[20] Menolak Lupa

1.3K 166 75
                                    

NP : Tulisan italic itu flashback ya… 

Happy Reading 


“Pany-ah…”, Taeyeon menghela napas panjang.

“Taetae!”, Taeyeon sangat terkejut ketika mendengar suara itu. Ia membalikkan badannya. Taeyeon membulatkan matanya ketika melihat seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya. 

Wanita itu berlari untuk mendekati Taeyeon. Ia takut jika Taeyeon akan melakukan hal-hal yang tidak-tidak karena Taeyeon sedang berada di tepi danau.

“Taetae….”, Tiffany terus berjalan mendekati Taeyeon. “Apa yang kau lakukan disini huh?!”, Tiffany melihat Taeyeon dengan khawatir.

Taeyeon hanya diam sambil melihat Tiffany yang datang dengan napas yang tersengal-sengal.

Taeyeon masih diam, ia melihat Tiffany dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

“Kenapa kau baru datang?”, satu pertanyaan keluar dari bibir Taeyeon membuat Tiffany membeku.

Tiffany ingat, ia masih sangat ingat dengan janjinya dulu. Tiffany masih terdiam. Terdengar helaan napas dari Taeyeon.

“Aku menunggumu disini lebih dari 7 tahun….”, Taeyeon berjalan meninggalkan Tiffany dan duduk di bangku yang ia duduki tadi.

Taeyeon melihat sekelilingnya, banyak tumbuhan-tumbuhan dan pohon yang menjulang tinggi menutupi sinar matahari yang mulai memunculkan dirinya.

“Kenapa kau terus berdiri disana? Duduklah….”, Taeyeon kembali melihat Tiffany yang masih berdiri di tempatnya.

Tiffany mengangkat kepalanya dan melihat Taeyeon. Ia menghela napas kemudian berjalan mendekati Taeyeon, ia kemudian duduk di samping Taeyeon.

“Kau…. apa kau melupakan janjimu?”, Tiffany menggeleng cepat. “Ani Taetae.. aku… aku… masih mengingatnya”, Tiffany melihat Taeyeon dan memegang kedua tangan Taeyeon dengan erat.

“Mendekatlah…”, Taeyeon menyuruh Tiffany agar lebih dekat dengannya karena Tiffany memberi jarak saat ia duduk.

Tiffany menggeserkan buttnya agar semakin dekat dengan Taeyeon. Taeyeon memeluk pinggang Tiffany dan menaruh kepalanya di pundak Tiffany. “I need u…”, lirih Taeyeon. Tiffany membalas pelukan Taeyeon dengan erat.

“Aku lebih menginginkanmu Taetae…”, Tiffany menaruh kepalanya di atas kepala Taeyeon. Mereka terdiam sejenak menikmati udara yang berhembus di pagi hari.

“Seharusnya kau kembali datang pada hari itu…”, mereka kembali menyusuri masa lalu mereka.

“Woah… Taetae… dari mana kau bisa menemukan tempat yang sangat indah ini?”, seorang gadis kecil berputar-putar untuk menikmati keindahan alam yang menakjubkan. Gadis kecil lain berlari mendekatinya dan merangkul pundaknya.

“Apa kau suka?”, Tiffany kecil mengangguk dengan senang. Gadis kecil yang ada di sebelahnya tersenyum.

“Taetae lihat! Disana ada danau yang cantik”, Tiffany menunjuk sebuah cekungan air di depannya. 

“Kajja kita kesana”, Taeyeon tersenyum dan menganggukk. “Baiklah, tapi jangan dekat-dekat arra?”, gadis kecil itu mengangguk, kemudian mereka berdua berjalan mendekati danau itu.

Tiffany tersenyum bahagia saat melihat danau yang sangat indah dan jernih. “Woahh… daebbak”, gadis kecil itu masih terkagum-kagum. 

“Pany-ah ayo duduk disana”, Taeyeon mengajak Tiffany untuk duduk di sebuah bangku panjang yang ada disana.

The IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang