prolog

17.5K 868 4
                                    

Sah!!

Satu tetes air mata jatuh membasahi pipinya. Ia tak kuasa menahan kesedihannya kembali. Hatinya merasa sakit. Kehidupannya terasa runtuh dalam sekejap mata.

Mas, maafkan aku... bisiknya lirih dalam hati.

Suara pintu di buka menyadarkannya kembali dalam aksinya meratapi nasib. Umi nya berdiri di ambang pintu menatapnya sendu. Ia berjalan menghampiri putrinya dan memeluk tubuh mungil nya dengan erat.

“Maafkan umi, insya Allah ini yang terbaik buat kamu sama Arfan sayang.”

Arfan?

Rasa-rasanya masih kemarin pria itu berstatus sebagai kakak iparnya. Rasa-rasanya kemarin ia merajut kisah cinta bersama adik dari pria yang kini berstatus sebagai suaminya.

Kehidupan memang dipenuhi dengan teka-teki yang sampai kapanpun tak akan sanggup di tebak dengan otak dangkal manusia. Allah yang menetapkan segalanya. Manusia hanya bisa pasrah menerima dan mensyukuri segala kenikmatan yang sudah diberikan.

“Umi....Nadia merasa hina umi. Tidak cukupkah cinta Nadia hanya untuk mas Revan? Haruskan cinta Nadia diberikan juga kepada mas Arfan?”

“Sayang, dia suami mu sekarang. Percayalah, ini yang terbaik. Allah tahu yang terbaik untuk umatnya sayang.”

“Tapi Umi—“

“Sudah ya... jangan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan. Allah tidak menyukai segala hal yang berlebihan. Sekarang kita turun ya, suami kamu dan para tamu sudah menunggu.”

“Ingat pesan umi. Umi tidak akan memaksa kamu untuk mencintai Arfan detik ini juga. Jalani proses nya secara perlahan sayang. Laksanakanlah tugasmu sebagai seorang istri dengan ikhlas. Ridha suami Ridha Allah juga. Buatlah suami mu bahagia, jangan sesekali membuatnya kecewa.”

Nadia terdiam. Tubuhnya kaku seketika. Ia merasa ragu tapi tak urung menganggukan kepala. Pasrah. Hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang.

“Turun ya?”

Nadia lagi-lagi hanya mampu mengangguk dan menerima uluran tangan uminya dan ikut melangkah perlahan menghampiri sosok pria yang kini sudah menjadi suaminya.

Imamnya.

***

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, mudah-mudahan cerita ini lancar dan disukai.

Keikhlasan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang