Chapter 44

878 79 7
                                    

"Tae."

Taehyung, pria itu menoleh dan seketika membuat Rose terpaku. Rose terdiam, sudah berapa lama kah ia tak bicara sedekat ini dengan Taehyung?

"Gue langsung pada intinya aja," Rose dapat menangkap sikap dingin yang diberikan Taehyung untuknya. "Maafin papa dan terima lagi dia di hidup lo."

Seakan nafasnya direnggut paksa dari tubuhnya. Rose mengerjapkan mata, memastikan pendengaraannya tidak sedang terganggu sekarang.

"L-lo bilang apa tadi?"

"Maafin papa, dan terima dia lagi."

Rose menghembuskan nafas kasar. "Lo kira gampang?"

Taehyung menatap datar gadis itu. Dalam hati ia sangat tahu resiko apa yang akan ia terima bila ia sampai mengatakan hal ini. Namun tak ada jalan lain, ia hanya ingin melihat Rose berdamai dengan ayahnya.

"Setelah semua ini, apa cuman ini yang pengen lo omongin?"

"Gak ada hal penting lain yang harus diomongin lagi."

Rose menggigit bibir bawahnya. Tak ada lagi? lalu apa arti dirinya bagi pria itu? apa hanya ia yang bodoh masih berharap bisa memperbaiki hubungannya walau sudah berbeda status?

"Gue mohon."

Rose menatap sarkas pria dihadapannya, ia sudah tak tau bagaimana jalan pikiran Taehyung.

"Lo pernah mikir gak gimana rasanya perasaan gue saat ini?" Rose menatap lekat Taehyung dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Lo pernah gak, sedikit aja mikirin gimana rasanya ada posisi gue saat ini?"

Rose mengepalkan kedua tangannya. "Lo bilang lo sayang sama gue!, lo bilang lo bakal selalu ada buat gue, tapi apa?" Rose mulai terisak. "Lo bahkan sedikitpun gak noleh ke arah gue, sedikit pun lo gak peduli sama gue !"

"Gue tau apa yang lo rasain Tae, gue tau karena gua juga ngerasain-"

"Tapi kenapa cuman gue disini yang berusaha supaya kita bisa tetep sama-sama?" Rose menghela nafas pelan. "Gue gak bego, gue tau hubungan kita udah gak bisa dilanjutin tapi apa hubungan yang lain juga harus berakhir?"

"Gue capek Tae, gue capek. Lo bahkan dengan seenak jidat lo nyuruh gue buat nerima papa disaat saat kayak gini-"

"Gue tanya sama lo sekarang, lo bisa nyuruh gue nerima papa, tapi apa lo bisa nyuruh diri lo sendiri buat nerima gue disaat saat kayak gini?"

Rose menghela nafas kasar ketika melihat Taehyung yang terdiam. "Gak bisa kan?"

"Makasih, makasih buat semua kebohongan lo selama ini, gue harusnya sadar kalo itu semua cuman buat penang gue sementara," Rose menatap Taehyung kecewa. "Seperti yang lo mau, udah gak ada yang perlu dibicarain lagi, kita berakhir disini."

Baru saja akan berbalik, Rose membelalakan matanya ketika tiba-tiba saja Taehyung menariknya dan mencium bibirnya. Rose terdiam, pikirannya tengah berkecamuk sekarang. Tanpa sadar Rose membalas ciuman itu, pelan namun lembut. Dan tanpa disadari keduanya, sebuah air mata menetes dari mata kedua insan yang kini tengah memendam perasaan sakit akibat permainan takdir mereka.

🌹🌹🌹

"Rose kemana?"

Jun menoleh ke arah Chanyeol yang kini ikut bergabung diatas sofa.

"Tadi mau nemuin Taehyung katanya."

"Taehyung?" Chanyeol mengerutkan dahinya. "Tu bocah udah damai ama Rose?"

Jun menggidikan bahu acuh. Tanpa diketahui Chanyeol, Jun pun merasa khawatir dengan keadaan Rose sekarang. Terakhir kali mereka bertemu pasti Rose selalu menangis.

"Mau kemana lo?" Tanya Chanyeol ketika melihat Jun beranjak.

"Nyusulin Rose."

🌹🌹🌹

Jun menyapukan pandangan meneliti seisi taman hingga sebuah objek membuatnya terdiam. Entah mengapa hatinya terasa panas sekarang, oh ayolah pria mana yang tak panas ketika melihat wanita yang disuka tengah berciuman dengan pria lain?. Jun terdiam sejenak dan kemudian menggelengkan kepala, tidak ini tidak benar, mereka saudara, gila jika mereka memutuskan untuk bersama. Jun terus menatap gerak gerik keduanya dari kejauhan, haruskah ia menghampiri mereka atau ia harus berbalik?

Jun menghela nafas pasrah, ia tak mau menjadi egois hanya karena perasaan nya pada sahabat kecilnya itu. Jun tersenyum tipis dan kemudian berbalik meninggalkan Rose dengan pilihan hidupnya.

🌹🌹🌹

Rose dan Taehyung mengakhiri ciuman mereka, masih dengan mata tertutup, dahi mereka masih saling bertaut enggan untuk saling melepaskan. Taehyung memeluk erat pinggang mungil Rose, dan tanpa sadar sebuah kalimat yang sangat Rose rindukan mengalir keluar seiring dengan tetesan air mata Rose yang kembali terjatuh.

"I Love you Rose."

Rose membuka matanya perlahan, sebuah mata hitam kini tengah menatapnya sendu. Kesedihan, kesakitan, kerinduan sangat tersirat jelas di balik tatapan mata itu. Tanpa sadar Rose kembali mengalungkan tangannya pada leher Taehyung dan mencium pria itu. Biarkan untuk malam ini saja, ia menepis kenyataan bahwa pria dihadapannya kali ini adalah saudara tirinya.

¤¤¤¤¤

Hai everyone 🙋

Iya aku tau kok part kali ini pendek, jadi maafin ya 😥

Maaf juga gak bisa update secepet dulu, mau nya update cepet tapi tugas menumpuk, jadi sekali lagi maafkan.

Untuk part kali ini semoga suka ya, dan happy reading 💕

Sorry for typo 💕

Not For LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang