Chapter 9

2.4K 233 6
                                    

Rose menatap malas lapangan basket yang kini tampak mulai di padati oleh siswa siswi yang ingin melihat tim mereka bertanding.

Seandainya jika bisa ia lebih memilih untuk duduk dikantin atau bersantai di rooftop sekolah, tapi karena paksaan teman-temannya lagi-lagi ia harus berakhir disini.

Ia menoleh melihat ketiga sahabatnya yang menunjukan ekspresi yang berbeda-beda mulai dari Jisoo yang sangat exited, Jennie dan Lisa yang fokus menatap lapangan, tunggu.. lebih tepatnya mereka menatap dua orang yang sedang melakukan pemanasan.

Rose kenal pria yang ditatap oleh Jennie dan ia pun sempat mendengar jika Jennie lumayan dekat dengan dia tapi Lisa? hanya perasaan Rose saja atau memang Lisa sedang memperhatikan Jungkook.

Karena penasaran Rose pun mengikuti arah pandang Lisa
'Damn'

Bukannya mendapati seseorang yang diperhatikan Lisa, matanya malah bertabrakan dengan mata seorang pria yang semalam mengantarkannya pulang. Lagi-lagi ekspresi datar dan tatapan tajam yang ia lihat dari pria tersebut, tapi entah mengapa hatinya menghangat jika mengingat senyuman tipis yang pria itu tunjukan untuk dirinya kemarin.

'Gue mikirin apa sih.'

Pertandingan dimulai, lagi-lagi ia mulai jenuh melihat beberapa orang pria yang tengah memperebutkan sebuah bola. Babak per babak kini telah dilewati akhirnya pertandingan ini dimenangkan oleh tuan rumah.

"Iih ganjen banget sih jadi cewek."

Rose menoleh ketika mendengar Jennie mengumpat tak jelas sambil terus memperhatikan seorang gadis yang tengah menyodorkan minuman kepada Suga.

'Lah perasaan kemaren dia cerita gak ada perasaan apa-apa sama tuh cowok' batin Rose sambil menggelengkan kepalanya.

Lain halnya dengan Lisa, Rose semakin dibuat heran ketika melihat Lisa memanyunkan bibirnya kesal ketika melihat seorang gadis yang juga tengah menyodorkan minuman dingin kepada Jungkook.

'Lah ni bocah satu kenapa lagi?.'

Dan jangan tanyakan perihal Jisoo, karena setelah pertandingan selesai ia sudah berlari terlebih dahulu untuk menemui Jin di pinggir lapangan.

Rose menoleh kembali ke arah lapangan kali ini matanya melihat pria yang kemarin mengantarnya tengah tersenyum sambil mengacak gemas rambut seorang gadis yang tengah mengoceh di hadapan pria tersebut. Entah mengapa hal tersebut membuat Rose sedikit jengah.

'pacarnya? heh emang apa peduli gue.' batin Rose sambil berdiri mengajak kedua sahabatnya untuk beralih.

"Turun yuk." ajak Rose yang dijawab anggukan oleh keduanya.

"Rose, Lis, Jen, sini." intrupsi sebuah suara yang membuat mereka bertiga menoleh kearah Jisoo yang sedang melambaikan tangannya.

"Lo berdua duluan aja, gue mau ke toilet" ucap Rose melengos pergi.

Sepeninggal Rose, Taehyung mengerenyit ketika melihat Rose pergi begitu saja tanpa menghiraukan panggilan Jisoo.

Rose berjalan mengelilingi sekolah yang baru saja ia tempati, bukannya ingin berbohong cuma ia lagi malas untuk berkumpul dengan orang banyak. Entah mengapa sejak kejadian itu Rose susah untuk berbaur dengan orang banyak apalagi dia belum terlalu mengenal mereka.

Rose tersentak ketika ia merasa kedua tangannya ditarik paksa oleh beberapa orang

Bukk..

Rose meringis ketika pantat dan punggungnya menghantam sebuah kayu.

"Tzu jangan kasar-kasar dong" ucap seorang gadis yang meyodorkan tangannya.

Rose mencoba berdiri dan menepis kasar tangan gadis yang ingin mencoba membantunya. Kini dihadapannya ia melihat satu orang yang tak ia kenal, dan dua orang yang pernah menyenggol Jisoo dan mencari keributan dengan Jennie.

Not For LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang