"Maksud lo bilang gue murahan apa Key?" tanyaku pada Caylin

"Ya emang lo murahan. Lo deket ama siapa aja. Dikit-dikit sama Kennath. Dikit-dikit sama Hendri. Dikit-dikit sama Rafi. Sama aja kan sama murahan?" ucap Caylin

"Gue gak murahan!! Mereka sahabat gue! Wajar kalo gue selalu bareng mereka. Lagian kenapa emang? Nafas lo berenti kalo gue deket ama mereka bertiga? Enggak kan?" balasku

"Idih sok berani banget ya lo. Sini lo!!" ucap Caylin lalu menjambak rambutku

Salma yang semula sudah tenang, kembali emosi melihat Caylin yang beradu denganku. Saat sedang ribut, Kennath, Rafi, Aca, Hendri dan Putra masuk kekelas. Dan menghentikan perkelahian itu

"Wey apapaan sih. Kalian itu cewek!" ucap Putra

Kami pun berhenti dan menoleh pada Putra yang tampak sangat marah.

"Dia duluan Put!" ucap Salma

"Apaan lo." balas Caylin

"Diem. Lu bertiga keruang BP sekarang!!!" ucap Putra membawa kami bertiga pergi dari kelas X IPA 2 itu

———

Selesai dari ruang BP, kami kembali kekelas masing-masing. Dikelas, kulihat Nayya yang tengah mengobrol dengan 5 lelaki yang tak asing bagiku.

"Gila lo Jeng! Lo baru masuk aja udah masuk ruangan BP." ucap Aca

"Kalo bukan karna dia nyakitin Salma, gue gak bakal masuk ruang BP." balasku pada Aca

Kennath, Rafi dan Hendri hanya diam. Sementara Putra, Nayya dan Aca tak berhenti memberikan nasehat plus omelan padaku

"Aduh kalian bertiga cerewet banget sih. Iyaiya gak bakal gue ulangin lagiii." ucapku yang mulai risih dengan ocehan itu

Saat bel tanda istirahat berbunyi, aku segera keluar kelas dan menuju kantin. Kantin tampak ramai. Aku memesan seporsi batagor dengan es teh. Aku melahapnya perlahan

Seketika kantin menjadi hening. Aku yang heran pun menoleh untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Syahdan, Diat, Mungga dan Danis menuju kearahku. Aku merasa gugup namun tetap tenang melahap makananku. Seketika Syahdan duduk disampingku membuatku menghentikan aktifitas ku

"Hai." sapa Syahdan kemudian disusul teman-temannya yang duduk disampingnya

"Hai." ucapku sambil merogoh ponsel yang ada disaku

"Kalo orang ngomong itu diliat. Kesannya gak sopan jeng." ucap Syahdan kemudian aku menoleh

"Apa?" tanyaku

"Kok sendirian? Temen-temen lo pada kemana?" ucap Syahdan sambil melihat apakah ada teman-temanku

"Gak tau. Gue sengaja kesini duluan. Mungkin dikelas Salma." ucapku

"Gak ada. Kelas kosong." oh aku lupa! Syahdan satu kelas dengan Salma

"Kalo gitu, gue gak tau." balasku

"Mau pulbar?" tanya Syahdan

"Gak usah. Gue dijemput Abip." balasku

"Yaah kalo gitu kapan-kapan deh ya?"

"Liat nanti ya Dan." ujarku sambil tersenyum padanya

Saat aku tengah berbincang dengan Syahdan pasal perkelahianku dan Salma dengan Cayline, Kirey, Nayya dan Salma menghampiri kami

"Ternyata disini. Dicariin dari tadii juga." ucap Kirey

"Lah kalian dari mana?" tanya Danis

"Nih nyariin dia. Kirain ditaman belakang. Taunya gaada." balas Kirey

"Jadi lo kesini gak bilang?" tanya Mungga padaku

"Emm iya. Gue laper makanya cepet kesini." ucapku

"Yat? Gimana kabar Diva?" tanya Nayya pada Diat yang tengah memainkan ponselnya

"Baik. Sal? Lo kangen gak sama Diva?" tanya Diat menatap Salma

Tak ada respon dari Salma

"Tuh Diva! Sini Div!" panggil Diat pada perempuan yang sedang berdiri.

Perempuan itu menghampiri kami. Dan segera duduk disebelah Diat

"Kenalin. Gue Diva. Lo Ajeng kan?" tanyanya padaku

"Iya." balasku tersenyum

Nayya dan Kirey tampak tersenyum melihat Diva. Sementara Salma? Dia hanya diam menunduk memandangi es teh yang dipesannya tadi sambil sesekali diaduknya

"Lo gak kangen gue?" tanya Diva pada Salma kemudian berdiri dari tempat duduknya

Oiya ini urutan tempat duduknya

KireyAjengSyahdanSalma
Nayya~~~~~~~~~~~~~~~~~
DanisMunggaDiatDiva

Seketika Salma beranjak dan memeluk Diva erat.

"Maafin gue Div. Gue kangen lo!" ucap Salma kemudian menangis

"Lo gak salah. Lo ataupun mereka gak pernah salah, Salma. Ini emang udah semestinya. Jangan salahin keadaan." ujar Diva

















Tbc...

See you in next part❤️

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak❣️

Cold But I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang