TAEGI

3.5K 248 6
                                    

*
*
*

"Emmmhhh..."

Racauan tak jelas tersebut mengiringi dua orang yang sedang berjalan masuk kedalam sebuah ruangan. Dimana yang satu memberontak, dan yang satu sedang emosi.

Si pemuda mungil yang memberontak tadi tak terima saat ia dilempar secara kasar terduduk di sebuah tempat yang empuk. Seperti kasur rasanya. Ia tak tahu berada dimana, yang jelas ruangan ini tak terlalu buruk. Bahkan ia bisa merasakan dinginnya hawa AC berada dibelakangnya.

"Emmmmmhhhh..." Kali ini ia memberontak lebih keras. Mulutnya dilakban dengan isolasi hitam yang besar. Jadi, bibirnya tak bisa mengeluarkan suara apapun.

"DIAM!"

Si pria yang membawanya tadi membentak. Sampai suara pintu dibuka mengejutkan mereka berdua. Yoongi tak tahu siapa itu. Pun matanya ditutup menggunakan kain hitam. Gelap sekali rasanya.

"Bagus." Orang itu berkata, suaranya berat. Tapi Yoongi merasa tak asing dengan suara ini. Ia mengenalnya. Namun, otaknya seperti tak mau diajak bekerja sama. Rasa takut mendominasi pikirannya, jadi orang tersebut belum bisa ditebak siapa.

Orang itu menoleh kearah Yoongi setelah sebelumnya menyuruh orang yang membawa Yoongi tadi keluar ruangan.

"Yoongi? Kau semakin cantik."

Ayolah, ayolah, ayolah. Otak Yoongi seperti beku saat memikirkan orang itu.

Siapa ini?

Pria itu melepaskan lakban hitam yang sedari tadi menutup mulutnya. Yoongi hampir saja terjatuh jika saja lelaki itu tidak memegang bahunya.

"Siapa kau?!" Pekik Yoongi saat tangan si pria menyentuh kulit pipinya. Pemuda manis itu langsung menjauhkan kepalanya. Seketika pria itu berdecak.

"Ah, kau kasar sekali, sayang."
Yoongi masih diam. Berusaha memikirkan siapa si penculiknya ini. Dia pasti mengenal siapa orang ini.

"Ju-jungkookhh?" Tanya Yoongi. Akhirnya ia dapat berpikir dengan jernih. Ia tahu siapa pria dingin ini. Jeon Jungkook.

"Akhirnya kau mengingatku."
Jungkook berucap, "Kukira kau tak mengenalku."

Yoongi menangis, "Tolong Jungkook. Lepaskan aku. Apa maumu? Akan kuberikan, tapi tolong lepaskan aku."

Jungkook berpikir sebentar. Membuat Yoongi bertanya tanya apakah Jungkook masih disini?
"Baik. Akan kulepaskan. Dengan satu syarat." Ucapnya dengan smirk kecil diwajah tampannya.

"Apa? Katakanlah."

"Ayo menikah."

Yoongi terkejut. Bagaimana bisa Jungkook mengajaknya menikah? Apa pria ini gila?

"Jungkook tolong dengarkan aku. Kau tahu kan aku-"

"Iya, aku tahu."

"La-lalu, kenapa?"

"Aku menginginkanmu, Yoongi."

Yoongi kembali terdiam. Memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini. Apa ia akan bisa lepas dari sini? Apa seseorang akan menyelamatkanya dari pria ini? Tuhan, selamatkan aku, begitulah doa yang selalu Yoongi ucapkan sejak tadi.

"Jungkookhh...hiks.. aku mohoonnn"

Jungkook berdiri didepan Yoongi yang tengah duduk di kasur miliknya. Tiba-tiba ia menyelipkan masing masing tangannya pada belakang leher dan lutut Yoongi. Ia menggendongnya ala bridal, dan ia keukeuh walaupun Yoongi memberontak sejak tadi.
Jungkook membawanya ke dapur, mendudukkan tubuh Yoongi diatas meja makan, lalu dirinya berdiri tepat diantara kedua paha Yoongi yang dipaksanya membuka.
Yoongi sendiri masih menangis. Ia menggenggam kedua tangannya yang berada diatas pahanya.

Sweetie ✔ [bts x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang