12

1.8K 147 1
                                    


Aku memasuki kelas. Kudapati Nayya, Salma dan Kirey yang sedang bercanda ria.

"Hai. Misi rey gue mau duduk." ucapku lembut

"Oh iya." balas Kirey

"Lo darimana?" tanya Nayya

"Dari UKS." balasku

"Ngapain?"

"Abis ngobatin Rafi. Tadi pas tanding basket sama si Syahdan, Syahdan ngedorong Rafi. Trus gue sama Hendri bawa Rafi ke UKS." jelasku pada mereka

"Emang ya tuh si Syahdan gak bisa banget gak gangguin Rafi. Trus si Syahdan gimana?" tanya Nayya

"Mending lo bertiga ke lapangan basket deh. Lo bertiga harus ngelerai Kennath, Putra dan Aca yang berantem sama Syahdan, Mungga, Diat dan Danis." ucapku membuat mereka kaget

"Hah? Yaudah yuk kelapangan." ajak Salma

"Jeng lo gak ikut?" tanya Kirey

"Gak usah. Lagian urusan gue di Hendri sm Rafi. Bukan di Syahdan." ucapku

"Oh yaudah." balas Salma

———

lutfialmsyh: ntar lu pulsek gua jemput yak. temenin gua sama abip nih

ajengfazhh_: kemana? mager elah

lutfialmsyh: yaudah sih ikut aja. gua punya yang special buat elo nih😁

ajengfazhh_: yaudah sih kasih tau aja

lutfialmsyh: pokoknya ntar aja gua kasih tau. lo gua jemput!

ajengfazhh_: is lo mah (read)

Ada apa? Kenapa harus bareng Abip?

"Jeng? Ntar pulsek bareng gue ya?" tanya Nayya

"Gak bisa. Gue bareng Bang Upi. Katanya minta temenin dia sama Abip." ucapku

"Wah roman-romannya lo bakal dijodohin sama Abip nih." ucap Nayya menggodaku

"Apaan sih lo." balasku pada Nayya

———

Saat istirahat, seperti biasa aku menuju taman belakang sekolah. Tapi mood-ku kurang bagus dan memilih untuk berkeliling sekolah saja.

Anehnya, aku tak melihat kelima sahabat itu. Kemana mereka? Mungkin lebih baik aku tanyakan pada Nayya.

Saat memasuki kelas, kulihat Nayya yang sedang membuat musical.ly. Aku menghampirinya

"Eh eh bentar slow-mo masuk ya. 1..2..3" ucap Nayya kemudian aku mengikuti kata-katanya. Aku muncul dibagian slow-motion diujung project

"Kenapa jeng?" tanya Nayya yang selesai menyimpan privat musical.ly itu

"Kok gue gak liat Putra sama yang lain? Mereka pulang apa gimana?" tanyaku

"Ooh. Kalo istirahat gini, mereka kek ngumpul disuatu tempat gitu. Gue juga gak tau dimana. Soalnya Putra gak mau ngasih tau. Privasi katanya." jelas Nayya dan hanya diangguki olehku

———

Saat bel masuk, aku merasa tak enak badan. Aku meminta izin untuk pergi ke UKS. Oh ayolah ini karena kejadian tadi pagi.

"Bu! Saya minta izin mau ke UKS. Kurang enak badan." ucapku meminta izin

"Yasudah. Nayyara, tolong kamu antar Ajeng ya." pinta Bu Merry pada Nayya

"Gak usah bu. Saya bisa sendiri." ucapku menolak

"Yasudah."

Aku keluar kelas. Bukan tak enak badan. Aku hanya ingin menenangkan diri. Saat melewati koridor, aku bingung akan kemana.

"Kemana ya? Kiri, taman belakang sekolah. Lurus ke UKS. Kanan ke..."

"Kanan kemana ya? Yaudin ke kanan aja deh." ucapku kemudian menuju kearah kanan

Aku menyusuri tangga sambil melamun. Ketika tersadar, aku berada di rooftop.

"Rooftop rupanya." gumamku

"Ngapain kesini?" tanya seseorang. Aku berbalik dan ternyata

"Rafi?" Ya. Orang itu adalah Rafi

"Tadi gue gak sengaja aja kesini. Lo?" tanyaku pada Rafi

"Ini tempat gua, Kennath, Aca, Hendri sama Putra. Dan gua gak suka ada orang lain disini. Karena lo udah tau, lo gak boleh ngasih tau kesiapa-siapa." jelas Rafi dengan nada dingin

"Oh yaudah. Kalo gitu gue pergi." ucapku yang kecewa karna Rafi seperti tak suka akan kehadiranku

"Loh jeng? Mau kemana?" tanya Aca yang entah sejak kapan ada disitu

"Aca. Gue mau pergi aja. Lagian ini tempat kalian dan Rafi juga gak suka kalo ada ORANG LAIN yang datang kesini." ucapku menekan kata "orang lain"

Aku berjalan menunduk. Sampai aku tak sadar ada yang menabrakku. Orang itu adalah

"Sy-syahdan?" yap. dia adalah Syahdan

"Eh lo? Sorry gua gak sengaja." ucapnya meminta maaf

"I-iya gapapa. Gue permisi dulu ya." ucapku melangkah pergi

"Eh! Mau kemana lo?" panggil Syahdan lagi. Akh menghentikan langkahku kemudian berbalik

"Ke UKS. Kenapa?"

"Gua anterin aja. Lagian kan tadi gua udah nabrak elo." ucap Syahdan

"G-gausah gapapa kok. Gue bisa sendiri." ucapku menolak

"Udah ayok." Syahdan lalu menarik tanganku

———

"Lo udah makan?" tanya Syahdan

"Belom sih." ucapku

"Cantik sih. Apa gue gebet aja?" gumam Syahdan yang samar-samar terdengar olehku

"Em apa Dan?" tanyaku

"Hah? Eng-enggak kok. Gua beliin makanan buat lo ya?" tawar Syahdan

"Eh gak usah. Gapapa kok." ucapku menolak dengan lembut

"Sans aja. Biar gak ribet, gua beliin roti ama susu aja ya? Gapapa kan?" tanya Syahdan

"Yaudah iya."

———

"Makasih ya Dan. Sorry gue ngerepotin." ucapku pada Syahdan sambil menuju kekelas

"Iya gapapa. Sorry juga waktu itu gua nampar elo." ucap Syahdan

"Santai. Udah gue maafin kok." balasku

"Yaudah. Gua kekelas duluan ya jeng. Hati-hati." ucap Syahdan tersenyum manis padaku

"Iya Dan."

Aku memasuki kelas. Kelas itu tampak ribut. Oke bu Merry sudah keluar. Aku duduk untuk membereskan buku yang masih ada diatas meja.

"Ciee tadi lo sama Syahdun ya?" ucap Nayya

"Hah? Siapa bilang? Enggak kok." alibiku tak cukup kuat. Rupanya tadi Nayya sempat melihatku diantar Syahdan kedepan pintu kelas

"Hilih tadi gue ngeliat lo kali."

"Yaudin."

Tiba-tiba Kirey dan Salma datang. Kirey datang dengan wajah yang basah karena air mata. Aku dan Nayya kaget

"Rey? Lo kenapa? Kok nangis?" tanyaku pada Kirey

"Gue putus sama Danis." balasnya

"Apa? Putus? Kenapa?" tanya Nayya yang kaget

"Tadi tuh kata Gisela dia udah jadian sama Danis. Tapi gue gak tau juga. Pas gue ngecek line, si Danis ngomong kalo dia minta putus." jelas Kirey

"Pantesan si Danis sama Sasa buru-buru pergi ya tadi. Kayaknya emang Sasa ngajakin ketemuan Danis sama Gisela." ucapku

"Gisela? Bener-bener nyari gara-gara sama gue tu orang." ucap Nayya lalu keluar kelas







Tbc...


See you in next part❤️

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak❣️

Cold But I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang