Selesai membentuk pengurus kelas, meski melewati beberapa ancaman dari wali kelas.
Ketua kelas : Aklal Akbar
Wakil. : Arya Cesar
Sekretaris. : Anya Alfianza N
Wakil. : Angga Firdaus
Bendahara. : Adira Arivia
Wakil. : MianovaSekiranya seperti itu biar terlihat jelas (:v)
Setelah kelas kami sudah terbentuk pengurus kelas, kami melanjutkan materi pertama pelajaran ips. Pelajaran yang sering mengulas masa lalu.
Satu jam kami berkutik pada pelajaran masa lalu, dan akhirnya bel pun berbunyi menandakan istirahat.
"Tik, kesana yuk, anterin bayar kas" ucapku saat Tika hendak beranjak keluar
"Tikk yaela, ayok umpung gue punya duit" ucapku sambil menarik lengannya
Akhirnya aku dan Tika berjalan menuju segerombolan ciwi ciwi yang masih ngantri membayar kas. (Ciwi : Cewek)
"Tik!" seru ku saat tau Tika melamun
"Kenapa sih lo?" tanya ku lagi, namun nihil tak ada jawaban
Ku putuskan untuk membiarkan saja dia bergelut dengan pikirannya, aku membayar kas dan mengantri seperti penerima sembako gratis.
NYETTT!!
"Duh" desahku, kaki ku terinjak oleh cewek berbadan besar yang aku tau namanya adalah Harfa.
"Ehh sorri sorri, sorri ya gasengaja" ucapnya
Aku mengangguk samar, meski rasa sakit jempol kaki ku nyut nyutan. GILA! Badan segede beruang nginjak kaki segede belalang sakit nya mana tahan, terutama ibu jari.
"Bayar kas gak? Ngelamun aja!" ucap Dira selaku Bendahara
"Eh--iya lah, masa mau bayar utang" jawabku ngawur
"Berapa?" tanya nya lagi
"Lah lo kan bendahara masa gatau iuran nya berapa!" sarkas ku
"Yaela, lo rada lemot ya! Maksud gue berapa minggu." jelasnya
"Minggu ini aja bokek gue, kalo lo mau bayarin sebulan gapapa, gue Tengki sebanyak banyaknya" ucapku sambil menyodorkan goceng.
"Pede banget lo, Tengki tengki segala, emang mau perang lo!" ucapnya kesal.
"Eh lo Mianova ya?" tanya ku menghiraukan teman se eskul ku. Memang Dira adalah teman satu eskul denganku, dia itu ARGGHH!! ngeselin banget!! bawakan nya nyubit kayak kepiting rebus, mukanya pula merah meronta.
"Iya aku Mianova" jawabnya sambil tersenyum
"HAH! NAMA DIA EEE--MIE?" teriak Tika yang usai dengan lamunannya tadi
"Heh! Sembarangan aja lo panggil emie emie, dia itu MIANOVA" Tekan ku di akhir kata.
"Oh--ah! , tadi gue gak denger" ucapnya sambil tertawa garing
"Lo nya aja yang budeg akut" ejekku lalu berlalu sambil mengkode Mia, Dira dan satunya lagi aku gak tau namanya.
"YAELA, HOBBY BANGET LO NINGGALIN GUE! BARU TAU RASA LO KALAU DITINGGALIN BAYU!" teriaknya di kelas yang hanya ada kami.
Kami berjalan beriringan menuju kantin, dan baru kali ini aku tidak hanya berjalan berdua dengan Tika namun berempat.
Seusai di kantin, kami membeli makanan ringan, ada juga yang membeli minuman dingin.
Di kantin banyak sekali penjual yang berjualan aneka macam, mulai dari nasi, mie, cilok, somay, seblak dan lain lain."Nama mu Anya ya?" tanya Seorang cewek mungil yang aku tidak tau namanya.
Selesai kami membeli makanan, kami tidak kembali ke kelas, melainkan duduk di depan kopsis, nongkring nongkring (:v)
"Iya, lo sapa?" tanya ku balik
"panggil aja Aru" jawabnya sesekali menyedot minuman nya.
Aku mengangguk sambil tersenyum ke arahnya, dan saat itu juga tiba tiba..
DEG!
Jantung ku mau copot, astagfirullah! Batinku.
"Kenapa nya?" tanya Mia heran dengan gelagat ku.
"Ga-" ucapanku terpotong saat suara itu langsung menyeru di telingaku
"Nanti bareng aku pulangnya" bisik nya tepat di telingaku, aku memejamkan mata menetralkan detak jantungku.
"HEH! lo kek mau di cium aja merem merem" celetuk Tika sambil senyum aneh, menurutku.
"HAH! mana tu anak?" tanya ku sambil melotot ke arah Tika.
"Udah pergi dari tadi, lo sih kelamaan merem" ucap Dira di selingi mengunyah makanannya
"Kunyah dulu baru ngomong" tutur Mia
Aku menghiraukan celotehan teman temanku. Aku sedang membayangkan saat aku di bonceng pakai motor matic nya, trus ada kakel lain yang liat, ntar haters ku nambah lagi (-_-).
ΔΔΔΔ
Jangan lupa ya klik bintang yang di bawah:D
Oh ya, tolong komen juga ya, butuh saran biar bisa ngelanjutin:))Terimakasi🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years Ago
Teen FictionDari dua tahun yang lalu, seorang Anya Alfianza Ningrum bertemu dengan sosok persahabatan yang membuatnya menemukan lika liku persahabatannya, namun semuanya seperti pelangi! Ada-Indah-Menghilang. [N.B : Khusus part 1 revisi-acak]