chapter 1

6K 352 18
                                    

Drrt..Drrt

kakak :
morning, selamat beraktifitas

Rose tersenyum miring melihat pesan yang dikirimkan kakaknya, tanpa berniat membalas ia memasukan kembali ponselnya ke saku dan bercermin memperhatikan penampilannya yang kini tengah menggunakan seragam salah satu Senior High School swasta bergengsi di Seoul.

"Berusaha menjadi kakak yang baik huh? kemaren kemaren kemana?" omelnya pelan sambil membenahi rambut blonde nya yang agak sedikit berantakan.

"Rose!, cepetan lo mau gue tinggal?" teriak seorang pria yang kini mulai kesal.

Rose yang merasa terpanggil segera mengambil tasnya dan beranjak ke bawah untuk menemui orang tersebut.

"Lama amat sih lo, lo tu murid baru harusnya ber--" ucapan pria itu terpotong ketika orang yang ditunggu nya hampir setengah jam kini berlalu dengan muka datar tanpa menoleh kearahnya.

Dengan setengah hati, ia pun menghampiri gadis bernama Rose yang kini tengah tenang duduk di dalam mobil dengan earphone yang sudah berada ditelinganya.

"Rose kalo gue ngomong tuh dengerin."

"Bacot, udah sana jalan ntar telat lagi, gue gak mau ya telat di hari pertama gue sekolah," ucap Rose sarkas.

Pria tersebut hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap dingin seorang gadis yang bernotabene sahabatnya itu. Tanpa berucap lagi, ia pun menjalankan mobilnya.

**
Mobil sport hitam memasuki parkiran sebuah sekolah yang mana selalu membuat perhatian siswi yang ada disitu menoleh sambil berbisik, karena kepopuleran pria yang ada di dalam mobil tersebut. Siapa lagi jika bukan si ketos, Koo Junhoe.

Rose yang mengetahui dirinya telah sampai seketika turun tanpa menghiraukan pria yang terus mengeluarkan makian karena sikapnya yang kelewat dingin. Baru beberapa langkah, Rose terhenti ketika tangannya di tarik oleh seseorang.

"Apa sih Jun?" tanya Rose kesal karena sikap Jun pada dirinya membuat siswi, atau mungkin lebih tepatnya fans jun berbisik membicarakan Rose.

Rose yang risih melepaskan tangannya dan kembali berjalan tanpa menghiraukan bisikan-bisikan disekitarnya.

"Woy Rose, malah ditinggalin mau gue anter ke ruang guru gak?" tawar Jun sambil berlari mengejar Rose.

"Gak," tekan Rose sambil terus berjalan dengan wajah datarnya.

"Seriusan, ntar lo nyasar."

"Gak."

"Yaudah kalo gitu gue kekelas duluan ya, ntar pulang gue tunggu diparkiran," teriak Jun sambil berjalan santai menuju kelasnya.

***
Brakkk..

"E buset ni bocah, pagi pagi bikin gue jantungan aja lo, ngapain sih pake banting banting tas segala?" omel seorang gadis kepada sahabatnya yang kini tengah menelungkupkan wajahnya diatas meja.

"Jennie lo kenapa?" tanyanya lagi karna tidak mendapat respon.

"Diem Jis, gue ngantuk mo tidur." sahut Jennie tanpa mengubah posisinya.

"Lah, lo niat sekolah gak sih?"

"Btw si Lisa kemana?" tanyanya lagi sambil celingukan mencari gadis berponi yang biasa datang bersama gadis bernama Jennie tersebut.

"Gak tau," sahut Jennie.

"kok gak tau, biasa kan sama--"

"Jisoo!, bisa diem gak gue ngantuk," potong Jennie karena ia sedang malas untuk meladeni ocehan Jisoo yang terkadang kelewat batas.

Gadis yang bernama Jisoo pun menyengir dan segera menutup mulutnya melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh sahabatnya.

Melihat Jennie yang kembali menenggelamkan wajahnya, Jisoo pun melanjutkan kegiatannya membaca novel, tak lama kemudian seorang guru yang biasa dipanggil miss Lily oleh murid muridnya masuk kedalam kelas II A.

Jisoo membelalakan mata, bukan terkejut karena melihat miss Lily dengan gaya rambut barunya, tetapi ia terkejut karena melihat seorang gadis yang kini berjalan tepat dibelakang miss Lily.

"Jenn, Jennie." panggil Jisoo pelan.

Bak ditarik paksa dari alam mimpi indahnya, Jennie sontak menoleh dan menatap Jisoo seakan berkata 'gue cakar juga muka lo.' dengan ekspresi yang siap menerkam Jisoo.

Jisoo menghiraukan tatapan membunuh dari Jennie dan menunjuk kedepan, dengan malas Jennie menoleh ke depan dan seketika matanya melebar melihat siapa yang berdiri di depan kelasnya.

"Hay, gue Rose." sapa Rose masih dengan wajah datarnya yang sontak membuat seisi kelas berdecak melihat kecantikan Rose, namun ada juga yang menatapnya sinis tak suka.

"Ada lagi yang ingin disampaikan?" tanya miss Lily ramah yang di jawab gelengan oleh Rose.

"Emm Rose, warna rambut asli kamu emang blonde ya?" tanya miss Lily yang lagi-lagi dijawab gelengan oleh Rose tanpa senyum.

"Kalo begitu mungkin kamu belum diberi tau, untuk hari ini saya akan mentolerir kamu tapi tolong besok saya sudah melihat rambut kamu sesuai warna aslinya, bisa?"

"Emang kalo warna ini gak boleh?" Bukannya menjawab Rose malah membalas bertanya yang membuat seisi kelas tercengang termasuk Jisoo.

'tu bocah bener-bener berubah, gue tau dia berubah tapi gue gak tau kalo bakal sampe kayak gini' batin Jisoo sambil menggelengkan kepalanya heran.

Berbeda dengan Jennie yang melihat Rose sambil tersenyum miring walaupun dalam hatinya ia pun terheran-heran.

"Tidak Rose, itu sudah peraturan. Baiklah langsung saja kamu duduk disebelah Lisa, Lisa angkat tangan."

"Kemana Lalisa?" tanya miss Lily ketika tidak mendapati Lisa di kursinya.

"I'm here, Miss," celetuk Lisa sambil memasuki kelas dengan wajah watadosnya.

"Kamu terlambat lagi?" tanya miss Lily yang heran dengan kelakuan Lisa yang tak pernah berubah.

"Macet bu, rumah saya jauh," alibi Lisa yang membuat Rose tersenyum tipis.

"Alasan aja kamu, yaudah sana duduk sekalian ajak temen baru kamu ini duduk disamping kamu."

"Rose!" pekik Lisa ketika melihat sahabat lama nya kini tengah berdiri disampingnya.

"Lo kok bisa disini?" tanya Lisa lagi dengan mode terkejutnya.

"Kalo mau ngobrol nanti, jika jam pelajaran saya sudah selesai, sekarang kalian duduk!" perintah miss Lily yang sontak membuat Lisa menarik tangan Rose, dan menuntunnya untuk duduk dibangku sebelahnya tepat dibelakang bangku Jisoo dan Jennie.

"Jelasin, kok lo bisa disini?" tanya Lisa kembali.

"Lalisa Manoban, kamu masih mau ikut pelajaran saya atau tidak!"  ancam miss Lily yang mulai hilang kesabaran.

Lisa yang ditatap oleh Miss Lily hanya menyengir dan membuka buku pelajarannya.

"Lo utang penjelasan," ucap Jennie sambil menyenderkan badannya kekursi.

"Bener," sahut Jisoo dengan tatapan mengintimidasi yang dijawab anggukan dan senyuman oleh Rose.


yeayyy ini ff pertama aku 🙌 kalo ada typo atau ceritanya agak garing mohon dimaklumi 😆 and happy reading.

jangan lupa tinggalkan jejak 😉

Not For LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang