12 - Daddy

3.2K 188 4
                                    

Happy Monday
Selamat membaca :)

.

.

.

Nancy sedang bersandar lemas pada tembok rumah sakit. Saat ini ia sedang berada di Lower Manhattan Hospital. Kedatangan Sean yang menghadang kepergiannya dan Olivia menuju Portland begitu mengejutkannya. Dan semakin mengejutkan ketika tiba-tiba saja Sean pingsan di depannya. Nancy merasa bersalah tidak sempat menahan tubuh Sean karena Olivia di gendongannya. Karena hal itu juga Sean harus terjatuh dengan keras ke lantai. Beruntung ada Yuta dan juga Sophia, kakak Sean, sehingga mereka memapah tubuh Sean ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit.

Lalu mengapa Nancy juga berada dirumah sakit ? Pingsannya Sean seharusnya dijadikan kesempatan untuk Nancy tetap pergi bersama Olivia. Itu mungkin saja terjadi jika Sophia tidak ada disana. Mantan kakak iparnya itu memohon pada Nancy untuk ikut ke rumah sakit. Kalaupun memang ia dan Olivia harus pergi, setidaknya menunggu Sean sadar lebih dulu. Alhasil, Nancy pun termakan bujuk rayu Sophia dan berada di rumah sakit saat ini.

" Hey. " sapa Sophia setelah sebelumnya ijin untuk pulang lebih dulu

" Dimana Olivia ? " tanya Nancy panik ketika mengetahui Olivia tak ikut bersama Sophia setelah merengek ingin ikut bibinya itu ke pulang

" Olivia enggan untuk kembali ke sini. Ia asyik bermain dengan Gil dan Gilia. " jawab Sophia, kemudian menarik Nancy untuk duduk di kursi tunggu

" Ini bukan akal-akalan kakak untuk merebut Olivia dariku kan ? " tuduh Nancy

" Tentu tidak. Jika Sean tidak pingsan dan masuk rumah sakit, aku pasti mendukungmu yang akan pergi meninggalkan Sean. Walau aku kakaknya, aku juga tidak lupa bagaimana ia memperlakukanmu dulu. Dan sampai detik ini aku masih ada dipihakmu. " tutur Sophia seraya tersenyum lembut. Nancy pun mendesah lega.

" Apa kau khawatir pada Sean ? " tanya Sophia setelah beberapa menit berlalu dengan keheningan

" Aku - - aku hanya terkejut. Semalam, dia - - baik-baik saja. " jawab Nancy sambil mengingat kembali perdebatannya dengan Sean semalam

" Dia tidak baik-baik saja, Nancy. Dia menelponku tengah malam. Suaranya sumbang seperti habis menangis. Dia mengaku telah menyakitimu lagi. Bahkan sebelum sambungan telpon kami terputus, ia memintaku untuk mengatakan padamu jika - - ia menyayangimu. " ungkap Sophia.

Nancy terpaku di tempatnya. Terkejut mendengar penuturan Sophia. Terlebih di kalimat terakhir. Nancy tertawa sumbang. Merasa apa yang baru saja ia dengar adalah sebuah gurauan belaka. Sophia paham itu. Nancy pernah disakiti oleh pria. Dan pria itu kini mengaku menyayanginya. Tentu saja Nancy tak mudah percaya. Sophia tidak akan memaksa. Ia hanya berharap jika adik laki-lakinya itu mampu membuktikan rasa sayangnya pada Nancy.

*-*-*-*-*

Nancy sendirian di ruang rawat Sean. Yuta sudah pulang untuk menggantikan Sean bertemu klien perusahaan mereka. Sophia juga pulang karena Asher sedang melakukan kunjungan ke Kanada. Jadi ia harus menjaga anak-anak mereka juga Olivia di rumah. Tidak ada yang bisa dimintai tolong selain Nancy. Jadilah perempuan itu duduk di kursi samping ranjang Sean.

" Engh. " lenguhan itu mengembalikan Nancy dari rasa kantuknya. Ia menoleh pada sosok Sean yang perlahan membuka matanya

" Kau sudah sadar ? " tanya Nancy setelah mencondongkan tubuhnya kearah Sean

" Aku dimana ? " tanya Sean tak menghiraukan pertanyaan Nancy

" Kau dirumah sakit. " jawab Nancy

Nothing Like Us [Sequel STAY.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang