NAMGI

3.8K 287 9
                                    

*
*
*

"Eummhhh..."

Suara desahan tertahan terdengar dari sebuah ruangan yang sengaja dibuat kedap suara. Suara itu terus terdengar ditambah suara kecapan lidah yang saling beradu.

"Nghhh... Namjoon-ah...stophh."

Yoongi mengingatkan, namun memang kekasihnya ini kepala batu. Tak bisa digubris. Ia tetap saja menekan tengkuk Yoongi demi memperdalam tautan mereka, dengan tangan satu lagi digunakan untuk mengelus paha dalam milik Yoongi yang sekarang sedang mati matian menggigit bibir menahan rasa nikmat yang menerjangnya.

Kali ini bibir kurang ajarnya sudah berada di permukaan leher Yoongi. Mengendus, mengecap, menjilat, bahkan kini Yoongi harus menahan lagi desahannya karena demi kerang ajaib, si bangsat Namjoon menggigit kulit leher putihnya itu. Menghasilkan warna merah keunguan yang beradu dengan putihnya kulit Yoongi.

"Yy-aa... Namhhjoon...stophhh."

Akhirnya dengan sebuah suara ditambah desahan sexy dari Yoongi, Namjoon menghentikan kegiatannya. Ia menatap seduktif pada sang kekasih yang masih menggigit bibir. Tak tahan dengan posenya, Namjoon mengecup sekilas bibir milik Yoongi, yang membuat si mungil ingin melemparkan vas bunga disebelahnya.

"Kenapa berhenti sayang? Ada apa?" Tanyanya. Tak rela sebenarnya berhenti dari kegiatannya. Namun, apa daya. Yoongi meminta berhenti terus dari tadi. Padahal dia rindu.

"Aku ingin tidur."

Apa? Jadi Yoongi ini dari tadi menahan rasa kantuk? Ya ampun, ingatkan Namjoon untuk menahannya sebentar saja.

"Tapi baby, kau tak-"









Tok tok

"Permisi tuan Kim."

"Aishh..." Umpat Namjoon. Kini dirinya mengangkat Yoongi dan menggendongnya, membawa tubuh tersebut kedalam kamar yang berada di dalam ruangannya.

"Tunggu disini. Jangan kemana mana."

Kemudian pria itu berjalan lagi ke meja kerjanya. Merapikan semuanya seolah tak ada yang terjadi. Bahkan jasnya agak kusut karena remasan Yoongi pada bahunya tadi.

"Masuk." Ucapnya.

Seseorang yang masuk tadi masuk kedalam ruangan Namjoon, setelah menunggu lama diluar tadi. Tangannya membawa beberapa map berisikan dokumen penting. Ia memberikannya pada Namjoon dengan penuh kehati-hatian. Takut jika salah sedikit langsung diberhentikan.

Ya namun Namjoon tidak sejahat itu untuk langsung memecat karyawannya.

"Darimana saja dokumen-dokumen ini?"

"Dari perusahaan Choi, Jung, dan Ahn, tuan Kim."

Namjoon segera membuka map yang pertama dan langsung menandatanganinya tanpa melihat isinya. Karena dia tahu, semua perusahaan sudah dipastikan mengajukan proposal kerja sama.

"Ini." Ia memberikan semua map tersebut pada orang tadi. "Semuanya sudah saya tandatangani."

"Baik tuan. Terima kasih." Orang itu membungkuk penuh pada Namjoon. Kemudian dia pergi meninggalkan ruangan Namjoon dengan cemas. Memang direkturnya itu disegani oleh semua orang, termasuk dia.
















Namjoon hampir lupa pada Yoongi yang ia taruh di kamar. Akhirnya ia menghampiri sang kekasih yang mungkin masih asik dengan mimpi indahnya.

Namun saat Namjoon melihatnya, matanya membola. Disana, Yoongi sedang berada di pinggiran ranjang tengah memegangi perutnya persis seperti orang kesakitan.

"YOONGI!"

Segera Namjoon berlari seperti orang kesetanan. Menghampiri sang terkasih yang tengah menahan sakit perutnya.

"Yoongi, kau kenapa sayang?" Namjoon sibuk mengecek seluruh tubuh Yoongi yang mungkin terdapat luka. Melupakan fakta bahwa Yoongi memegang perut, bukan seluruh tubuhnya.

"Namjoon-ah shhh... aduh."

"Yoongi! Bilang padaku. Kau kenapa?"

Yoongi menunduk, masih dengan tangan yang mencengkeram perut mungilnya. Menunduk menatap Namjoon yang tengah berjongkok didepannya dengan tatapan khawatir.

"Sayang..." Panggil Yoongi.

"Iya Yoongi, kau kenapa? Bilang padaku."



























"Aku lapar."






















Sebentar.

Namjoon berpikir dulu.

Jadi, kekasihnya ini dari tadi memegang perut,  mengkhawatirkan Namjoon, karena lapar?

Begitu?

"La-lapar?"

Yoongi mengangguk.

"Ya ampun Yoongi. Kau membuatku khawatir, sayang. Kukira kau kenapa napa."

"Hehe. Maaf."

Namjoon mengecup bibir sang kekasih. Kemudian berkata, "Ayo makan siang."
























END












Iya pendek, cem badan jimin :v

Gatau, otak yadong saya lagi beraksi. Hehehe....

Vommetnya jgn lupaaa

Sweetie ✔ [bts x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang