Part 3. Manis

597 46 25
                                        

📌 Juli, 2017

*****

Ilma POV

Malam yang sunyi menemaniku, aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Aku membuka hp dan mulai memainkannya tiba-tiba aku mendapatkan undangan grup di whatsapp, aku membukanya dan ternyata itu grup jurusan. Mungkin grup ini bertujuan biar kita semua saling mengenal satu sama lain, banyak sapaan di dalam grup itu aku hanya menyimak.

Bisnis Konstruksi dan Properti

'assalamualaikum, save ya teman-teman'

'waalaikumsalam, grup apa nih?'

'waalaikumsalam'

'waalaikumsalam, siapa ini?

'waalaikumsalam warrahmatullah wabbarakatuh'

'ada apa guys'

'ini grup jurusan, kalo ada apa-apa bisa sharring di grup ini ya'

'iya siap'

'yang lainnya mana, ko cuma sedikit yang membalas'

'pada minyak'

'eh nyimak wkwkwk'

'teman² follow ig aku ya'

'follback²'

Masih banyak lagi percakapan di grup jurusan, aku belum ikut bergabung hanya menyimak.

Satu persatu aku mulai menyimpan nomor whatsapp teman-teman jurusanku, diantara semua temanku ada yang membuat hatiku penasaran hanya karena melihat satu kontak dengan foto yang terlihat dari belakang tidak nampak wajah yang begitu jelas.

'manis dan menenangkan' -batinku

Nomor-nomor udah aku save, termasuk satu kontak yang membuat aku penasaran. Tidak lama menyimak obrolan grup aku membuka status whatsapp, dan ternyata ada status baru yang membuat aku kaget, status itu dari dia. Rupanya dia melakukan hal yang sama, menyimpan semua kontak yang ada di grup.

Aku semakin penasaran dengan dia, sejujurnya kemarin  MPLS aku tidak melihat dia, wajahnya begitu asing aku kira dia siswa baru.

Melihat status dia tanganku refleks dan mengirimkan pesanku ke dia.

'itu edit sendiri apa gimana?' membalas status foto dia

Pesan pertama yang aku kirimkan ke dia, ntah dorongan darimana aku berani chat dia. Tak lama dari itu dia membalas dan berlajut terus tenggelam di obrolan masing-masing, belum mengenal aja udah kerasa beda.

'nyaman' gunamku

Semakin larut, obrolan pun berhenti karena dia dulu yang tidur, akupun ikut tertidur memanjakan tubuhku yang lumayan lelah.

*****

Terdengar kumandang adzan shubuh dan suara ayam berkokok, aku menggeliat berusaha membuka mataku. Mengedarkan pandangan ke seisi kamar, dan mengumpulkan niat beranjak dari kasur.

Mengambil air wudhu dan sholat shubuh, hari Minggu cukup cerah dan sejuk. Hari ini ga pengen kemana-mana, tubuhku juga masih terasa pegal karena seminggu melaksanakan MPLS.

Sedikit membereskan rumah, setelah selesai aku sarapan, bersantai-santai sambil menonton tv melihat acara-acara weekend.

Tangan dan mulutku saling merespon memasukkan makanan, aku sendiri di rumah ibuku masih di rumah nenek membantu melayani pembeli di toko.

Aku membuka hp melihat ada notif dari dia, langsung aku buka dan balas chatnya. Dingin, ya yang aku rasakan sikap dia itu dingin sangat jelas dari balasan chatnya. Tapi tak sampai disitu chat terus berlanjut, saling bertanya perlengakapan apa aja yang harus di siapkan dan masih banyak pembahasan lain.

'suatu saat nanti kamu akan mencair' -batinku

Tidak biasanya aku mau mengawali atau merespon laki-laki, ini berbeda.

Ada juga chat dari teman kelasku menanyakan perlengkapan apa aja yang harus di beli untuk membantu proses belajar, tanganku lihai mengetikkan di ponsel canggih.

Karena bosan tidak ada kegiatan aku membuka wattpad mencari cerita-cerita seru buat dibaca, semakin lama aku terbawa suasana cerita mood burukku udah kembali biasa lagi.

Jam terus berjalan membawa diriku untuk tidur, akhirnya setelah seminggu sibuk kegiatan di sekolah bisa ngerasain lagi kenyamanan tidur siang.

Bangun tidur aku langsung mandi dan makan, tiba-tiba ada sodara yang main ke rumahku. Rumahku emang selalu ramai sama sodara, teman ibu ayahku, atau temanku.

Matahari mulai turun menggelap meninggalkan senja yang indah, namun hanya sesaat. Adzan maghrib pun mulai terdengar dari setiap masjid-masjid disekitar tempat tinggalku.

Malam harinya aku kembali masuk ke kamar menyiapkan alat tulis untuk besok sekolah, besok bagian pelajaran bengkel semoga semunya berjalan lancar.

Masih ditemani chat darinya, ga ada yang mau mengakhiri chat sebelum rasa kantuk datang pada salah satu dari kita.

Dia mulai masuk ke cerita nih, yang penasaran terus baca ya ceritanya.

Jangan lupa follow, vote, dan comment ya biar tambah semangat nulisnya 😂

Cinta dan Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang