Part 18. Memulai Kembali

154 12 3
                                    

📌 Desamber, 2017

"Mencoba untuk memulihkan rasa menjadi biasa saja"

laellania29

*****

Ilma POV

Hari ini terakhir kali masuk sekolah disemester genap, di sekolahku setiap pembagian rapor harus didampingi orang tua. Aku berangkat pada jam biasanya, sebelum berlubur aku pengen ngobrol bareng teman dulu. Sesampainya disekolah aku langsung bergabung bersama teman kelas, di depan kantor jurusan kita mengobrol secara random dan tidak sengaja dari kejauhan aku liat Denis bersama ayahnya.

Mengatur perasaan dan jangan terlalu lemah oleh cinta -batinku

Jam 9 pagi orang tua siswa mulai berdatangan memenuhi ruangan kelas masing-masing, semua siswa menunggu didepan kelas untuk mengetahui hasil dari semester genap ini. Saat aku mengobrol dengan teman sekelas mataku dan matanya tidak sengaja bertemu, langsung saja aku membuang muka seperti biasanya.

"Ilma anter ke kamar mandi yuk" ajak Alya

"Oh yaudah yuk, bosen juga duduk disini lumayan lama" jawabku

"Mau kemana?" tanya salah satu temanku

"Mau ke air dulu, ikut ga?" jawab Alya

"Engga nunggu disini aja" jawabnya

Aku dan Alya mulai berjalan ke arah kamar mandi, saat berjalan aku melewati dia yang tengah duduk bersama temannya. Terlihat dari sudut mataku dia memperhatikanku sekilas, tapi itulah kebiasaanku setiap kita lagi tak baik-baik saja.

"Ilma, Deris merhatiin tau" ucap Alya

"Ah iya gitu? aku ga liat" jawabku pura-pura tidak tau

"Iya merhatiinnya dalem banget" ucapnya lagi

"Oh gitu biarin aja" jawabku

"Tumben-tumbennya natap sampe kaya gitu, biasanya dingin terus" ucap Alya

Aku tidak menjawab ucapan Alya, sampe didepan kamar mandi aku langsung masuk dan sedikit menenangkan perasaan.

"Udah selesai?" tanya Alya

"Iya udah, kamu udah apa juga?" tanyaku

"Udah, yuk kesana lagi" ajaknya

Aku berjalan disamping Alya dan tetap menenangkan hati biar moodku baik. Kebiasaan aku berjalan menunduk dan saat berjalan melewati dia aku masih menyadari tatapan dia. Mungkin Deris merasa tidak enak dan bersalah padaku, langsung aku mengobrol kembali dengan temanku.

"Masih lama ga sih pembagiannya" tanya Julian

"Ngga tau tuh, bosen ya nunggu terus" jawab Alya

"Mulai-mulaiiii...." jawab kita serempak sambil tertawa

"Oh maaf bucinnya sudah mendarah daging haha..ahahaaa...." tawa Alya

Kita semua bergeleng kepala saat mendengar jawaban Alya, 20 menit kemudian satu persatu orang tua siswa keluar membawa rapor anaknya. Hal yang paling sering terjadi saat pembagiab rapor, orang tua siswa keluar dari kelas dan langsung mengomeli anaknya karena ada nilai yang kurang baik.

Setiap pembagian rapor biasanya aku didampingi ayah, saat ayahku keluar teman-temanku mulai bertanya gimana hasilnya padahal anaknya aja belum menanyakan itu.

"Mau pulang bareng apa nanti?" tanya Ayahku

"Sekarang aja deh bareng" jawabku

"Yaudah yuk" ajaknya

Cinta dan Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang