21

1.7K 146 13
                                    


***

Kesal? Ya. Aku kesal dengan Rafi yang memperlakukan Sasa layaknya orang yang paling nerd. Aku berjalan menyusuri koridor sambil melihat tanganku yang ditarik Rafi tadi.

Sial. Lagi-lagi aku menabrak seseorang. Dan kenapa yang ditabrak..

"Syahdan? Maaf ya. Gue selalu nabrak lo." ucapku menunduk.

"Gapapa. Lo kenapa?" tanya Syahdan

"Gapapa ini gue cuma buru-buru aja mau perban tangan. Sakit." balasku

"Sakit? Kok bisa? Gua bantu mau?"

"Gak usah. Gue minta bantu Nayya aja. Yodah gue duluan ya. Daah." ucapku lalu meninggalkan Syahdan

...

"Nay? Lo gak kekantin?" tanyaku ketika melihat Nayya yang sedang sibuk dengan ponselnya

"Hah? Udah tadi udah." ucap Nayya tanpa melihat kearahku

"Ish gue kan ngomong. Kok gak didengerin. Kenapa lagi sih? Kan baru aja baikkan sama Putra?" tanyaku yang kesal

"Bu-bukan itu Jeng. Gue seneng bangetttt!!!" jerit Nayya

"Why emang?"

"Salma jadian sama Kenett!!!" jerit Nayya lagi

"Seriusan? Gila beneran? Aaaa gue juga senengggg!" ucapku yang memang sangat senang. Setidaknya, aku terlepas dari masalah bersama Kennath.

"Beneran Ajeengg." balas Nayya

"Kekelas Salma sekarang ayuk. Gamau tau harus sekaraaaang." rengekku
*tau kan kalo Ajeng manjanya gimana? ucul bgt gitu. bayangin aje*

"Iyaiya bentar." ucap Nayya lalu mengunci tasnya

***

Kamipun pergi kekelas Salma. Untuk mengucapkan selamat, sekaligus meminta pajak.

...

"Salmaaa." panggilku

Salma yang sedang serius menulis pun menoleh kearah kami lalu tersenyum.

"Hae sal." ucapku

"Itu nama ignya geblek." celetuk Nayya sementara aku hanya memperlihatkan cengiranku

"Ck ngapain?" tanya Salma

"Minta." ucapku menyodorkan telapak tangan

"Idih apaan?" Salma semakin bingun

"Aelah lama lu jeng. Kita bedua mau minta peje dari lu sal. Lu kan baru jadian tuh sam..."

Aku hanya mengangguk-ngangguk sambil memejamkan mata mendengar ucapan Nayya. Seketika Nayya berhenti karena telunjuk Salma yang ada dibibir Nayya seolah menyuruh Nayya untuk diam.

"Cih apaan si lu?" tanya Nayya

"Hehe diem-diem aja dong. Ntar anak sekelas gue pada ikutan minta peje. Kalo lo bertiga gapapa. Ya asal gak sama anak sekelas." jelas Salma

"Lah gue kira kenapa Sal." ucapku

Salma pun menceritakan bagaimana dia dan Kennath. Sampai seseorang masuk kedalam kelas dan kamipun berhenti.

Perempuan yang tak asing bagi kami berjalan kearah Salma sambil tersenyum.

"Selamet Sal. Langgeng ya sama Kennath. Semoga aja gaada yang bakal gangguin lo. Gue minta maaf selama ini gue jadi orang yang seolah-olah gak peduli lagi sama lo. Jujur gue kangen sama lo. Mungkin kesalahan gue gabakal bisa lo, Nayya sama Kirey maafin. Tapi gue bener-bener terpaksa. Maafin gue Sal." ucap Diva menunduk kemudian beralih lagi menatap Salma dan menyodorkan tangannya pertanda ingin bersalaman

Salma menatap Diva lalu menepis tangan Diva kasar. Kami kaget dengan perlakuan Salma. Lalu seketika Salma memeluk Diva

"Lo gak salah hiks... Waktu aja yang gak tepat." ucap Salma lalu menangis

"Jangan nangis. Gapapa. Kalo lo semua butuh gue, bilang aja. Hubungin gue. Kalo gue bisa, gue bakal bantu." ucap Diva lalu menatapku diakhir. Aku hanya manggut-manggut.

"Yaudah gue kesana dulu ya. Mau ambil pb." sambung Diva

Kami mengangguk lalu Diva menuju tempatnya untuk mengambil power bank. Setelah selesai, dia kembali keluar kelas.

"Gue gamau tau ntar malem McD ya." ucapku pada Salma

"Iyaaaa uculll." balas Salma sambil mencubit gemas pipiku.

S
K
I
P

Bel pulang pun berbunyi. Kami keluar kelas dan menuju lapangan basket untuk bertemu Kennath, Putra dan Danis. Tunggu, kalian bertanya Aca dan Hendri? Mereka sedang menemui pacar mereka.

Kaget? Ya aku juga begitu. Aku tau dari Nayya dan Salma. Pacar mereka adalah Dini dan Verina.

"Yuk pulang." ajak Kennath pada Salma

"Yang udah lacaran mah beda." sindir Kirey

"Kecil diem." balas Kennath

"Kayak situ ga kecil aja." sindirku juga

"Bulet diem." balas Kennath lagi

"Bulet? Emang gue gendut apa?" tanyaku sambil memperhatikan badanku

"Iya. Buletnya dipipi hahahaha." ejek Salma

"Wesh songong nih bedua." ucapku lalu memanyunkan bibirku

"Gosah sok imut. Oya, ntar malam ke McD harus bawa pasangan!" tekan Kenath

"Anjir mentang-mentang udah gak jombs lagi nih?" tanya Putra

"Ya gitulah." balas Kenath

"Dan lu harus bareng Rafi! Karna Gua sama Salma, Putra sama Nayya, Aca sama Dini, Hendri sama Verina. Lu sama Rafi yang ga punya pasangan. Jadi, lu harus sama Rafi." ucap Kenath panjang kali lebar

Oh aku benci ketentuan.

"Gamau. Gue kan bisa sama Bang Dika. Gue minta anter Bang Dika aja." tolakku

"Lo bareng Rafi, atau gak sama sekali." ucap Nayya sambil melipat tangannya didada

"Yaudah liat nanti. Gue balik duluan ya." ucapku pasrah

"Lu bareng syp?" tanya Putra

"Abip lah. Orang pacar e Abip." celetuk Salma

"Paansilu. Bareng Bang Dika. Dan satu lagi, gue udah putus sama Abip. Bubayy." ucapku lalu berlari menjauhi mereka sebelum mereka melontarkan berbagai pertanyaan lagi padaku.













iam back guys. maaf pendek yah. gtw lagi mau nulis apa. ntar aku usahain buat bikin yang lebih panjang. thank u for always staytune in my story ya😭💖

Cold But I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang