KOOKGA

5.6K 346 16
                                    

*
*
*
Ttak
Yoongi terkejut. Ini tidak mungkin pikirnya. Tapi tidak menutup kemungkinan juga. Ia bingung, bertanya pada siapa? Ibunya? Bisa saja, tapi esoknya Yoongi tak akan tinggal dirumah mewah ini lagi.
Ayahnya? Bisa juga, tapi Yoongi akan tinggal nama.





Lalu pada siapa?








Sekelebat bayangan seseorang terlintas di pikiran Yoongi. Sudah dipastikan ia akan menemui orang ini. But, Yoongi tak percaya orang ini dapat menyelesaikannnya. Toh, orang ini sama bodohnya seperti Yoongi.

Hahaha. Kim Seokjin, tunggu saja.



"Yeoboseyo"

"Seokjin!" Pekiknya, membuat seseorang yang diseberang sana sedikit terkejut.

"Biasa aja, Yoongi. Gue jantungan, tanggung jawab lu."

"Hehehe maaf."

"Napa lu nelpon gue? Tumbenan. Mau minjem duit ya lu?"

"Enak ae kalo ngomong. Eh Jin, kerumah gue dong."

"Ada makanan gak?"

"Ada. Racun tikus mau?"

"Yeuu... maunya burger."

"Yaudah, delivery ae nanti."

"Oke. Lima menit gue nyampe."

"Sip. Ditunggu nyonya."







Selagi menunggu Seokjin datang, Yoongi membuka ponselnya, berniat memesan makanan pada salah satu aplikasinya. Beruntung ada toko burger didekat rumahnya, tidak menunggu lama dan biaya ongkos kirimnya pun murah. Yoongi bisa hemat uang jajan.

Suara bel berbunyi di depan pintu utama rumah Yoongi. Ia segera melompat dari sofa nyamannya kemudian membuka pintu itu. Dan terpampanglah wajah yang bisa dibilang ia bosan melihatnya. Karena setiap hari Yoongi melihat wajah biasa biasa saja itu. Huffhhh

"Lima menit apanya? Dua menit aja gak sampe."

Seokjin terkekeh. Kemudian masuk mengikuti langkah Yoongi yang mengajaknya ke ruang tengah. "Yaiyalah, orang rumah kita beda tiga rumah aja kok."

Pria itu duduk disebelah Yoongi yang sudah lebih dulu menyamankan dirinya di sofa berbulu lembut itu. "Sianjir."

"Ngapain manggil gue?"

"Mau minta bantuan."

"Apaan?"





Yoongi menyerahkan sebuah benda kecil dari sakunya. Kemudian Seokjin menerimanya. Awalnya Seokjin biasa biasa saja. Tapi, setelah ia amati lebih dalam, ia terkejut. Matanya membulat kearah Yoongi yang malah terlihat santai.

"Serius, Yoon?!"

Yoongi hanya mengangguk. "Makanya gue minta bantuan lu, Jin tomang."

"Eh kalau yang gini gue gak bisa bantu."

"Apa sih yang lo bisa, Jin. Dari SD kita sama sama mulu, perasaan gak ada yang lo bisa." Cerca Yoongi, membuat Seokjin sedikit tersinggung.

"Udah gue bilangin dari dulu. Hati hati, nah kalo udah kaya gini. Gimana coba?"

Yoongi tambah merengut mendengar penuturan sahabatnya ini. Seolah memang dia yang salah disini.
"Ya kan gak tahu kalo hasilnya bakalan kayak gini, Jin."




Suara bel untuk kedua kalinya mengganggu mereka berdua. Yoongi menoleh sedikit kearah pintu depan.

"Buka gih."

Sweetie ✔ [bts x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang