Selamat hari Kamis
Selamat membaca :).
.
.
Lima tahun yang lalu . . .
Nancy terduduk kaku di sofa yang ada di mansion keluarganya. Ia yang baru saja pulang sekolah di beri perintah untuk mandi dan berdandan yang cantik oleh ibunya. Katanya, aka nada keluarga rekan kerja ayahnya yang akan berkunjung dan makan malam di mansion mereka. Menuruti perintah sang ibu, Nancy pun mempersiapkan dirinya sebaik mungkin agar tidak membuat malu nama keluarganya.
Makan malam berjalan dengan lancar. Yang Nancy tahu adalah rekan kerja ayahnya memiliki nama belakang William. Memiliki satu putri yang sudah menikah dan dua anak laki-laki yang menurut Nancy lebih tua darinya beberapa tahun. Setelah makan malam, mereka pindah ke ruang keluarga. Awalnya hanya perbincangan ringan mengenai pekerjaan dan kerja sama keluarga William dan keluarga Jewel. Tapi lama-lama . . .
" Jadi, sebenarnya maksud kedatangan keluarga kami kemari adalah untuk melamar putri anda untuk putra pertama kami, tuan Jewel. "
Nancy terdiam dan memandang penuh harap ke ayahnya. Ia benar-benar berharap sang ayah menolak maksud kedatangan keluarga William. Sehingga ia tidak perlu melakoni perjodohan tersebut.
" Ah, jadi begitu rupanya ? Kalau saya dan istri tentu saja setuju. Kami tau jika Sean adalah laki-laki yang penyayang dan bertanggung jawab. Saya rasa menyerahkan Nancy kepada Sean bukanlah hal yang buruk. "
Dan Nancy semakin membatu ditempatnya. Bukan jawaban yang seperti ini yang ia inginkan keluar dari mulut ayahnya. Nancy mengalihkan perhatiannya pada sang ibu. Namun sama saja, sang ibu justru tersenyum seolah sangat setuju dengan jawaban ayahnya.
" Bagaimana dengan Nancy ? " tanya seorang pria yang Nancy tau adalah kepala keluarga William
" Sa-saya tidak setuju, tuan. Sa-saya masih sangat muda dan be-belum siap menikah. " tolak Nancy
Sontak ayah dan ibu Nancy memandang kearah Nancy dengan tatapan seperti " apa yang kau bicarakan ? ". Nancy menatap sendu kearah kedua orang tuanya. Berharap orang tuanya bisa memahami kenapa Nancy menolak perjodohan ini.
" Saya rasa, saya harus bicarakan ini dengan Nancy berdua. " ujar sang ibu lalu memberikan kode pada Nancy melalui matanya. Nancy pun langsung beranjak dan mengikuti kemana ibunya pergi.
" Apa yang kau lakukan Nancy ? Kenapa menolak perjodohan itu ? " tanya ibunya sambil menatapnya sebal
" Nancy masih terlalu muda, ma. Nancy belum siap menikah. " jawab Nancy, memasang wajah sendunya
" Persetan dengan siap atau tidak!! Perusahaan ayahmu sedang berada di ambang kebangkrutan, Nancy!! Hanya perjodohan ini yang bisa menyelamatkan perusahaan ayahmu!! " seru ibu Nancy sambil mengguncang-guncangkan tubuh Nancy.
Nancy sendiri hanya bisa tertunduk lesu. Sepertinya memang sudah tidak ada harapan baginya untuk menolak perjodohan ini. Akhirnya, Nancy dan ibunya kembali ke ruang keluarga dengan membawa sebuah persetujuan, jika Nancy menerima perjodohan tersebut.
*-*-*-*-*
Nancy dan Sean sedang dalam perjalanan menuju butik milik teman Krystal, ibu Sean, untuk memilih gaun pernikahan yang akan Nancy gunakan. Perjodohan dadakan dan pernikahan yang akan dilangsungkan dengan segera membuat Nancy merasa begitu canggung dengan Sean. Terlebih, Sean sangat berbalik dari apa yang dikatakan ayahnya. Sean terlalu dingin dan sulit untuk didekati.
" Gue denger semuanya. " lirih Sean, ia berbicara tanpa menatap Nancy. Sedangkan Nancy yang terkejut diajak bicara oleh Sean segera mengalihkan pandangannya pada Sean
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us [Sequel STAY.2]
Fiksi Umum[Sequel STAY.2] Kisah cinta Sean yang tak semudah dan seindah kisah cinta kakaknya, Sophia William. Sean tahu sekali jika waktu tidak dapat berjalan mundur untuk memperbaiki kesalahannya. Yang Sean tahu perpaduan antara rindu dan penyesalan yang bek...