22 (2)

1.9K 154 22
                                    



"Eh lo pada dimana sih?! Ini gue sama Rafi udah capek nyariin lo pada!" teriakku pada Salma dari telepon

"Biasa aja dong. Em ki-kita gajadi di McD, Jeng." jawab Salma

"Kenapa gak ngasih tau dari awal sih?"

"U-udah kok. Cek aja digrup." pinta Salma

Aku menjauhkan sedikit ponsel dari telingaku untuk berbicara dengan Rafi.

"Fi, coba lo cek grup. Liat kalo mereka udah ngasih tau di McD gak jadi."
*belibet deh jdnya*

Rafi mengangguk lalu mengambil ponselnya dan melakukan apa yang kusuruh. Sesaat kemudian

"Iya jeng ada." jawab Rafi

"Tuh kan. Makanya cek grup dulu, Ajeng. Jangan langsung marah-marah." tiba-tiba Salma menyahut

"Eh bentar jeng. Tapi ini dikirim satu menit yang lalu." celetuk Rafi

"Salmaaaaaa." teriakku pada Salma ditelefon

"Heheh yaudah gc ke Upnormal deh. Kita udah pada disini semua. Lo bedua aja yang belom dateng"

"Otw." balasku kemudian memutuskan sambungan telefon

Aku dan Rafi lalu langsung masuk kedalam mobil dan menuju tempat yang dibilang Salma.

Sesampainya disana, kami mencari keberadaan mereka. Rafi pun pergi mencari tau dikasir. Sesaat kemudian, Rafi kembali dan memberi tau kalau mereka ada di private room.

Kami masuk kedalam private room. Aku kaget karna private room tsb dihias dengan cantik. Seperti ada acara yang sengaja disiapkan.

"Yaudah Fi kapan mulainya nih?" tanya Kenath

"Sekarang ya?" tanya Rafi dan dibalas anggukan oleh yang lain

"Gua disini mau ngutarain perasaan gua ke cewek yang selama ini gue sayang. Kalian mungkin jarang ngeliat sikap gua sama dia. Tapi, hati gua diam-diam ngasih kenyamanan sama dia. Dia adalah cewek yang berdiri diambang pintu." ucap Rafi

Kami semua menoleh kearah yang ditujukan Rafi. Caylin Aurelia. Bagaimana mungkin?? Oke. Sepertinya aku terlalu berharap. Kupikir, Rafi ingin menyatakan padaku. Baiklah aku terlalu percaya diri.

Semua terdiam seperti tak percaya. Keheningan. Lalu aku bertepuk tangan dan semua menoleh kearahku.

"Apa?" tanyaku

Nayya nampak menggeleng pelan.

"Jadi gimana Key? Lo terima gua?" tanya Rafi

Key mengangguk dan Rafi menghampiri Key. Oh romantis. Aku mencoba memaksakan untuk terlihat senang didepan semuanya. Meskipun Nayya berbisik dan selalu mengatakan 'lo harus tegar' padaku.

Ingin rasanya aku pergi dari Cafe itu. Tapi, aku menghargai Salma, Kenath dan Rafi. Ini acara milik mereka. Sebagai sahabat yang baik, aku harus tetap hadir. Meskipun sebenarnya sakit.

S
K
I
P

Waktu sudah menunjukkan pukul 22 lebih 40 menit yang artinya sudah hampir larut. Kami memutuskan keluar cafe.

"Jadi?" tanya Putra

"Apa?" ucap Rafi balik bertanya

"Lo pulang sama siapa Jeng?" tanya Putra lagi. Oh inilah yang kutakutkan

"Gak tau." balasku

"Tapi tadikan kesini bareng Rafiii." ucap Nayya

"Tapi Rafi udah punya tanggung jawabnya, Nay." balasku pada Nayya

Cold But I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang