Rose menatap datar aspal yang kini ia pijak. Ia berjalan perlahan dengan pikiran yang masih di penuhi kejadian beberapa menit yang lalu. Rose tak habis pikir, mungkin karena pikiran kalutnya ia tanpa segan membalas ciuman Taehyung, dan juga dengan bodohnya pria itu meninggalkannya tanpa kata setelah mereka sama-sama melepaskan ciuman mereka.
Rose berhenti dan menghela nafas sejenak. "Taehyung kampret," umpatnya kesal mengingat kembali Taehyung yang berjalan meninggalkannya.
Rose terduduk dan memeluk erat lututnya dengan pikiran yang masih terngiang-ngiang akan ucapan Taehyung untuk berbaikan dengan ayahnya.
'Haruskah?' batin Rose yang sontak membuatnya menggeleng.
"Lo mau dikira gembel?" ucap seseorang yang sontak membuat Rose mendongak.
"Jun?"
"Lo ngapain kek bocah ilang gitu?"
Rose menggeleng pelan yang dibalas helaan nafas berat dari sang sahabat.
"Ayo pulang," ajak Jun mengulurkan sebelah tangannya.
Rose menerima uluran tangan Jun dan berdiri, namun baru akan melangkah tanpa sadar ia tersandung dan terjatuh yang sontak membuat Jun tergelak. Rose memicing, bukannya menolongnya, pria itu malah tertawa puas melihat dirinya.
"Gak usah nolongin !" ketus Rose saat Jun membantu Rose berdiri dengan tawa yang masih meledak.
"Ya maaf, gue juga manusia --"
"Yang ketawa dulu ngeliat temennya jatoh baru nolongin."
"Bodo lah Jun, Bodo," ucap Rose bangkit dan berjalan perlahan meninggalkan Jun sambil menahan nyeri pada lututnya.
Jun tersenyum tipis dan berlari menghampiri Rose. Tanpa aba-aba Jun menggendong Rose yang sontak membuat gadis itu menjerit.
"Hush, mau bangunin tetangga lo?"
"Apaan sih Jun, turunin gue."
"Dengan lutut lo yang luka gitu? yang ada besok pagi lo baru nyampe rumah."
Rose mencebikkan bibirnya dan menatap kesal kelakuan Jun yang seenaknya pada dirinya.
Tanpa sadar hening menyelimuti keduanya. Entah Jun atau pun Rose sama-sama belum berminat untuk membuka suara mereka. Merasa dirinya yang kini mulai canggung, Jun pun berusaha untuk kembali mencairkan suasana.
"Gimana?"
"Apanya?" tanya Rose.
"Lo sama Taehyung?"
"Lo pasti tau jawabannya--"
"Gue sama dia gak bakal bisa bersatu," ucap Rose menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jun.
"Gue harus gimana?" tanya Rose lagi.
"Apanya?"
"Gue harus gimana? buat ngilangin semua perasaan gue sama dia?"
"Lo pasti bisa Rose, semuanya cuma perlu waktu."
"Itu bukan jawaban Juuun," ucap Rose gemas.
"Lo mau saran dari gue?" Jun menaikan sebelah alisnya.
"Enggak Jun, enggak."
Jun terkekeh. "Jadi pacar gue." Entah mengapa kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Jun tanpa bisa ia kontrol.
"Hmm?" tanya Rose sambil menatap kaget sahabatnya tersebut.
"Abaikan." Jun kembali berjalan dengan Rose yang masih bingung di dalam gendongannya.
***
"Aishhh," ringis Rose saat Jun membersihkan luka pada lututnya."Makanya jadi orang jangan ceroboh."
Rose mencebikkan bibirnya kesal sambil terus memperhatikan Jun yang dengan telaten membalut luka pada lututnya.
"Selesai," ucap Jun kemudian berdiri dan membereskan kotak p3k.
"Jun," panggil Rose sambil menarik ujung kaos yang digunakan Jun.
Jun menoleh dan mengernyit melihat sahabatnya yang tengah tertunduk.
"Gue mau." Jun menaikan sebelah alisnya tak mengerti arah pembicaraan gadis itu.
"Gue mau jadi pacar lo," ucap Rose pelan.
"A-apa?"
"G-gue mau jadi pacar lo."
"Maksud lo apa?" tanya Jun meletakan kembali kotak p3k yang tadi ada di tangannya.
"Lo jadiin gue pelarian gitu?" tanya Jun lagi sambil berjongkok mensejajarkan dirinya agar dapat menatap wajah gadis yang kini tengah tertunduk itu.
Rose menggeleng. "Bukan gitu maksud gu--"
"Jadi gimana?" potong Jun.
Rose mendongak. "Gue, gue cuman--"
Jun tersenyum dan mengelus pelan kepala Rose yang sontak membuat gadis itu membeku.
"Kalo lo emang pengen jadi pacar gue, lo harus bisa buang rasa lo sama Taehyung jauh-jauh."
Rose mengangguk mantap dan tersenyum.
"Jadi--" ucap Jun terpotong.
"Lo sekarang cewek gue?" Rose mengangguk.
Jun menghembuskan nafas pelan. "Salah apa gue bisa punya cewek nyebelin kek lo."
"Yaudah kalo gitu gak jadi," ucap Rose kesal.
Jun terkekeh. "Gue bercanda--"
"Yaudah, gue mau balikin kotak p3k," sambung Jun kemudian berdiri dan berjalan menjauhi Rose.
"Jun," panggil Rose lagi sebelum Jun menghilang sepenuhnya di balik pintu.
Jun menoleh. "Mohon bantuannya," ucap Rose lagi dengan senyuman manisnya.
Jun mengangguk. "Lo." Tunjuk Jun pada sahabatnya, bukan, mungkin lebih tepatnya kekasihnya.
"Jangan pernah deket-deket cowok lain selain gue sama kak Chanyeol."
Rose mengangguk dan tersenyum yang juga dibalas senyuman oleh Jun. Merasa tak ada lagi yang ingin dibahas, Jun kembali beranjak menjauhi Rose yang kini terdiam sambil memandang balutan perban pada lututnya.
'Maafin gue, semoga kita akan berakhir bahagia.' batin Rose.
'Selagi gue bisa bantu buat nutup luka lo, gue akan bantu lo Rose.' batin Jun.
'Dan semoga kelak kita akan punya rasa yang sama.' batin keduanya.
Happy Reading 🙆
Sorry for typo 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Long
FanficRose seorang gadis yang ceria dan ramah berubah menjadi gadis yang datar bahkan dingin dengan sekitarnya, setelah mendapatkan kehidupan baru nya dan kembali kepada sahabat-sahabatnya dan bertemu dengan seorang pria yang mulai mengisi hatinya, akanka...