Jika Takdir sudah berkata, maka kita harus bisa menerima.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Rose, gue tau lo baru baikan tapi ngeri juga gue liatnya kalo lo senyum-senyum sendiri gak jelas gitu."
Rose menatap Jun yang berdiri di depan pintu kamarnya. "Apaan sih lo jomblo, ganggu aja."
"Heh jomblo-jomblo gini banyak yang nungguin gue."
Rose mendengus kesal, kadang ia heran mengapa ia bisa memiliki sahabat dengan tingkat kepedean seperti Koo Junhoe. "Iya banyak yang nunggu, nunggu lo mati."
Jun berjalan memasuki kamar Rose dan melempari gadis itu dengan bantal. "Apa lo bilang?."
"Lo budeg?"
"Sialand lo ya."
Rose memekik ketika lagi-lagi dipukul oleh bantal, karena tak terima Rose bangkit dan balik membalas Jun dengan guling yang ia pegang.
"Jun jomblo, jarang mandi, hobi ngupil, pantesan aja gak ada cewek yang mau sama lo," Rose terus memukuli Jun tanpa menghiraukan perlawanan dari sahabatnya itu. "Gue aja ogah temenan sama lo kalo gak kepaksa."
"Kepaksa lo bilang?"
Rose bersedekap dan mengangkat dagunya menantang. "Iya gue kepaksa, kenapa?"
"Oke, jangan pernah minta anterin gue lagi sekarang."
"Gue bisa sama Taehyung."
Jun menaikan sebelah alisnya. "Jangan pernah curhat sama gue lagi."
"Ada Lisa, Jisoo, Jennie."
Jun mendengus kesal. "Jangan minta bayarin gue lagi."
"Ada kak Chanyeol." Rose menatap remeh pada Jun yang tengah berpikir. Dalam hati Rose terbahak karena melihat Jun yang terdiam.
Jun berpikir dan kemudian tersenyum miring "Oke kalo gitu, awas kalo lo minta bikinin pancake ke gue lagi."
SKAKMAT, Rose terdiam, Jun tau jika Rose sangat menyukai pancake buatannya. Rose menaikan kedua alisnya dan menggeleng angkuh. "Gak. Lo harus!"
"Kenapa harus?"
"Gue udah tinggal disini secara gratis, jadi anggap aja itu bayaran buat gue selama gue tinggal disini."
Jun terpengarah, apa yang gadis itu katakan? bayaran buat dia tinggal disini?. "Eh behel domba, yang ada harusnya lo yang bayar."
Rose mengibaskan tangannya. "Ya enggak lah," Rose menyibakan sebelah rambutnya. "Udah untung ada kembaran Ariana Grande yang mau tinggal disini, harusnya lo bangga dong."
Jun terkekeh. "Kembaran Ariana lo bilang? kepala lo abis kejedot?"
"Sialand lo."
"Ayo turun."
"Ngapain?"
"Jedotin kepala lo lagi ke pintu, siapa tau bener abis ini."
"JUNNNN !" Rose kembali memukuli sahabatnya itu karena gemas dengan ucapan yang dilontarkan Jun.
Jun terbahak. "Ya makan malem lah."
"Beli diluar."
"Gue masak."
Rose memicingkan matanya. "Lo yakin masakan lo higenis?"
Jun mendengus. "Higenis lah," Jun menatap kesal sahabatnya. "Mending juga gue masakin, lo apa bisanya cuman cengar-cengir depan hp doang."
![](https://img.wattpad.com/cover/150332633-288-k762544.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Long
ФанфикRose seorang gadis yang ceria dan ramah berubah menjadi gadis yang datar bahkan dingin dengan sekitarnya, setelah mendapatkan kehidupan baru nya dan kembali kepada sahabat-sahabatnya dan bertemu dengan seorang pria yang mulai mengisi hatinya, akanka...