Happy Monday :)
.
.
.
Mobil yang dikendarai oleh Yuta baru saja berhenti di depan pagar rumah sederhana milik Nancy. Tak lama, Nancy keluar dari dalam mobil Yuta bersama dengan Olivia di gendongannya. Setelahnya Yuta menyusul turun dari mobilnya.
" Kau yakin tidak mau aku menggendong Olivia hingga kamarnya ? " tanya Yuta
" Ya, aku yakin. Terima kasih banyak untuk bantuanmu hari ini, Yuta. " ucap Nancy
" Sama-sama. Jika kau butuh bantuan, kau bisa menghubungiku. " ujar Yuta
" Terima kasih atas tawarannya. Aku cukup membutuhkan bantuanmu untuk menyembunyikan ini semua dari Sean. "
" Tapi, sampai kapan ? "
Pertanyaan Yuta membuat Nancy blank seketika. Ia bahkan tak memikirkan sampai kapan ia akan menyembunyikan ini semua dari Sean. Hanya saja, ia benar-benar belum siap.
" Sampai aku yang akan mengungkapkan semuanya pada Sean. " jawab Nancy. Terlihat jelas bagaimana wanita itu mengeratkan gendongannya pada Olivia
" Saranku, lebih baik kau segera mengungkapkannya. Aku yakin Sean akan menerimanya dengan lapang dada dibanding ia tahu dari orang lain. " tutur Yuta
" Akan aku pikirkan. Pulanglah, sudah terlalu malam. "
" Eum. Aku pulang dulu. Sampai jumpa besok. "
Usai pamit, Yuta pun kembali masuk ke dalam mobilnya dan menancapkan gas mobilnya meninggalkan rumah Nancy. Masih setengah berpikir, Nancy pun membawa Olivia masuk ke dalam rumahnya. Ia merebahkan tubuh Olivia keatas ranjang dan menyelimutinya.
" Mumma harus melakukan apa sayang ? "
*-*-*-*-*
Keesokan harinya, sebelum Nancy datang, Sean memanggil Yuta ke dalam ruangannya.
" Yuta. " panggil Sean tanpa menatap Yuta yang berdiri di depan meja kerjanya
" Ya, tuan. " sahut Yuta
" Kau paham betulkan tugas yang aku berikan padamu ? " tanya Sean, masih tetap tak menatap Yuta
" Ya, tuan. " jawabnya
" Kau sudah mengenalku lama, Yuta. Selain sekretaris, kau juga sahabatku. " tutur Sean, berhasil membuat Yuta mengerutkan dahinya
" Apa yang kau mau ? " tanya Yuta, mulai mengabaikan kesopanannya, mengingat Sean mengajaknya bicara sebagai sahabat, bukan sebagai atasan dan bawahan
" Jangan sembunyikan apapun dariku. " pinta Sean, Yuta langsung paham apa yang di minta oleh Sean kepadanya
" Aku tak menyembunyikan apapun darimu. Aku hanya memberikan kesempatan kepada seseorang yang lebih berhak menyampaikan semuanya kepadamu. Dan itu bukan aku. " ungkap Yuta
" Dia tidak akan menjelaskan apapun padaku. " seru Sean frustasi
" Dia akan mengatakannya padamu. Dengan mulutnya sendiri. Percayalah padaku. " ujarnya
Sean menarik nafas lalu menghembuskannya kasar. Lalu dengan menggunakan tangannya, ia memberikan isyarat pada Yuta untuk meninggalkan ruangannya. Setelah membungkuk hormat, Yuta pun pergi meninggalkan Sean diruangannya.
Tak lama berselang, sosok Nancy memasuki ruangan Sean. Ia sempat menyapa Sean namun diabaikan oleh Sean. Tak mau ambil pusing, Nancy pun berjalan menuju mejanya dan mulai mempersiapkan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us [Sequel STAY.2]
Genel Kurgu[Sequel STAY.2] Kisah cinta Sean yang tak semudah dan seindah kisah cinta kakaknya, Sophia William. Sean tahu sekali jika waktu tidak dapat berjalan mundur untuk memperbaiki kesalahannya. Yang Sean tahu perpaduan antara rindu dan penyesalan yang bek...