*
*
*
Baru saja Yoongi melangkahkan kedua tungkainya, sebuah suara menghentikan aktivitasnya itu. Suaranya membuat Yoongi kesal. Bagaimana tidak, pagi pagi sudah bikin Yoongi bad mood. Yoongi jadi tak selera belajar."Apa?!" Yoongi berbalik menghadap si pemanggil. Sengaja dengan suara ketus. Mungkin bisa membuat dia pergi dan tak jadi berbicara padanya.
"Santai dong kak." Ujarnya.
Sedangkan Yoongi memutar matanya malas. Anak ini benar benar menjengkelkan. Yoongi malas meladeninya. "Kalau gak ngomong sekarang, aku akan masuk kelas."
"Eehh iya kak, tunggu." Dia gelagapan. Bisa batal acaranya nanti. "Gini kak, malem nanti ada acara?" Tanyanya penuh harap.
"Emangnya kenapa?"
"Aku mau ajak kakak dinner." Katanya sambil mengusap tengkuk.
"Gak ada acara sih. Tapi males."
"Yah kak, malem ini aja. Please." Si pemanggil tadi menangkupkan kedua tangan, berusaha meyakinkan sang pemuda didepannya."Males."
Singkat, padat, jelas. Membuktikan bahwa Yoongi benar benar tidak mau ikut dengannya. Satu kata itu pula yang ditinggalkan Yoongi sebelum beranjak ke kelas tercinta. Membuat si pemanggil, atau bisa kita sebut Jung Hoseok menatap kecewa.
Jung Hoseok, anak jurusan sastra jepang. Bermuara di semester 4, berada dua tingkat dibawah Yoongi yang notabene masih di semester 6. Tidak muluk, Hoseok hanya pria yang sederhana. Ia tak pernah membawa mobil ke kampus. Hanya motor kesayangannya saja yang dijadikan transportasi. Keluarganya memiliki mobil, namun itu pun sudah agak rongsok. Biasa, mobil peninggalan sang kakek. Mobil sedan kecil berwarna biru langit, yang sekarang mungkin sedang dibawa oleh ayahnya ke kantor.
Ngomong ngomong, ayahnya hanya pegawai bank swasta yang gajinya bisa untuk menghidupi anak dan istrinya. Yang mahal itu hanya biaya kuliah Hoseok, dan Hoseok berjanji akan memberikan apa saja pada orang tuanya jika nanti ia sukses.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yoongi sedang ada di kantin bersama temannya--Seokjin. Monoton memang, pergi ke kampus, belajar, ke kantin bersama Seokjin, belajar lagi, atau mungkin langsung pulang. Sampai sampai ia bosan, sedikit tapi. Selebihnya ia bahagia.
"Yoon, Jungkook kesini deh kayaknya." Ucap Seokjin saat matanya menangkap pria tampan yang ia ketahui sebagai adik tingkat semester dua jurusan kedokteran.
"Jangan diliatin, Jin." Balas Yoongi.
Telat, Jungkook sudah berada di samping Yoongi yang masih asik meminum jus melon kesukaannya.
"Hai kak Yoon."
Yoongi hanya menatap dan sedikit senyum pada Jungkook yang menatapnya intens.
Kemudian kepalanya menoleh ke arah Seokjin yang berada didepannya."Hai kak Jin."
"Hai, Kook." Seokjin ikut tersenyum sedikit melihat Jungkook yang masih asik menatapi sahabatnya.
"Kak, pulang nanti jalan yuk." Ajaknya pada Yoongi. Sedangkan yang diajak tersedak tiba tiba. Untung saja Seokjin segera memberinya air putih.
"Makanya kak, minumnya pelan pelan." Si adik tingkat menepuk pelan punggung mungil Yoongi. Modus sedikit katanya.
"Kook, kau tahu kan Yoongi ini pemalas. Mana mungkin dia mau jalan pulang ini. Pasti pikirannya pulang nanti adalah tidur." Seokjin yang membalas. Ia tahu Yoongi merasa tidak enak pada Jungkook, si adik tingkat yang terang terangan mengatakan jika ia menyukai Yoongi.
Jungkook hanya tersenyum kecut. "Gitu ya kak?" Dirinya mengangguk anggukan kepala. "Jadi, kapan kakak mau jalan?"
Pertanyaannya tambah membuat Yoongi terkejut. Sedikit sedikit Yoongi menoleh pada Jungkook. "Maaf, Kook. Bukannya tak mau, tapi akhir akhir ini aku sibuk. Menuju semester akhir itu butuh nilai yang banyak. Jadi aku sedang mengejar ketertinggalan tugasku." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetie ✔ [bts x myg]
Short Storykumpulan drabble unfaedah antara bts & yoongi namgi, hopega, minyoon, taegi, kookga.