THEY'RE IN

2.6K 496 42
                                    

HIDUPKAN MUSIK DIATAS!!!







◾◾◾

Felix tengah asik berbaring di kasurnya sambil membaca komik marvel favoritnya. Rencananya ia hanya akan menghabiskan waktunya bermalas-malasan seperti ini tanpa harus memikirkan malam pembersihan sialan diluar sana. Ya.. Felix tak peduli, mau ada ratusan ribu orang pun yang mati. Ia tetap Biasa saja. Mungkin itu memang sudah nasib buruknya, right? So what?





Ddummm






Seluruh lampu rumah Tiba-tiba padam. Felix beranjak dari kasurnya lalu berjalan pelan ke sisi dinding kamar karena tak bisa melihat apa-apa.

"CHAN!!! APA KAU DISANA?!!! " tanya felix meneriaki sang kakak.

"SHUT UP!! DON'T YELLING FELIX?!! " teriak chan dari bawah menyuruh adiknya untuk tidak berteriak.




Deg





Detik ini felix merasa ada sesuatu yang janggal terjadi di rumahnya. Tapi.. Tak mungkin bukan? Itu hanya perasaannya saja kan?

"CHANNN?!! THIS IS NOT FUNNY!! " teriak felix lagi sambil menuruni tangga menuju ruang tv di bawah.

Felix sampai di pertengahan tangga. Semuanya tak begitu terlihat hanya cahaya bulan yang masuk lewat celah celah ventilasi rumah yang membantunya melihat ditengah kegelapan ini.





Deg





Felix melihat sendiri seseorang tengah menindih saudaranya. Ya.. Tak begitu jelas sosoknya, tapi dengan jelas felix melihat pisau itu tertancap di daerah jantung chan.

"NOOO!!!! NOO!!! NOOO!!! " teriak felix .

"RUNNNN FELIIXXX!!! RUNN!!!! HE'S TRYING TO KILL YOU!!!! "teriak chan semampunya.



Felix terlihat ragu.

Pemuda ini sekarang tengah menangis dilemma. Ia tak mungkin berdiam diri saja melihat saudaranya hampir terbunuh! Namun sialnya ia juga tak membawa senjata apapun untuk menolong. Kedatangannya hanya akan membuat si pembunuh senang.

"FELIXXX PLEASE!!! LISTEN TO ME FOR THE LAST TIME!!"
" IM.... BEGGING.... YOU..... " mohon chan, kini mulutnya memuntahkan darah. Waktunya tak banyak. Ia hanya ingin memastikan adiknya selamat sebelum ajal menjemputnya.

Felix mengusap air matanya lalu berlari keatas untuk bersembunyi.
"maafkan aku chan" batinnya.

.




.



.

Heejin dan seoyeon sedang berada di dapur. Memberantakan seisi dapur rumah felix mencari apa yang bisa dimakan, karena dari siang memang mereka terlalu sibuk mempersiapkan semuanya sampai-sampai lupa dengan urusan perut masing-masing.

"jangan lupa bawakan makanan untuk sunwoo, hwall dan eric! " ingat heejin pada seoyeon.


Tak





Tak


Tak jauh dari tempat mereka berdiri terdengar seseorang menjatuhkan sesuatu.

"siapa itu?!! " kejut seoyeon.

"ck.. Pasti eric. Ia sangat ceroboh kau tahu? " balas heejin tak ambil peduli.

.



.


.

"katamu kau tahu seluk beluk rumah felix. Lalu kenapa dari ruang tv kita kembali lagi ke dapur? Ck.. Cepatlah langsung saja ke kamar felix dan bunuh dia! " kesal hyunjin pada changbin yang saat ini benar benar terlihat super duper idiot.

[1] DARK DISTRICT [99-00 LINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang