Selamat hari Selasa semuanya!!
Maaf ya baru nongol.
Sejujurnya aku lagi engga sempet banget nulis Wattpad.
Tapi ini aku sempet-sempetin supaya kalian tidak rindu lagi dengan Nothing Like Us.
Selamat membaca ya :)
Semoga suka :v
.
.
.
Semenjak berciuman panas di dalam kamar beberapa hari yang lalu, Nancy dan Sean semakin sering melakukan skinship. Ketika menghabiskan waktu bersama Olivia, tidak jarang Sean memeluk Nancy. Nancy juga beberapa kali mengecup pipi Sean hanya untuk membuat Olivia cemburu karenanya. Keduanya melakukan hal itu dengan alasan supaya Olivia merasakan kehangatan keluarga. Katanya. Tapi lebih dari itu, sepertinya baik Sean maupun Nancy mulai menunjukkan kenyamanan satu sama lain.
Seperti hari ini misalnya. Olivia sejak pagi sudah tidak berada di rumah. Sophia menjemput Olivia untuk ikut bersamanya juga Gil dan Gilia untuk bertamasya. Olivia yang teramat menyukai kedua sepupunya itu pun tanpa ragu mengiyakan ajakan Sophia. Alhasil, di akhir pekan kali ini Nancy harus menghabiskan waktunya hanya berdua dengan Sean.
" Mau kemana kita hari ini ? " tanya Nancy setelah memasuki mobil Sean
" Kau mau kita kemana ? " Sean balik bertanya dari balik kemudinya
" Bagaimana kalau belanja bulanan ? Bahan-bahan untuk masak dirumah sudah habis. Sabun, shampoo dan lain-lainnya juga. " usul Nancy
" Baiklah. Kita akan belanja bulanan. " ujar Sean yang kemudian menekan pedal gas mobilnya supaya melaju lebih cepat
*-*-*-*-*
Sean berjalan sambil mendorong sebuah troli di belakang Nancy. Wanita beranak satu itu sibuk memilih beberapa bahan makanan yang akan di belinya. Kebanyakan adalah sayur. Karena Sean tau betul bagaimana sehatnya hidup Nancy. Dan ia bersyukur karena Olivia selalu bersama Nancy. Hal itu berarti kesehatan Olivia tidak jauh berbeda dengan Nancy. Begitu juga dengannya. Sebelum menemukan Nancy dan Olivia, rasanya mati muda akan menimpa Sean. Namun semenjak kedua perempuan penting dalam hidupnya kembali, Sean serasa mampu bertahan hidup hingga puluhan tahun lagi.
" Sean, ayo!! " seru Nancy yang ternyata sudah meninggalkan Sean jauh di depan sana
" Kenapa kau jalan cepat sekali. " protes Sean setelah bisa menyamakan langkah dengan Nancy
" Kau saja yang jalannya lambat. " balas Nancy lalu sebelah tangannya mengambil sebuah susu bubuk berukuran sedang
" Mengapa kau beli yang sedang ? " tanya Sean, ia mengambil lagi susu yang sudah Nancy masukkan ke troli
" Ya kenapa ? Memang biasanya aku beli yang sedang. " jawab Nancy berusaha merebut kembali susu di tangan Sean
" Tidaj! Ini untuk Olivia kan ? Beli yang besar saja sekalian. Beli 5 dus kalau perlu. " seru Sean, setelahnya ia menaruh susu berukuran sedang itu dan mengambil 5 dus susu bubuk berukuran besar
" Sean, jangan. Nanti pemborosan. " tolak Nancy
" Kalau kau beli yang nanggung seperti ini, baru namanya pemborosan. Olivia sedang masanya suka minum susu. Kalau beli yang sedang nanti cepat habis dan kau harus beli lagi. Jadi sekalian saja ya. " ujar Sean lalu mendorong trolinya mendahului Nancy.
Nancy menghembuskan nafasnya dengan keras, lalu mulai melangkah mengejar Sean. Setelah ia sampai di samping Sean, laki-laki itu justru berhenti. Sean berhenti tepat di depan sebuah stand yang mempromosikan merk sosis dengan memberikan tester berupa sosis bakar berukuran mini. Sean pun tersenyum pada seorang penjaga stand dan mengambil sosis bakar untuk ia cicipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us [Sequel STAY.2]
General Fiction[Sequel STAY.2] Kisah cinta Sean yang tak semudah dan seindah kisah cinta kakaknya, Sophia William. Sean tahu sekali jika waktu tidak dapat berjalan mundur untuk memperbaiki kesalahannya. Yang Sean tahu perpaduan antara rindu dan penyesalan yang bek...