Update kedua
Selamat membaca :).
.
.
Ketukan pintu menyadarkan Nancy dari ingatan masa lalunya. Dilihatnya Yuta masuk ke dalam ruangan dengan menenteng tas kerjanya.
" Apakah sudah jam pulang ? " tanya Nancy heran
" Sudah. Apa kau tidak melihat jam ? " Yuta balik bertanya
" Ah, aku tidak memperhatikan. " tutur Nancy usai melihat jam dinding di ruangannya
" Apa kau melamun sejak tadi ? "
" Mungkin. "
Nancy pun bergegas membereskan pekerjaan dan tasnya.
" Sean memintaku membawamu ke apartmentnya. " ujar Yuta, menyadarkan Nancy jika Olivia ada bersama mantan suaminya itu
" Bahkan aku melupakan Olivia. " lirih Nancy
" Apa yang kau pikirkan sejak tadi ? " tanya Yuta penasaran
" Bukan apa-apa. " jawab Nancy lalu berjalan mendahului Yuta keluar dari ruangan
" Sean tidak berniat menculik putrimu. Ah, Olivia adalah putri kalian. " Nancy memutar matanya setelah mendengar Yuta meralat ucapannya
" Olivia adalah putriku! Aku yang membesarkannya. " seru Nancy
" Tapi jika tidak ada sperma Sean, Olivia tidak akan ada. " balas Yuta yang berhasil membuat Nancy terdiam. Sedangkan ditempatnya, Yuta menahan tawanya. Semoga dari candaan-candaan yang ia keluarkan mengenai masa lalu Sean dan Nancy membuat Nancy mau membuka hatinya kembali untuk Sean.
*-*-*-*-*
Tidak ada pembicaraan yang tercipta sepanjang perjalanan dari kantor menuju apartment Sean. Hingga mobil yang dikendarai Yuta telah tiba di basement apartment Sean, keheningan tetap tercipta.
" Masuklah. Lantai paling atas unit nomor 2. " tutur Yuta
" Kau tidak ikut masuk ? " tanya Nancy
" Sean berpesan hanya kau yang boleh masuk. Itu tandanya tidak ada ruang bagiku diantara kalian. " jawab Yuta, sedikit melenceng pikir Nancy
" Terserah padamu. Terima kasih sudah mengantarku. " ujar Nancy lalu beranjak keluar dari mobil Yuta.
Yuta kembali tertawa. Menggoda Nancy adalah hal yang menyenangkan baginya. Kemudian ia berpikir. Bagaimana bisa Sean menyia-nyiakan perempuan sebaik dan selucu Nancy dulu. Jika Yuta lebih dulu mengenal Nancy, mungkin ia akan langsung melamar Nancy. Dan bisa dipastikan, mereka sudah memiliki dua anak saat ini. Lalu Yuta tersadar akan pikirannya. Ia pun menggeleng lalu kembali melajukan mobilnya meninggalkan apartment Sean.
*-*-*-*-*
" Mumma!!!!!! " seru Olivia ketika melihat Nancy memasuki apartment Sean
" Oh, sayangku. Mumma rindu padamu!! " ujar Nancy setelah Olivia berada dalam pelukannya
" Aku juga rindu mumma. Uncle Will tidak ingkar janji. Dia membawa mumma kemari. Yeay!! " seru Olivia sambil meloncat dan bertepuk tangan
" Uncle tidak akan ingkar janji padamu princess!! " ujar Sean sambil mengacak rambut Olivia. Nancy terpaku melihat hal itu. Sean tampak begitu sayang pada Olivia. Apakah selama ini ia telah jahat karena memisahkan ayah dan anak itu ?
" Apa aku memberikan kerjaan padamu terlalu banyak ? " tanya Sean setelah memindai penampilan Nancy
" Tidak tuan. " jawab Nancy jujur. Ia tidak terbebani oleh kerjaan yang Sean berikan hari ini. Karena nyatanya, seharian penuh ia hanya melamun
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us [Sequel STAY.2]
Narrativa generale[Sequel STAY.2] Kisah cinta Sean yang tak semudah dan seindah kisah cinta kakaknya, Sophia William. Sean tahu sekali jika waktu tidak dapat berjalan mundur untuk memperbaiki kesalahannya. Yang Sean tahu perpaduan antara rindu dan penyesalan yang bek...