Chapter 47

825 67 5
                                    

Chanyeol menatap dua insan yang kini tengah terdiam. Ia melipat kedua tangan di depan dada, menunggu salah satu dari mereka untuk menjelaskan apa yang kini tengah terjadi diantara keduanya.

"Gue bisa jelasin kak," ucap Jun yang seketika membuat Chanyeol menaikan sebelah alisnya.

"Rose--"

"Masuk!" perintah Chanyeol yang sontak membuat Jun meneguk salivanya.

Rose mengangguk dan kemudian beranjak, namun baru beberapa langkah, ia berbalik dan mengangkat kedua tangannya membentuk tanda fighting pada Jun yang kini tengah menatapnya ragu.

"Rose!" tekan Chanyeol yang sontak membuat Rose berlari menuju kamarnya, meninggalkan sang kekasih yang kini tengah di sidang oleh sang kakak.

"Jadi?"

Jun menatap Chanyeol yang kini mengeluarkan ekspresi serius. Jun menghela nafas sejenak. "Gue sama Rose pacaran."

***
"Semoga Jun gak ditebas ama kak Chanyeol," gumam Rose sambil berbaring menatap langit-langit kamarnya.

Rose menggeleng. "Gak mungkin, toh kak Chanyeol deket ama Jun, dia pasti tau Jun aslinya kek gimana."

Rose kembali terdiam dengan pikiran yang kini tengah melayang kemana-mana. Sedetik kemudian, Rose meraih ponselnya dan membuka Line sambil menunggu sidang June selesai. Rose yang awalnya ingin membalas chat yang masuk ke ponselnya tiba-tiba terdiam saat melihat salah satu nama groupchat yang kini sepi walau penghuninya sama sekali tak berkurang.

Rose tersenyum miris, semenjak ia dan Taehyung berjauhan, groupchat yang dulunya tak pernah sedetik pun sepi itu kini hanya tersisa kenangan. Namun jika di ingat-ingat kembali di dunia nyata pun mereka sudah jarang kumpul ber sebelas. Kalau pun kumpul, paling banyak hanya ber lima atau ber enam.

"Gara-gara gue ya?" batin Rose.

***
"Lo tulus tapi juga bego," ucap Chanyeol pada Jun yang kini tengah menatapnya.

"Lo ngelakuin ini supaya Rose bahagia, supaya Rose bisa pelan-pelan lupain si Tae, tapi apa lo sadar itu sama aja lo nyiksa diri lo sendiri--"

"Cinta bisa datang karena terbiasa tapi itu gak untuk semua orang, lo sama Rose udah sama-sama dari kecil itu yang bikin kalian saling sayang, saling nyaman, lo bisa cinta sama Rose tapi belom tentu Rose bisa punya rasa kayak lo, gue ngedukung lo berdua karena gue kenal lo berdua, lo sama kayak Rose. Gue udah anggep lo kayak adek gue sendiri, dan gue gasuka liat adek gue sakit," ucap Chanyeol pada Jun.

Jun tersenyum tipis. "Gue cuman pengen ngelakuin hal yang terbaik buat Ochi, gimana pun endingnya, kalau dia bahagia gue juga bahagia kak--"

"Dan selagi gue bisa bikin dia bahagia, gue bakal lakuin hal itu buat dia."

Chanyeol menggeleng pelan, ia tak tau harus bersikap bagaimana. Dia senang kini ada pria setulus Jun disamping Rose, namun dilain sisi ia tak suka melihat Jun yang kini menjadi pelarian oleh Rose, walaupun Jun sendiri yang meminta.

"Gue cuman gak mau lo sakit kalo ntar Rose gak bisa balas perasaan lo Jun."

"I'm fine," ucap Jun sambil tersenyum tipis, ia tau betul resiko apa yang harus ia ambil.

"Gue support apa pun keputusan lo, asal--"

"Kalau emang udah sampai batas, lepasin," ucap Chanyeol sambil menepuk pundak Jun.

"Gue selalu berdoa semoga kalian berdua selalu bahagia." Chanyeol tersenyum dan kemudian bangkit.

"Oke masih ada berkas yang harus gue urus, gue titip Rose."

Not For LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang